Hubungan Pengetahuan tentang Disabilitas Intelektual terhadap Tingkat Kecemasan Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Disabilitas Intelektual

Gini Marta Lestari, Tiar Masykuroh Pratamawati, Gara Samara Brajadenta

Sari


Latar Belakang: Disabilitas intelektual atau yang sebelumnya disebut dengan retardasi mental merupakan suatu gangguan perkembangan yang ditandai dengan kekurangan atau keterbatasan fungsi intelektual dan perilaku adaptif dengan skor IQ (intelligence quotient) di bawah 70. Onsetnya terjadi sebelum usia anak mencapai 18 tahun. Terdapat banyak faktor penyebab terkait dengan disabilitas intelektual yang telah diklasifikasikan menjadi genetik dan non genetik. Down syndrome dan Fragile-X syndrome (FXS) menjadi dua penyebab genetik paling sering pada disabilitas intelektual. Disabilitas intelektual pada anak menjadi masalah kesehatan yang serius di setiap negara. Di Indonesia, terdapat 38.545 anak dengan disabilitas intelektual yang terdaftar di sekolah luar biasa (SLB). Cirebon memiliki 15 SLB untuk anak-anak dengan disabilitas intelektual dengan jumlah total 975 siswa. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan tentang disabilitas intelektual terhadap tingkat kecemasan orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain Cross sectional yang melibatkan 51 orang tua siswa disabilitas intelektual di SLB-C Pancaran Kasih dan SLBN Budi Utama Kota Cirebon yang didapatkan dengan teknik pengambilan Total Sampling. Data diperoleh dengan pengisian kuesioner kepada responden. Data  di analisis dengan uji korelasi Spearman. Hasil: Mayoritas orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual di SLB-C Pancaran Kasih dan SLBN Budi Utama Kota Cirebon (39,2%) memiliki pengetahuan kategori cukup mengenai disabilitas intelektual dan 37,3% memiliki kecemasan yang termasuk dalam kategori sedang. Hasil analisis data menunjukan P-value <0.001 dan nilai r 0,839 (sangat kuat). Arah korelasi menunjukkan nilai positif, maka hubungan kedua variabel adalah searah (semakin berkurang pengetahuan orang tua tentang disabilitas intelektual maka akan semakin berat tingkat kecemasan orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua tentang disabilitas intelektual dengan tingkat kecemasan orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual.

Kata Kunci: Pengetahuan, Tingkat Kecemasan, Disabilitas Intelektual.

 

ABSTRACT

Background: Intellectual disability or previously referred to as mental retardation is a developmental disorder characterized by lack or limitation of intellectual function and adaptive behavior with an IQ (intelligence quotient) score below 70. The onset occurs before the child reaches the age of 18 years. There are many causal factors associated with intellectual disabilities that have been classified into genetic and non-genetic. Down syndrome and Fragile-X syndrome (FXS) are the two most common genetic causes of intellectual disabilities. Intellectual disability in children is a serious health problem in every country. In Indonesia, there are 38,545 children with intellectual disabilities enrolled in outstanding schools (SLB). Cirebon has 15 SLB for children with intellectual disabilities with a total of 975 students. Purpose: To know the relationship of knowledge about intellectual disabilities to the level of anxiety of parents who have children with intellectual disabilities. Method: This study uses observational analytics method with Cross sectional design involving 51 parents of intellectually disabled students at SLB-C Pancaran Kasih and SLBN Budi Utama Cirebon which were obtained by total sampling technique. The data was obtained by filling out questionnaires to respondents. The data in the analysis with Spearman correlation test. Result: The majority of parents who have children with intellectual disabilities in SLB-C Pancaran Kasih and SLBN Budi Utama Cirebon (39.2%) had sufficient category knowledge of intellectual disabilities and 37.3% had moderate anxiety. The data analysis results showed P-value <0.001 and r value 0.839 (very strong). The correlation direction indicates a positive value, so the relationship of the two variables is in the same direction (the less knowledge parents have about intellectual disabilities, the heavier the level of anxiety of parents who have children with intellectual disabilities). Conclusion: There is a relationship between parents' knowledge of intellectual disabilities and the level of anxiety of parents who have children with intellectual disabilities.

Keywords: Knowledge, Anxiety Level, Intellectual Disability.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Chuaqui J, Wilson DR. Other Mental Disorders in Children. 2019;(April).

Huang J, Zhu T, Qu Y, Mu D. Prenatal, perinatal and neonatal risk factors for intellectual disability: A systemic review and meta- Analysis. PLoS One. 2016;11(4):1-12. doi:10.1371/journal.pone.0153655

Suharmini. Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Depdiknas. 2016.

Simfoni PPA. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Menemukenali Dan Menstimulasi Anak Penyandang Disabilitas PanduanDasar Untuk Orang Tua, Keluarga, dan Pendamping. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 2019:1. https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan.

Parmenter TR. What is intellectual disability(how is it assessed and classified) Int J Disabil Dev Educ. 2011;58(3):303-319. doi:10.1080/1034912X.2011.598675

Disorder D, From I. Defining and Determining Intellectual Disability (Intellectual Defining and Determining Intellectual Disability (Intellectual Developmental Disorder): Insights From DSM-5. Int J Psycho-Educational Sci. 2019;8(April):51-54.

American Phychiatic Association. DSM-5 Intellectual disability fact sheet. Am Psychiatr Assoc. 2013:2.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Print ISSN: 2089-6042 || e-ISSN : 2579-7514
counter kostenlos Flag Counter
execute(); ?>