Kerangka Kerja Optimising Problem Solving (OPS): Potensi Manfaat dan Kekurangannya dalam Pembelajaran Matematika

Shinta Sari, Yulyanti Harisman

Abstract


Guru dan tutor dapat menggunakan kerangka kerja Optimising Problem Solving (OPS) untuk membantu siswa mereka belajar matematika. Para tutor di program Teknik Mesin di the University of Adelaide, Australia sudah menggunakan kerangka kerja OPS. Kerangka kerja ini meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa sekaligus membantu tutor dalam pengajaran mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan potensi manfaat dan kekurangan kerangka kerja OPS dalam pembelajaran matematika berdasarkan sudut pandang guru dan tutor. Penelitian ini merupakan penelitian etnografi yang menggunakan pendekatan analisis konten tematik. Menurut penelitian ini, kerangka kerja OPS memiliki empat potensi manfaat dan tiga kelemahan apabila diterapkan dalam pembelajaran matematika. Keempat manfaat tersebut adalah kemungkinan untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, mudah digunakan, dan menghemat waktu siswa, istilah-istilah yang digunakan dalam kerangka kerja dapat membantu siswa dalam pembelajaran matematika, dan karakter integratif dari kerangka kerja OPS. Sedangkan kekurangannya terkait dengan kesesuaian kerangka kerja dengan semua topik pembelajaran matematika, kerangka kerja ini baru dikembangkan, sehingga perlu lebih banyak upaya untuk mengimplementasikannya, dan beberapa aspeknya saling tumpang tindih.

References


Anthony, G., & Walshaw, M. 2010. Effective pedagogy in mathematics. International Academy of Education.

Braun, V., & Clarke, V. 2006. Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101

Hmelo-Silver, C. E. 2004. Problem-Based Learning: What and How Do Students Learn?. Educational Psychology Review, 16(3).

National Council of Teachers of Mathematics. 2000. Principles and standards for school mathematics. Reston, VA: NCTM.

Ritchhart, R., & Perkins, D. 2008. Making thinking visible. Educational Leadership, 57-61.

Sakshaug, L. E., & Wohlhuter, K. A. 2010. Journey toward teaching mathematics through problem solving. School science and mathematics, 110(8), 397-409.

Schifter, D., & Fosnot, C. T. 1993. Reconstructing Mathematics Education: Stories of Teachers Meeting the Challenge of Reform. Teachers College Press, 1234 Amsterdam Ave., New York, NY 10027 (paperback: ISBN-0-8077-3205-2; clothbound: ISBN-0-8077-3206-0).

Schoenfeld, A. H. 2014. Mathematical problem solving. Elsevier.

Walshaw, M., & Anthony, G. 2008. The teacher’s role in classroom discourse: A review of recent research into mathematics classrooms. Review of educational research, 78(3), 516-551.

Willison, John. 2017. Models of Engaged Learning and Teaching. Diambil dari http://www.adelaide.edu.au/rsd/melt/what/

Willison, J., Missingham, D., Cheong, M., Papa, T., Baksi, R., Shah, S. &Severino, G. 2016. Optimising Problem Solving: student and tutor perceptions of problem-solving within mechanical engineering. AAEE 2016 Conference.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/e.v9i2.8435

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


EUCLID terindeks oleh DOAJ, Google Scholar, ResearchBib, IPI, IOS dan Sinta.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution - Share Alike 4.0 International License
execute(); ?>