Hubungan antara Hasil Skor Salzburg dan Kadar C-Reactive Protein untuk Mendeteksi Penyakit Paru Obstruktif Kronis di Rumah Sakit Umum Daerah Waled

Faizah Anjani; Indriani Silvia; Dwi Rosa Eka Agustina; Friska Octavrisa; Menik Herdwiyanti

Authors

Faizah Anjani Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon, Indonesia
Indriani Silvia Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon, Indonesia
Dwi Rosa Eka Agustina Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon, Indonesia
Friska Octavrisa Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon, Indonesia
Menik Herdwiyanti Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon, Indonesia

Keywords:

CRP, , COPD, Salzburg screening questionnaire

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) masih menjadi suatu penyakit ancaman bagi masyarakat di Indonesia maupun dunia. Penting bagi tenaga kesehatan untuk melakukan skrining PPOK menggunakan kuesioner. Kuesioner skrining Salzburg merupakan kuesioner skrining yang sederhana dan mudah diterapkan untuk pemilihan awal rujukan spirometri. CRP merupakan marker inflamasi yang akan meningkat pada penyakit kronis salah satunya pada PPOK. Tujuan: Mengetahui hubungan antara skor kuesioner Salzburg untuk mendeteksi PPOK dengan kadar CRP di RSUD Waled. Metode: Penelitian berupa penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik pemilihan sample menggunakan total sampling, didapat 23 pasien. Hasil: Hasil deteksi PPOK menggunakan kuesioner skrining Salzburg di RSUD Waled, dari 23 responden, sebanyak 18 orang (78,3%) memperoleh hasil skor kuesioner skrining Salzburg ≥2. Ditemukan hubungan yang signifikan (p = 0,035) antara skor Salzburg untuk mendeteksi PPOK dengan kadar marker inflamasi CRP (r = 0,500) di RSUD Waled. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,035) antara kuesioner skrining Salzburg untuk mendeteksi PPOK dengan kadar marker inflamasi CRP (r = 0,500) di RSUD Waled yang menunjukkan bahwa semakin tinggi risiko PPOK dengan hasil skor kuesioner skrining Salzburg ≥2, maka semakin tinggi kadar CRP.

Kata kunci: CRP, PPOK, kuesioner skrining Salzburg.

ABSTRACT

Background: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is still a disease that threatens all people in Indonesia and in the world. It is important for health workers to screen for COPD using a questionnaire. The Salzburg screening questionnaire is a simple and easy-to-use screening questionnaire for the initial selection of spirometry referrals. CRP is an inflammatory marker that will increase in chronic diseases, one of which is COPD. Objective: To determine the relationship between the Salzburg questionnaire score for detecting COPD and CRP levels at Waled Regional Hospital. Methods: This research is an analytic observational study using a cross sectional research design. The sample used was 23 people using total sampling technique. Results: The results of COPD detection using the Salzburg screening questionnaire at Waled Hospital, out of 23 respondents, as many as 18 people (78.3%) obtained the results of the Salzburg screening questionnaire score ≥2. There was a significant relationship (p = 0.035) between the Salzburg score for detecting COPD and the levels of the inflammatory marker CRP (r = 0.500) at Waled Hospital. Conclusion: There is a significant relationship (p = 0.035) between the Salzburg screening questionnaire for COPD detection and levels of the inflammatory marker CRP (r = 0.500) at Waled Hospital which shows that the higher the risk of COPD with the results of the Salzburg screening questionnaire score ≥2, the higher CRP levels.

References

Global initiative for chronic obstructive lung disease (GOLD). Pocket Guide to COPD Diagnosis, Management, and Preventation: A Guide for Health Care Professionals. 2023.

Panduan Umum Praktik Klinis Penyakit Paru dan Pernafasan. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2021

WHO. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) [Internet]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/chronic-obstructive-pulmonary-disease-(copd)

Hasil Utama RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar). Kementerian Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018

Purwanto B. Masalah dan Tantangan Kesehatan Indonesia Saat Ini [Internet]. KEMENKES RI 2022 [cited 9 January 2023]. Available from: https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/masalah-dan-tantangan-kesehatan-indonesia-saat-ini

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Wrokshop Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruktif Kronik 4 Refion. [Internet]. KEMENKES RI 2022 [cited 7 Jan 2023]. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/workshop-deteksi-dini-penyakit-paru-obstruktif-kronik-4-regional-dilaksanakan-30-agustus-sd-2-september-2022-ikutilah-jangan-terlewat

