ANALISIS SEMIOTIK DAN NILAI MORAL DALAM KUMPULAN PUISI “JALAN HATI JALAN SAMUDERA” KARYA D.ZAWAWI IMRON DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR TEKS PUISI DI SMA

Liris Sandika Merliana, Abdul Rozak, Jaja Wilsa

Abstract


Zawawi Imron. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif hermeneutis. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah struktur puisi yang meliputi imaji, simbol, kata konkret,? 2. Aspek semiotik apa yang terdapat dalam kumpulan pusis jalan hati jalan samudera karya D. Zawawi Imron? 3. Nilai moral apa yang terdapat dalam kumpulan puisi  jalan hati jalan samudera karya D. Zawawi Imron? 4. Bagaimana rancangan teks puisi dalam kumpulan puisi Jalan Hati Jalan Samudera Karya D.Zawawi Imron dengan memanfaatkan hasil analisis diatas?Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik struktural puisi-puisi karya D. Zawawi Imron ditandai (1) diksinya meliputi penggunaan kata-kata konkret dan konotatif terkait lingkungan alam, sosial, dan spiritual (2) majas terbanyak metafora, diikuti personifiasi, dan sedikit simile; (3) dengan gaya bahasa deskriptif, parafrastis,paradoks, simbolik, klimaks dan ironi; dan (4) citraan taktil, visual, dinamik, dan auditif. Diksi berkontribusi terhadap penciptaan majas dan gaya bahasa dan keduanya menyumbang terciptanya citraan. Karakteristik semiotiknya berkaitan dengan kenyataan empirik sebagai berikut: (1) sebagian besar teks puisi merupakan indeks, (2) sebagian kecil teks puisi merupakan ikon, dan (3) tidak terdapat teks puisi merupakan simbol. Pada hubungan judul dan isi teks: judul sebagai indeks dan sebagai ikon bagi isi teks,sedangkan simbol hanya berwujud kata/frase metaforik.


Keywords


karakteristiksemiotik; kajian puisi; bahan ajar

References


Aminuddin. 1987. Pengantar Memahami Puisi. Bandung: Sinar Baru.

Aminuddin. 1990. Paradigma dalam Studi Kritik dan Penelitian Sastra.

Makalah disajikan dalam PILNAS III HISKI. Malang, 26-28 Nov. 1990.

Aminuddin. 1997. Stilistika. Semarang: IKIP Semarang Press. Badrun,

Ahmad. 1990.Teori Puisi. Jakarta: Dirjen Dikti.

Geertz, Clifford. 1991. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Krippendoff, Klaus. 1981. Content Analisis. California: Sage Publication.

Luxemburg, Jan. dkk. 1986. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia Pradopo,

Rachmat Djoko. 1993. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2007.

Prinsipprinsip Kritik Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Saryono, Djoko. dkk. 1998. “Karakteristik Sastra Indonesia Karya Penulis Jawa Timur”. Laporan Penelitian. Malang: UM. Spradley,

James P. 1987. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana. Teeuw,

Andreas. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Trabaut, Jurgen. 1996. Dasar-dasar Semiotik. Terjemahan Saily Pattinasarany. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Wahab, Abdul. 1992. Metafora Sebagai Alat Pelacak Sistem Ekologi. Dalam Isu Linguistik. Surabaya: Erlangga. Waluyo, Herman, J. 1992. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta :

Erlangga. Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusatraan. Jakarta: Gramedia Van Zoest, Aart. 1992. Interpretasi dan Semiotik. Dalam Panuti Sudjiman dan Aart Zoest. Serba-serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jt.v9i2.5133

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Liris Sandika Merliana, Abdul Rozak, Jaja Wilsa
execute(); ?>