Hubungan Antara Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Penggilingan Beras

Atang Kusman, Catur Setiya Sulistiyana, Sri Hendratno

Sari


Latar belakang: Proses penggilingan beras menggunakan mesin dan alat berat. Mesin dan alat berat tersebut menghasilkan kebisingan tinggi yang dapat menyebabkan resiko pendengaran bagi pekerjanya.

Tujuan: untuk menentukan hubungan antara kebisingan dan gangguan pendengaran pada pekerja penggilingan beras di desa Situmekar, Sumedang.

Metode: tipe penelitian yang digunakan adalah studi analitik deskriptif dengan pendekatan desain kroseksional. Jumlah sampel sebanyak 40. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur tingkat kebisingan di tempat kerja disertai dengan kuisioner dan dilanjutkan dengan penelusuran riwayat sakit dan pemeriksaan fisik telinga dari subjek.

Hasil: menunjukan adanya hubungan antara kebisingan dan gangguan pendengaran. Hasil pengujian Rasio Prefalen (RP=3,793, 95%CI= 1,058-13,604)

Simpulan: terdapat hubungan antara kebisingan dan gangguan pendengaran

Kata Kunci: Kebisingan, Gangguan Pendengaran 

 

Background: Rice milling process using machines and working tools. Machines and work tools will accompanied by loud noises pose a hearing risk of danger to the workers.

Purpose: To determine the relationship between noise with hearing interference in rice mill workers in Situmekar village, Sumedang

Methods: This type of research is a descriptive analytic study with a cross-sectional study design approach. Number of samples 40. Data collection was performed by measuring the sound pressure level of noise in the work environment with a questionnaire follwed by history and physical examination of the ear on the subject

Result: Shows that there is a relationship between noise with hearing disorders. The result of the Ratio Prevalence (RP=3,793; 95% CI=1,058-13,604)

Conclusion: There is a relationship between noise with hearing disorders

Keywords: Noise, hearing disorders.

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Afriman Djafri. (2010) Hubungan Tingkat Pajanan Kebisingan Dengan Fungsi Pendengaran Di PT. Sanggar Sarana Baja Tahun 2010. Tesis FKM-UI.

Agustian RA. (2003) Gangguan dengar akibat bising mesin mobil di ruang praktikum pada siswa-siswi STM IV Bandung jurusan mesin selama masa pendidikan. Tesis, Universitas Padjajaran.

Bell A. 1996. Noise : An Occupational Hazard and Public Nuisanc. WHO. Genewa. Switzerland

Budiono, AM. Sugeng. 1991. Kebisingan Sebagai Salah Satu Factor Penyakit Akibat Kerja Dan Cara Pengendaliaanya. Majalah Kesmas Indonesia Tahun XIX, Nomor 12.

Confer R.G and Confer T.R.1994. Occupational Health and safety : Term, Defenitions and Abbreviations. Lewis Publisher. USA.

Dobie RA. 2011. Noise induced hearing loss. Dalam:Bailey BJ, Ed. Head and neck surgery-otolaryngology. Vol.8. Philadelphia: JB Lippincott Company .h.1782-91

Herman, Mulyadi TKS. (2003) Studi Tentang Hubungan antara Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran Pekerja di Petrochina tahun 2002. Tesis FKM-UI.

Martini FH. (2009) Fundamental of Anatomy and Physiology. Edisi ke-8. Pearson Benjamin Cummings. USA

Muyassaroh, Halim Habibi. (2011) Hubungan Lama Paparan Bising Dengan Kejadian Kurang Pendengran Pada Musisi. J Indon Med Assoc. Volum: 61, Nomer: 5, Mei 2011.

National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH). 1998. Occupational Noise Exposure. Cincinnati-Usa.

Ologe, Foluwasayo E, 2006, Occupational noise exposure and sensorineural hearing loss among workers of a steel fabrication, Otorhinolaryngol, Springer-Verlag 2006

Permenkes RI No 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

Rais, M. 2003. Analisis Hubungan antara Kebisingan dengan Keluhan Subjektif Pekerja (Non Audiotory dan Audiotory) Departemen Power Tahun 2003. Skripsi FKM-UI.

Rosidah. (2003) Studi Kejadian Hipertensi Akibat Bising Pada Wanita Yang Tinggal Di Sekitar Lintasan Kereta Api di Kota Semarang. Tesis Undip.

Santoso S. 2000. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Gramedia. Jakarta.

Saus GA. A strategic formulation to decrease the number of hearing impaired people in Indonesia. Dalam: Suzuki J, Kobayashi T, Koga K, penyunting Hearing impairment. Japan: Springer; 2004. hlm. 458-9

Soetirto Indro, Hendarmin Hendarto, and Bashiruddin Jenny. 2009. Gangguan Pendengaran (Tuli). Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher Edisi Keenam, penyunting Soepardi Arsyad, dkk. FKUI. Jakarta

Stellman, Jeanne Mager. 2002. Encyclopaedia of Occupational Health and Safety. Internasional Labour Office. Geneva.

Suma,mur, P.K. 1994. Higiene Perusahan dan Kesehatan Kerja. Haji Masagung. Jakarta

Tambunan S.2005. Kebisingan Di Tempat Kerja. Andi. Yokyakarta

Wahyu A.2003. Higiene Perusahan. FKM Univeritas Hasanuddin, Makassar

Wardhana, W.A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi. Yokyakarta

Warman. 2003. Gambaran Kebisingan dan Hubungannya dengan Gangguan Pendengaran pada Pekerja di Unit AJL Departemen Weaving PT. Unitex Bogor Jawa Barat Tahun 2003. Skripsi FKM-UI. 2003.

WISHA. 2003. Hearing Loss Prevention (Noise). Washington Industrial Safety & Health Act.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Print ISSN: 2089-6042 || e-ISSN : 2579-7514
counter kostenlos Flag Counter
execute(); ?>