Perbandingan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang Rutin dan Tidak Rutin Menjalankan Empat Pilar Terapi Pengelolaan Diabetes Melitus

Nurbaiti Nurbaiti, Anggi Dwi Safariantini

Sari


Latar belakang. Diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan yang serius serta sangat memerlukan penanganan intensif karena mengalami peningkatan jumlah cukup tajam setiap tahunnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe 2 yang rutin dan tidak rutin menjalankan empat pilar terapi pengelolaan Diabetes Mellitus. Metode penelitian. Penelitian ini adalah studi cross sectional, teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) dengan sampel sebanyak 30 orang dalam tiap kelompok. Hasil penelitian. Berdasarkan hasil pengukuran IMT (indeks massa tubuh), didapatkan pada kelompok Tidak Rutin sebagian besar (43,33%) subyek dengan IMT 23-25 (kg/m2) pada kelompok Rutin sebanyak 36,67%. Hasil pengukuran kadar GDP pada kelompok Rutin dan Tidak Rutin didapatkan perbedaan yang cukup signifikan dengan rerata terjadinya kasus yaitu 1 : 1,6 (46,67% : 76,67% ), GDP kategori buruk terjadi hampir 2 kali lipat pada kelompok Tidak Rutin . Berdasarkan uji Mann-whitney, terdapat perbedaan rerata GDP pada kelompok Rutin dengan Tidak Rutin dengan nilai p=0,000, lebih kecil dari α sebesar 0,05 (p<0,05). Berdasarkan hasil pengukuran GDPP, perbandingan persentase rerata kasus pada kelompok Rutin  dan Tidak Rutin adalah 1:1,44 (60,00% : 86,67%). Berdasarkn uji T independen (tidak berpasangan),terdapat perbedaaan yang signifikan antara GDPP kelompok Rutin dengan Tidak Rutin yaitu dengan  nilai p=0,000, lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05 (p<0,05). Simpulan. Rerata GDP dan GDPP Kelompok Rutin lebih rendah dibanding Kelompok Tidak Rutin.

Kata Kunci : kadar glukosa darah, diabetes mellitus

 

ABSTRACT

Background. Diabetes mellitus were serious health problems needed intensive treatment due to the increasing case every year. The objective in this study is to know the comparison of blood glucose level on subject with type 2 diabetes mellitus routine and non routine following the four pillars of therapy in the management of Diabetes Mellitus Methods. This is a cross sectional study, sample were collected with simple random sampling, 30 subjects on each group. Result. According to body mass index (BMI) measurement, most subject (43,33%) in non routine group had BMI 23-25 (kg/m2), in routine group 36,67%. According to the measurement, there were significant difference on fasting blood glucose level in routine and non routine group, with ratio 1 : 1,6 (46,67% : 76,67%), according to Mann-whitney test, there were significant difference on mean fasting blood glucose level in Routine and non Routine group with p=0,000, smaller than α 0,05 (p<0,05). According to 2 hours postprandial blood glucose level, comparison of mean percentage in routine and non routine group were 1:1,44 (60,00% : 86,67%). According to unpaired independent T test, there were significant difference on 2 hours postprandial blood glucose level in routine and non routine group with p=0,000, smaller α 0,05 (p<0,05).  Conclusion.  there were significant difference on fasting blood glucose level and 2 hours postprandial blood glucose level in routine and non Routine group.

 

Kata Kunci : blood glucose level, diabetes mellitus

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, edisi ke-6. Jakarta: Gramedia Pustaka utama.

Aryana, S. 2005. Obesitas Sentral Berhubungan dengan Tingginya Konsentrasi Soluble Intercellular Adhesion Molecules 1 Plasma, Suatu Parameter Disfungsi Endotel pada Penderita Sindrom Koroner Akut. Jurnal Penyakit Dalam. Volume 6, Nomor 2

Badan Penelitian dan Pengembangan. 2008. Riset Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Baynes J.and Dominiczak, Glucose Homeostatis, fuel metabolism and Insulin. Medical Biochemistry. 2005: 273-275

Dahlan, Sopiyudin M, 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan 3nd ed. Jakarta : Sagung Seto.

Depkes RI, (copyright 2005), “Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Ranking ke-4 Di Dunia.†Available on

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=1183&Itemid=2

(Acessed: December 12,2009)

Dr. Soekidjo Notoatmodjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22068/1/Appendix.pdf

Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29265/1/Appendix.pdf

International Diabetes Federation. 2011. One Adult In Ten Will Have Diabetes By 2030. [http://www.idf.org/media-events/press- releases/2011/diabetes-atlas-5th-edition] [Diunduh pada 4 Agustus 2014 pukul 15.35 WIB]

Isselbacher, et al. 2000, Harison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC

Hicks, J. 2007. Konsensus Tentang Standarisasi Pengukuran HbA1c di seluruh dunia. Amrican Diabetes Assosiation, European Assosiation for Stdy of Diabetes, International Federation of clinical Chemistry and Laboratory Medicine (IFCC). Jurnal Diabetologia dan Diabetes Care edisi September 2007. Available on http://www.kalbe.co.id/seminar/19183/konsensus-tentang-standarisasi-pengukuran-hba1c-di-seluruh-dunia.html ( Acessed : Desember 23, 2009 )

Katzung, B.G. 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI, EGC: Jakarta

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2011, Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia. PB PERKENI. Jakarta

Petrie, J. 2007, Management of Diabetes. Scottish Intercollegiate Guidelines Network. Scotland

Pranoto, A. 2008. Simposium Achieving Ambitious Glycaemic Target in Diabetes. SIMPOSIA - Vol.7 No.8

Pusparini, 2007, Obesitas Sentral, Sindroma Metabolik dan Diabetes Melitus Tipe 2. Universa Medicina: Jakarta. Volume 26, No. 4

Sastroasmoro, Sudigdo., Ismael, Sofyan. 2002. Metodologi Penelitian Kedokteran Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara

Sudoyo, A.W. et al. 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta

Suyono S. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2005.

Tjokroprawiro A. 2006. New approach in the treatment of T2DM and metabolic syndrome. The Indonesian Journal of Internal Medicine. 38:160-166.

Tjokroprawiro, A. 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Airlangga University Press: Surabaya

Tjandrawinata, R.R. 2001, Resistensi Insulin dan Defisiensi insulin. Dexa Media. No 1, Vol 14

Widowati, L. et al. 1997, Tanaman Obat untuk Diabetes Melitus. Cermin dunia kedokteran.Downloaded from: http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_116_ kardiovaskular.pdf. nomor 116 on december 12, 2009

Wild S, Roglic C, Green A, Sicree R, King H. Global Prevalence of Diabetes : estimates for the year 2000 and projection for 2030. Diabetes Care 2004 : 27 (5) : 1047-


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Print ISSN: 2089-6042 || e-ISSN : 2579-7514
counter kostenlos Flag Counter
execute(); ?>