HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU, SERTA STATUS GIZI BALITA TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS KESUNEAN KOTA CIREBON JAWA BARAT
Sari
ABSTRAK
Latar Belakang: Prevalensi ISPA di Negara yang sedang berkembang sekitar 98% pada populasi umum. ISPA juga merupakan penyakit tersering di Kota Cirebon dan rata-rata menjadi 5 penyakit terbesar di Puskesmas yang berada di Kota Cirebon sebanyak 10,9%. Salah satunya di Puskesmas Kesunean yang angka kejadian penyakit ISPA menduduki peringkat pertama dari sepuluh penyakit tersering di wilayah kerjanya dikarenakan banyaknya faktor risiko timbulnya ISPA.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu, serta status gizi balita terhadap kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain Cross sectional. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Populasi diambil di Puskesmas Kesunean Kota Cirebon dengan sampel penderita ISPA balita sebanyak 78 sampel dengan menggunakan Accidental sampling.
Hasil: Hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap kejadian ISPA (p<0,001) dengan nilai korelasi 0,638 (korelasi kuat) dan arah positif, ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu terhadap kejadian ISPA (p<0,001) dengan nilai korelasi 0,920 (korelasi sangat kuat) dan arah positif, ada hubungan antara status gizi balita terhadap kejadian ISPA (p<0,001) dengan nilai korelasi 0,436 (korelasi sedang) dan arah positif.
Simpulan : Ada korelasi positif yang kuat dan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu terhadap kejadian ISPA pada balita (p<0,001) yang artinya makin baik tingkat pengetahuan ibu maka kejadian ISPA pada balita makin rendah, ada korelasi positif yang sangat kuat dan bermakna antara tingkat pendidikan ibu terhadap kejadian ISPA pada balita (p<0,001) yang artinya makin tinggi tingkat pendidikan ibu maka kejadian ISPA pada balita makin rendah, ada korelasi positif yang sedang dan bermakna antara status gizi balita terhadap kejadian ISPA pada balita (p<0,001) yang artinya makin baik status gizi balita maka kejadian ISPA pada balita makin rendah.
Kata Kunci: ISPA, Status Gizi, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan
ABSTRACT
Background:The prevalence of acute respiratory infection (ARI) in developing countries around 98% in the general population. ARI is also the most common diseases in Cirebon and averaged into 5 biggest disease in the public health centre in the Cirebon city as much as 10,9%. One of them at Kesunean public health centre that the incidence of ARI disease tops is the list of ten most common disease in the working area due to many risk factors for the onset of ARI.
Aim: The purpose of this study was to the correlation between knowledge, education, and nutritional status with incidence of acute respiratory infection (ari) in toddlers at Kesunean public health centre of Cirebon city
Method: The study design was observational and use of cross sectional. Data were collected by interview using a questionnaire. Population taked from Kesunean Public Health Centre in Cirebon with patient suffering from ARI are 78 samples used Accidental Sampling.
Result: There was significant correlation between knowledge with incidence of ARI (p value < 0,001) with correlation value of 0,638 (the strong correlation) and positive direction, there was significant correlation between education with incidence of ARI (p value < 0,001) with correlation value of 0,920 (the very strong correlation) and positive direction, there was significant correlation between nutritional status with incidence of ARI (p value < 0,001) with correlation value of 0,436 (the moderate correlation) and positive direction.
Conclusion: There was a strong positive correlation between knoewledge with incidence of ARI (p<0,001) who means the increase better of knowledge then incidence of ARI is lower, there was a very strong positive correlation between education with incidence of ARI (p<0,001) who means the higher of education then incidence of ARI is lower, there was a moderate positive correlation between nutritional status with incidence of ARI (p<0,001) who means the increase better of nutritional status then incidence of ARI is lower,
Keywords: ARI, Education, Knowledge, Nutritional Status
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta: Depkes; 2009
WHO. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang Cenderung Menjadi Epidemik dan Pandemi Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Terjemahan: Trust Indonesia. Jakarta: Pedoman Interim WHO; 2007
Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Profil Kesehatan kota Cirebon. Cirebon: Dinkes; 2011
Nuryanto. Hubungan Status Gizi terhadap terjadinya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita. Palembang: Jurnal Pembangunan Manusia; 2012:6:4-12
Ernawati. Hubungan Faktor Lingkungan Rumah dan Faktor Anak dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Way Huwi Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Lampung: Jurnal Kesehatan Masyarakat; 2012; 2: 24-43
Bidaya DY, Ligita T, Trissya M. Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahan ispa pada bayi di Puskesmas Kecamatan Segedong. Kalimantan: Jurnal Kesehatan; 2014; 3: 2-18
Sukmawati. Hubungan Status Gizi, Berat Badan Lahir, Imunisasi dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tunikamaseang Maros [skripsi]. Makassar: Politeknik Kesehatan Makassar; 2009
Behrman R, Kliegman R, Arvin A. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol.2. Ed 15. Terjemahan: Moelia R, Siregar, Maulany RF. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelatihan Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2008
Rasmaliah. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Penanganannya [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2008
Price SA. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Terjemahan: Hartanto H, Susi N, Wulansari P, Maharani DA. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Ditjen PPM & PL; 2005
Djojodibroto D. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Informasi tentang ISPA pada Balita. Jakarta: Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat; 2000
Ikawati Z. Penyakit Sistem Pernapasan dan Tatalaksana Terapinya. Yogyakarta: Bursa Ilmu; 2011
Mitayani, Sartika W. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: Trans Info Media; 2010
Sutomo B. Menu Sehat Alami Untuk Batita dan Balita. Jakarta: Damedia; 2010
Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2005
Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2007
Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika; 2009
Hasbullah. Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2005
Sadiman A. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2009
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Peberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2004
Halim F. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Pekerja di Industri Mabel Dukuh Tukerjo, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah [skripsi]. Depok: Universitas Indonesia; 2012
Sjarif D, Lestari E, Mexitalia M, Nasar S. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011
Sastroasmoro S. Membina Tumbuh dan kembang Bayi dan Balita. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2007
Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara; 2010
Silviana I. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang penyakit ISPA dengan perilaku pencegahan ISPA pada balita [skripsi]. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Eka Unggul; 2014
Sacharin RM. Principles Of Pediatric. Terjemahan: Adiningsih F. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2014
Nasution K, Sjahrullah RA, Yassien R. Infeksi Saluran Napas Akut pada Balita di Daerah Urban Jakarta. Jakarta: Jurnal Sari Pediatri; 2009; 11
Huriah T, Lestari R. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) terhadap kemampuan ibu dalam perawatan ISPA pada balita di dusun lemahdadi kasihan bantul yokyakarta. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2008
Wibowo H. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Brangsong II Kabupaten Kendal [skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2007
Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2003; 2;132-150
Astuti A, Rahayu S, Surasmi A. Status Gizi Balita dengan kejadian ISPA pada balita. Jakarta: FKIK UIN Syarif Hidayatullah; 2010
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Print ISSN: 2089-6042 || e-ISSN : 2579-7514
counter kostenlos