ANALISIS PENGEMBANGAN JALAN TIDAK SEBIDANG(UNDERPASS) DI JALAN RAYA HAURGEULIS KABUPATEN INDRAMAYU

Faqih Mubarok Amin, Saihul Anwar

Sari


ABSTRAK

Persimpangan jalan sebidang antara jalan raya dengan jalur kereta api yang mengakibatkan banyak permasalahan lalu lintas seperti kemacetan dan rawan akan kecelakaan seperti yang ada di Jalan Raya Haurgeulis Kabupaten Indramayu merupakan salah satu dari sekian banyaknya fenomena persimpangan jalan sebidang yang ada di Indonesia. Berdasarkan hukum yang ada, penelitian ini mengkaji tentang bagaimana cara mengatasi permasalahan di persimpangan jalan sebidang yang ada di Jalan Raya Haurgeulis Kabupaten Indramayu. Dalam perencanaannya, dibuat persimpangan tidak sebidang atau underpass dengan mengaplikasikan double box culvert sebagai terowongan jalan raya bawah permukaan tanah. Turunan underpass dibuat masing-masing sepanjang 70 m. Dimensi box culvert memiliki panjang 12 m, lebar keseluruhan 14,1 m, lebar dalam masing-masing 6 m, tebal pelat lantai, pelat dinding, dan pelat pondasi masing-masing 0,7 m dan tingginya 7,4 m. Penelitian ini menggunakan perhitungan manual yang berdasarkan pada SNI 1726-2012 dan SNI 2847-2013. Pada jalan raya yang berada di box culvert digunakan perkerasan kaku. Untuk perencanaan drainase digunakan 2 pompa air otomatis. Sementara pada dinding penahan tanah digunakan dinding kantilever yang terbuat dari beton bertulang

Kata kunci : underpass, double box culvert, perhitungan manual, perkerasan kaku, perencanaan drainase, dinding penahan tanah.

 

ABSTRACT

The pattern of a single plot of road intersection building used for twin functions at once, namely used for highway and railway crossing which can cause many traffic problems like congestion, traffic accidents and etc. like the road intersection at the highway of the central town of Haurgeulis City Indramayu District is one of how many phenomena of road intersections and railway crossroads existing in Indonesia. Based on the law of railroad system, this research reveiws how to solve the problems of the single plot of road intersection located in the highway of the central town of Haurgeulis City Indramayu District. In early plan, the railroad crossing should not be built on the same plot together with the road intersection or highway. It should be built as underpass pattern applied to double box culvert as an underground tunnel highway. The derivation of the underpass should be made 70 meters long. The dimension of the box culvert should have length of 12 meters, the whole width should be 14.1 meters, each of the two interiors should be 6 meters wide. And the thickness of floor plates, wall plates and foundation plates, each of them should be 0.7 meters. While the height of the building should be 7.4 meters. This research uses manual calculation based on SNI 1726-2012 and SNI 2847-2013. The highway in the box culvert should be made as rigid pavement. For the layout of drainage, it is necessary to use 2 automatic water pumps. Whereas for fence wall of land, it should use cantilever wall made of reinforced concrete.

 

Keywords :  underpass, double box culvert, manual calculation, rigid pavement, layout of drainage and fence wall of land.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Asroni, Ali. 2010. Balok Dan Pelat Beton Bertulang, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Surendro, Bambang. 2015. Rekayasa Fondasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Dishongh, Burl E. 2004. Pokok-Pokok Teknologi Konstruksi Untuk Konstruksi Dan Arsitektur, Erlangga, Jakarta.

Setiawan, Agus. 2016. Perancangan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847 : 2013, Erlangga, Jakarta.

McCormac, Jack C. 2006. Desain Beton Beton Bertulang Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Kalsim, Dedi Kusnadi. 2010. Teknik Drainase Bawah Permukaan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Pramono, Khaeron. 2015. Analisis Pengembangan Jalan Tidak Sebidang (Underpass) Di Jalan R.A. Kartini Kota Cirebon, Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Kota Cirebon.

Situmorang, Panangian. 2016. Perencanaan Underpass Di Jalan Pemuda – Jalan Terusan Pemuda, Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Kota Cirebon.

Badan Standarisasi Nasional. 2013. SNI 2847-2013 Tentang Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 2013. SNI 1727-2013 Tentang Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung Dan Struktur Lain, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 2012. SNI 1726-2012 Tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.

Ananda MS, Febry. Perencanaan Penulangan Dinding Geser (Shear Wall) Berdasarkan Tata Cara SNI 03-2847-2002, Univesitas Sumatera Untara, Medan.

Saputro, Dewi Retno Sari. 2011. Pewilayahan Curah Hujan Di Kabupaten Indramayu Dengan Metode Gerombol (Berdasarkan Data Median Tahun 1980 – 2000), Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 378/KPTS/1987 Tentang Pengesahan 33 Standar Konstruksi Bangunan Indonesia Dalam Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah Dan Gedung Tahun 1987.

Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor : 1 Taun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu Tahun 2011 – 2031.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian.

Undang-Undang Tahun 2002 Tahun 2009 Pasal 114 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 Tentang Perkeretaapian.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 53 Tahun 2000.

Bappeda Indramayu. 2010. Profil Kabupaten Indramayu – Kondisi Geografis,

Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline.

http://bappedaindramayu.madebychocaholic.com/geografis, diakses 13 Juni 2016.

https://triwahyukuningsih.wordpress.com/2011/08/14/soal-1-dinding-penahan-tanah/,

https://id.wikipwedia.org/wiki.

http://heritage.kereta-api.co.id.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jki.v6i3.3841

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.