PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA (5) LANTAI ORMAWA (Organisasi Kemahasiswaan) UNISNU JEPARA

Ahmad Fatkhur Rozaq

Sari


Di UNISNU JEPARA belum ada gedung organisasi mahasiswayang notabennya diperlukan ormawa guna menunjang produktifitas. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan data primer dan sekunder. Pelat atap ketebalannya 100mm, tulangan tumpuan X dan Y Ø10-150, tulangan lapangan X Ø10-200 dan Y Ø10-250. Pelat lantai ketebalannya 120mm, tumpuan arah X Ø10-100 dan Y Ø10-150, tulangan lapangan X Ø10-150 dan Y Ø10-200. Balok induk berdimensi 60x30cm, lantai 1,2,3 menggunakan tulangan lentur tumpuan 9Ø19 dan lapangan 5Ø19, lantai 4 dan 5 menggunakan tulangan lentur tumpuan 8Ø19 dan lapangan 5Ø19, atap menggunakan tulangan lentur tumpuan dan lapangan 4Ø19, lantai 1,2,3,4,5 dan atap menggunakan tulangan geser tumpuan dan lapangan Ø10–200. Balok anak lantai 2,3,4 dan 5 berdimensi 40x20cm menggunakan tulangan lentur tumpuan dan lapangan 2Ø19, tulangan geser tumpuan dan lapangan Ø10–150. Kolom berdimensi 50x50cm, lantai 1,2,3 tulangan pokok 8D19, lantai 4 dan 5 menggunakan tulangan pokok 6D19 dan lantai 1,2,3,4,5 menggunakan sengkang Ø10–150.

Kata kunci: Struktur, Gedung, Beton, Tulangan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Atmaja, D., Sumadi, N., Studi, P., Sipil, T., Teknik, F., & Surakarta, U. M. (2017). 6 Lantai ( + 1 Basement ) Di Sukoharjo.

Badan Standardisasi Nasional. (2001). Perancangan Transportasi Vertikal Dalam Gedung (Lift). SNI 03-6573-2001.

Badan Standardisasi Nasional. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. SNI 03-2847-2002. Bandung: Badan Standardisasi Nasional, 251.

Badan Standardisasi Nasional. (2008). Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir. Sni, 1–23.

Badan Standardisasi Nasional. (2013). Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SNI 2847 2013.

Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Standar Nasional Indonesia (SNI), 8, 720.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia. (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726:2012). Sni 1726:2012.

Bowles, J. E. (2005). Analisis Dan Desain Pondasi II. Erlangga, Jakarta, 2, 474.

Fahriani, F., & Apriyanti, Y. (2015). Analisis Daya Dukung Tanah Dan Penurunan Pondasi Pada Daerah Pesisir Pantai Utara Kabupaten Bangka. Jurnal Fropil, 3(2), 89–95.

Galanthe, J. (2015). Perhitungan Struktur Gedung Ruko 3 Lantai Jalan Di Panjaitan Dengan Menggunakan Metode Takabeya Dan Program Sap 2000. Kurva S Jurnal Mahasiswa, 4(1), 602–608.

Kelven, Budiono, & Artiningsih, T. P. (2018). Perencanaan Struktur Beton Bertulang Bangunan Tingkat Tinggi Tidak Simetris Dengan Program SAP 2000. Jurnal Online Mahasiswa, 1(1), 1–7.

Megananda, S., Marianti, A., & Indra, S. (2020). Studi Alternatif Perencanaan Struktur Bawah Gedung Menggunakan Pondasi Bore Pile (Studi Kasus Gedung Pascasarjana Unisma). Jurnal Sondir, 1, 11–12.

PPURG. (1987). Pedoman Perencanaan Pembebanan Bangunan Gedung.

Pratama, A., Amandani, J. O. B., Wibowo, H., & Sabdono, P. (2018). Perencanaan Struktur Gedung Kuliah Fakultas Ekonomi UNNES Semarang. 7(1), 176–188.

Qomaruddin, M., Ariyanto, A., Istianah, I., & Zahro, F. (2020). Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Agregat Pada Mortar Geopolimer. Dinamika Rekayasa, 16(2), 121.

Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Zidny, M. I., Widiyanto, W. A., Nurhuda, I., & ... (2015). Perencanaan Struktur Gedung Politeknik Kesehatan Semarang. Jurnal Karya Teknik …, 4, 362–370.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jki.v11i1.8359

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.