Perbandingan Efektivitas Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata K Schum) dan Lengkuas Putih (Alpinia Galanga) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida Albicans Secara In Vitro

Yandri Naldi, Icka Siti Aisah

Sari


Latar Belakang : Jamur penyebab mikosis opportunistik yang paling sering adalah Candida albicans, Cryptococcus neoformans, dan Aspergillus fumigatus. Perkiraan insidensi tahunan dari mikosis invasif Candida adalah 72 sampai 228 infeksi per sejuta populasi. Di beberapa negara Asia dan Afrika, 80% dari populasi bergantung pada pengobatan tradisional sebagai primary health care. Ekstrak herba beberapa tanaman telah diuji aktivitas antijamur, tanaman Lengkuas sebagai tanaman herbal mengandung beberapa komponen yang berfungsi sebagai antijamur. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan perbandingan efektivitas Lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum) dan Lengkuas putih (Alpinia galanga L.) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans secara in vitro. Metode : Desain penelitian eksperimental di laboratorium dengan rancangan penelitian post test only control group design. Menguji perbandingan efektivitas lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum) dan lengkuas putih (Alpinia galanga) terhadap pertumbuhan jamur candida albicans secara in vitro. Terdapat dua puluh enam cawan petri yang berisi isolat candida albicans dengan media Sabouraud Dextrose Agar. Dalam setiap cawan petri tersebut dibuat dua buah sumuran. Dari seluruh isolat candida albicans dalam cawan petri tersebut diberikan perlakuan dalam berbagai konsentrasi mulai dari 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Kemudian diinkubasi pada suhu 300C selama 24 jam. Data dianalisis dengan uji Analisis of Varians. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa p < α (0.05) yang berarti Terdapat perbedaan signifikan antara lengkuas merah dan lengkus putih. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan nilai Mean lengkuas merah 6.33mm sedangkan lengkuas putih 5.00 hal tersebut menunjukan bahwa lengkuas merah lebih efektif dibandingkan lengkuas putih dalam menghambat pertumbuhan candida albicans.

 

Kata Kunci : Lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum), Lengkuas putih (Alpinia galanga L.), Candida albicans.

 

Background : The fungus causes the most frequent opportunistic mycoses are Candida albicans , Cryptococcus neoformans , and Aspergillus fumigatus . The estimated annual incidence of invasive mycoses Candida infections is 72 to 228 per million population. In some countries of Asia and Africa , 80 % of the population relies on traditional medicine as primary health care. Herbaceous plant extracts have been tested several antifungal activity , galangal plant as herbal plants contain several components that serve as antifungal . Objective : The objective of this study was to compare the effectiveness of red galangal ( Alpinia purpurata K. Schum ) and white galangal ( Alpinia galanga L. ) on the growth of the fungus Candida albicans in vitro . Methods : This study is an experimental research in the laboratory with the study design post test only control group design . Examine the comparative effectiveness of red ginger ( Alpinia purpurata K. Schum ) and white ginger ( Alpinia galanga ) on the growth of the fungus Candida albicans in vitro . There are twenty- six Petri dishes containing isolates of Candida albicans in Sabouraud Dextrose Agar media . In each petri dish is made of two pieces of pitting . Candida albicans isolates from all over the petri dish is given treatment in various concentrations ranging from 0 % , 5 % , 10 % , 15 % and 20 % . Then incubated at 300C for 24 hours . Data were analyzed by analysis of variance test . Results : The results of this study indicate that p < α ( 0.05), which means that there are significant differences between red ginger and white ginger . Based on the results of the study showed mean values of red ginger 6.33mm and white ginger 5:00 whereas it is shown that red ginger is more effective than white ginger in inhibiting the growth of Candida albicans

 

Keywords : red galangal ( Alpinia purpurata K. Schum ) , white galangal ( Alpinia galanga L. ) , Candida albicans.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Brooks G.F., Butel J.S., Morse S.A.. Jawetz, Melnick, & Aldenberg’s Medical Microbiology 23ed. Singapore : McGraw-Hill Companies, Inc 2007.p.621-624, 642-645, 650-654

Kumar V., Abbas A.K., Fausto N. The Female Genital Tract. In C.P. Crum. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadelphia, USA : Elsevier-Saunders 2005. p. 1062-1064.

Hariana, H. Arief.. Tumbuhan obat dan Khasiatnya seri 2 cet.5. Jakarta : Penebar Swadaya.2008

Chandra, Rudi. Efektivitas Antifungi Ekstrak Herba Seledri (Apium graveolans L.) in vitro terhadap Candida Albicans Skripsi. Bandung : Universitas Maranatha.2010

Erna S. 2005. Pusat Penelitian dan pengembangan Tumbuhan Obat UNAS/P3TO UNAS.

Djuanda, Adhi., Mochtar Hamzah, Siti Aisah. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2010

Utami, Wahyuni Dwiwati. Perbedaan Daya Hambat Ekstrak dan Perasan Rimpang Lengkuas (Alpinia galangal L.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Program Studi Pendidikan Biologi MIPA. Jember : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.2010

Haraguchi H, Kuwata Y, Shingu K, dkk. Antifungal Activity from Alpinia Galanga and the competition for incorporotion of unsaturated fatty acids in cell growth. 2006


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Print ISSN: 2089-6042 || e-ISSN : 2579-7514
counter kostenlos Flag Counter
execute(); ?>