Mustajab R. Prevalensi Perokok di Indonesia Turun Jadi 23,35% pada 2022. [Internet]. [cited 7 Jan 2023]. Tersedia dari: https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/prevalensi-perokok-di-indonesia-turun-jadi-2325-pada-2022

Ahmad FA. Perokok Dewasa di Indonesia Meningkat Dalam Sepuluh Tahun Terakhir. [Internet]. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. KEMENKES RI.2022 [cited 7 janury 2023]. Tersedia dari: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/perokok-dewasa-di-indonesia-meningkat-dalam-sepuluh-tahun-terakhir/

KEMENKES. PEDOMAN PENGENDALIAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK.

Schinieders E, Ṻnal E, Winkler V, Dambach P, Louis V R, Horstick O, dkk. Performance of alternative COPD Case-finding tools: a systematic review and meta-analysis. COPD. Eur Respir Rev. 2021; 30:200350.

Swastikanti R A, Pakpahan E A, Silangit T. Hubungan Intensitas Merokok dan Kadar C-Reactive Protein Terhadap Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jurnal Kedokteran Methodist,2021;14(1):24-30.

Bastian, Sari I, Pratama F P. Analysis of C-Reactive Protein (CRP) Levels in Venous and Capillary Blood Smples with Immunoturbidimetric Methods. Journal of Medical Labolatory Science Techonology.2022;5(1):1-5.

Weiss G, Steinacher I, Lamprecht B, Kaiser B, Mikes R, Sator L, dkk. Development And Validation of The Salzburg COPD-Screening Questionnaire (SCSQ): A Questionnaire Development and Validation Study. Primary Care Respiratory Medicine. 2017;4: 1-8.

Pratama T, Stevanny B, Maretzka A, Andrean A. Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruktif Kronis dengan Metode CaptureTM: Potensi Skrining Rutin di Layanan Kesehatan Primer. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia.2018;6(2):100-108.

Pramonodjati F, Prabandari A S,Sudjono FAE. Pengaruh Perokok Terhadap Adanya C-Reactive Protein (CRP). Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan.2019;9(2):1-6.

Sari AP. Nilai Rasio Neutrofil-Limfosit (NLR) Darah dan Kadar Protein C-Reaktif (CRP) Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) pada Kondisi Eksaserbasi dan Stabil di Rumah Sakit Persahabatan = Neutrophyl–Lymphocyte Ratio (NLR) and C–Reactive Protein (CRP) in Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) Patients during Exacerbation and Stable in Persahabatan Hospital Jakarta Indonesia [Internet]. Universitas Indonesia Library. 2020.

Sembiring BD, C-REAKTIVE PROTEIN. Majalah Ilmiah Methoda.2021 11(1):35-39.

Yudhawati R, Prasetiyo YD. Imunopatogenesis Penyakit Paru Obstruktif Kronis. Jurnal Respirasi.2018.4(1):19-25.

Permatasari D, Yanti B. Perbedaan Diagnosis Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik dan Asthma-COPD Overlap Syndrome (ACOS). Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.2020;20(3):178-183.

Agha M, Agha R. The Rising Prevalence of obesity: part A: impact on public health. International Journal Surgery Oncology. 2017

Oktavia N, Narul E, Efrida. Korelasi Kadar Protein C-Reaktif dengan Rasio Kolesterol Total / HDL pada Penyandang Obes di RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2021;10(2): 114-120.

Techinamuti N, Pratiwi R. Review: Metode Analisis Kadar Vitamin C. Jurnal Farmaka. 2018;16(2):309-315.

Azzahro H, Himawati LN, Yulianto FA, ibnusantosa RG. Systematic Review: Pengaruh Vitamin C terhadap Penderita COVID-19 Derajat Berat. 2022:902-908.

Aji KB, Arifianto H, Nursidiw AA, Indriani S, Wasyanto T. Nilai Bilirubin Total pada Pasien Infark Miokard Akut. Jurnal Medika Moewardi. 2018;7(2):20-26.

Chan S M H, Selemidis S, Brozinoviski S, Vlahos R. Pathobiologcal Mechanism Underlying Metabolic Syndrome (MetS) In Chronic Osbtructive Pulmonary Disease (COPD): Clinical Significance and Therapeutics Strategis Phatmacology and Therapeutics. 2019;198: 160-188.

