ANALISIS KERJA SISTEM DAERAH IRIGASI BENDUNG NAMBO KABUPATEN BREBES

Ghita Farida, Nurdiyanto Nurdiyanto

Sari


ABSTRAK

Bendung Nambo ini masuk wilayah kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes terdapat sebuah saluran Induk Bendung Nambo yang airnya mampu mengairi ± 3729 ha. Bendung Nambo ini di bangun pada tahun 1971 – 1972. Daerah Irigasi Nambo melayani areal Irigasi 5 (lima) yaitu Kecamatan Banjarharjo, Kecamatan Kersana,  Kecamatan Ketanggungan, Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Losari.

Analisis ini bertujuan untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi dari kinerja daerah irigasi pada Bendung Nambo dengan cara menganalisis kondisi fisik jaringan irigasi DI Bendung Nambo, menganalisis debit dari DI Bendung Nambo, menganalisis pola tanam DI Kabuyutan, menganalisis tenaga pengelola DI Bendung Nambo dan Biaya OP DI Bendung Nambo.

Berdasarkan Kondisi saluran pada Daerah Irigasi ini berada dalam klasifikasi sedang dengan persentase 32,79 %. Sedangkan kondisi bangunan pada Daerah Irigasi Bendung Nambo 39,78 %. Rata-rata kerusakan kondisi fisik tersebut sebesar 36,29 %. Perbandingan antara debit yang ada dengan debit kebutuhan pada DI Bendung Nambo masih terdapat debit kebutuhan yang tidak tercukupi oleh debit yang ada. Kondisi Tenaga pengelola pada DI Bendung Nambo hanya tersedia 63 orang, sedangkan yang dibutuhkan adalah 87 orang dengan prosentase kekurangan mencapai 30,17% sehingga pelayanan terhadap kondisi saluran kurang terpenuhi dan berdampak pada kondisi jaringan yang kurang terawat.

Kata Kunci : Analisis Sistem Kinerja, Daerah Irigasi

 

ABSTRACT

               Nambo Weir including area Banjarharjo, Brebes Counties there is a primmary canal of Nambo Weir that water is able to irrigate ± 3729 ha. Nambo Weir is built in 1971 - 1972. Irrigation area  of Nambo cover 5 (five) area Banjarharjo, Kersana, Ketanggungan, Tanjung and Losari.

               This analysis is intended as a reference for evaluation of the performance irrigated areas in the Nambo Weir by analyzing the physical condition of irrigation system in Nambo Weir, analyze the stream flow of irrigation area Nambo Weir, analyze irrigation area, cropping patterns in Kabuyutan, analyze the management manpower in  Nambo Weir and Cost OM (Operational Maintenance) in Nambo Weir.               Based on the canal condition Irrigation Area is located in the classification with the percentage being 32.79%. While the physical condition of the Nambo Weir is 39.78%. Average physical damage condition is 36.29%. Comparison between the existing stream flow with stream flow requirements on Irrigation Area Nambo weir there is still a stream flow need is not enough by existing stream flow. Labour Conditions managers at Nambo Weir available only 63 people, while be require is 87 people with deficiencies percentage reached 30.17% so that the cover to the canal conditions are lacking and the impact on the irrigation system conditions is unmaintained.

 

Keywords: Performance Analysis System, Irrigation Area.

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aditia Pribadi, Dehan, “Analisis Sistem Kinerja Daerah Irigasi Pada Daerah Irigasi Sungai Cipager Kabupaten Cirebonâ€, (Skripsi)Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon,2014

Anonim. 1991. Petunjuk Penilaian Kondisi Jaringan Irigasi. Direktorat Jendral Pengairan Departemen Pekerjaan Umum.

Anwar., “Operasi & Pemeliharaan Irigasiâ€, PT Alfabeta , 2011.

Budhiono,R.M,â€Kajian Sistem Jaringan Irigasi Rentang pada Saluran Induk Utara Kabupaten Indramayuâ€,(Skripsi) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon,2011.

Joni Alfian, Ade,â€Evaluasi Operasi dan Pemeliharaan Bendung Cangkuang Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebonâ€, (Skripsi) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, 2010.

Mangkunegara, ap, â€Evaluasi Kinerja SDMâ€, Jakarta, 2000.

Mawardi, E dan Memed M, “Desain Hidraulik Bendung Tetapâ€, Bandung: Alfabeta, 2002.

Murtiningrum, “Analisis Keseragaman Pemberian Airâ€, 2007.

“Pedoman Penulisan Skripsi“, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, 2015

Purwanto, “Metodologi Penelitian Kuantitatifâ€, Jakarta: Gaung Persada Press, 2006.

Pusposutardji, “Dampak Lingkungan Terhadap Irigasi†, 1985.

Sidharta, “Irigasi dan Bangunan Airâ€, 1997.

Sudjarwadiâ€Pengantar Teknik Irigasiâ€, Jakarta, 1979.

Sumaryanto cs, â€Evaluasi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan Upaya Perbaikannyaâ€, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian, 2006.

Suyono, Ir, Kensaku Takeda, “Hidrologi untuk Pengairanâ€, PT. Pradaya Paramita, Jakarta, 1976.

Syarif “ Analisis Dampak O & P pasa Objek Irigasiâ€, jakarta, 2002.

Wahyudi , †Definisi Irigasi â€, Institut Pertanian Bogor, 1987

Witmore, John, â€Coaching for Performanceâ€, University of California , 1997.

Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasaran Wilayah No. 529 / KPTS / M / 2001 tentang Angka Kebutuhan Nyata Operasional dan Pemeliharaan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32 / M / PRT / Tahun 2007 tentang Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

Peraturan Menteri PU Permen PU. No.32 /PRT/M/2007, tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

http://pengertianbahasa.blogspot.com/2013/02/pengertian-analisis.html

http://www.anneahira.com/pengertian-analisis.html

http://www.sarjanaku.com/2012pengertian-sistem-menurut paraahli.html

https://id.wikipedia.org




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jki.v6i2.3831

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.