Price S A, Wilson L M, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: Elsevier;2012

Firdaus R. Hubungan Usia, Jenis Kelamin, dan Status Anemia dengan Fungsi Kognitif pada Lanjut Usia. Faletehan Health Journal.2020;7(1):12-17.

Nurfitriani, Ariesta D M. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) pada Pasien Poliklinik Paru di RSUD Meuraxa. Jurnal Sains.2021;11(2):458-462.

Najibah, Tehovena E M. Merokok dan Prevalemsi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jurnal Kesehatan.2022;5(4):745-751.

Purnawinadi I G. Kategori Perokok Berdasarkan Indeks Brinkman dan Insomnia. Jurnal Skolastik Keperawatan.2020;6(2):85-93.

Pakpahan E A. Malnutrisi Pada Pasien PPOK.Jurnal Kedokteran Methodist.2022;15(10:31-39.

Monica, Suwarno M L, Hidayah AJ. Hubungan Lama Paparan Polusi Udara dan Perilaku Merokok Terhadap Fungsi Paru. Jurnal Mutiara Ners.2021;4(1):31-39.

Esther K. Farmakoterapi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Cermin Dunia Kedokteran.2019;46(4):262-271.

Madania M, Sawitri N E. Seorang laki laki 64 tahun dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Countinuing Medical Education.2022;314-329.

Ananda D, Samosir N R. Incentive Spirometry dan Chest Therapy Efektif Dalam Mengurangi Kekambuhan Pada Kondisi Asma Bronial. Jurnal Ilmiah Fisioterapi (JIF).2020-;3(2):38-26.

Solutions for Public Health. Screening fir Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) in The General Adult Population. UK NSC external Review. 2018:1-65.

Dalimunthe RA, Arbaningsih SR. Hubungan Antara COPD Assessment Test (CAT) Dengan Faal Paru Pada Pasien Penyakit Obstruktif Kronis D Rmah Sakit Dr Pirngad Medan Tahun 2018. Jurnal Pandu Husada.2020;1(2):122-129.

Pagano L, McKeough Z, Woottoon S, Zwar N, Dennis S. Accuracy of the COPD diagnostic questionnaire as a screening tool in primary care.2022;23(78):1-9.

Yawm BP, Mapel DW, Mannino DM, Martinez FJ, Donohue JF, Kosinski M, Baum RR,dkk. Development of the Lung Function Questionnaire (LFQ) to identify airflow obstruction.2010:1-10.

STANDARDTM F CRP. Quality Approved by SD BIOSENSOR/ For In vitro use only.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia. DEPKES RI. Jakarta. Depkes RI. 2019. Tersedia dari: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._25_ttg_Rencana_Aksi_Nasional_Kesehatan_Lanjut_Usia_Tahun_2016-2019

Gerungan G, Runtu FB, Bawiling N. KARATERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT BUDI SETIA LANGOWAN. Jurnal Kesehatan Masyarakat UNIMA.2020;1(1):1-8

Susanto AG, Antomo W, Yunus F. Prevalensi Penyakit Par Obstruktif Kronik Pada Penyapu Jalan Raya di Jakarta. J Indon Med Assoc.2020;90(6):100-109.

Breyer MK, Rutten EPA, Vernoy JHJ, Spruit MA, Dentener, Kallen CVD, dkk. Gender differences in the adipose secretome system in chronic obstructive pulmonary disease (COPD): A pivotal role of leptin. Respiratory Medicine.2011;105:1046-1053.

Swastikanti RA, Pakpahan EA, Silangit T. HUBUNGAN INTENSITAS MEROKOK DAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN TERHADAP PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK). Jurnal Kedokteran Methodist.2021;14(1):24-30.

Tang L, Zhang L, Me X, Yu J, Jiang G. Pulmonary infection is associated with an increased IL-6 in acute exacerbation chronic obstructive pulmonary disease. European Journal of Inflammation.2023;21:1-7.

Hussein AG, Mohammed RS, Khattab RA, Al-SHarawy LA. Serum interleukin-6 in chronic obstructive pulmonary disease patients and its relation to severity and acute exacerbation. The Egyptian Journal of Bronchology.2022;16(10):1-11

Lin TL, Chen WW, Ding ZR, Wei SC, Huang ML, Li CH. Correlations between serum amyloid A, C‐reactive protein and clinical indices of patients with acutely exacerbated chronic obstructive pulmonary disease. J Clin Lab Anal.2019;33(4):1-6.