Analisis Komparasi Biaya Dan Pendapatan Usaha Tani Bawang Merah Dataran Tinggi Antara Sistem Pengolahaan Tanah Cultivator Dengan Sistem Konvensional (Kasus Di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka)

Ayu Shyntia Gumilar, Yayat Rahmat Hidayat, I ketut Sukanata

Sari


Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui : 1) perbedaan biaya usaha tani bawang merah dataran tinggi antara sistem pengolahan tanah cultivator dengan sistem konvensional di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka 2) perbedaan pendapatan usaha tani bawang merah dataran tinggi antara sistem pengolahan tanah cultivator dengan sistem konvensional di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka.Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui pendekatan survey, yaitu salah satu metode penelitian yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Data yang digunakan adalah berupa data primer dan data sekunder yang akan diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya tetap dan pendapatan, R/C ratio, analisis BEP, dan B/C ratio dan analisis uji beda (uji T). Terdapat perbedaan biaya dan pendapatan usahatani bawang merah antara yang menggunakan sistem pengolahaan tanah cultivator dengan sistem konvensional. Penggunaan sistem pengolahan tanah cultivator mengeluarkan biaya usaha lebih kecil daripada sistem konvensional, yaitu maisng-maisng Rp. 75.567.890 dan Rp. 80.464.381. begitu juga pada pendapatan usahatani yang dihasilkan, dimana sistem pengolahan tanah cultivator penghasilan pendapatan lebih besar yaitu Rp. 104.423.110 sedangkan yang menggunakan sistem konvensional sebesar Rp. 56.785.619, dimana selisih pendapatannya yaitu sebesar Rp. 47.637.491. Berdasarkan perbedaan pendapatan tersebut, maka tingkat kelayakan usahapun berbeda, dimana perbedaan kedua sistem tersebut yaitu masing-masing 2,38 dan 1,70.

 

Kata Kunci: Analisis Usaha Tani Bawang Merah, Cultivator, Biaya dan Pendapatan.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Daftar Pustaka

Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka. 2017. Produksi Bawang Merah Kabupaten Majalengka. 2017. Majalengka.

Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan

dan Kehutanan kecamatan Argapura. 2017. Keadaan Petani atau Keluarga Tani dan Status Kepemilikan Lahan Kecamatan

Argapura Tahun 2017, Majalengka.

Djumali, M dan Illah Sailah. 2005.

Pengantar Teknologi Pertanian.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Hasanudin, Saepul. 2015. Perbandingan

Analisis Usahatani Bawang (Alliumascalonicium,L.) Merah Pada Musim Kemarau dan Musim

Hijau ( Kasus di Desa

Pakusamben, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon). Skripsi Sarjana Pertanian Program

Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati.

Hidayat. 2004. Budidaya Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Bombay. Kanisius. Yogyakarta.

Ismawati, E.M. 2007. Pupuk Organik.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Nurhadi, 2017. Analisis perbandingan kelayakan usahatani kacang hijau tanam tugal dan tanam sebar

(Kasus di Desa Wiyong

Kabupaten Cirebon) Skripsi Sarjana Pertanian Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati.

Rahayu, E. dan B.V.A. Nur. 2007.

Bawang

Merah. Penebar Swadaya. Jakarta. Sugihen. 1996. Sosiologi Pedesaan Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Sumadi. 2003. Intensifikasi Budidaya

Bawang Merah. Kanisius.

Yogyakarta.

Sumarni, N., E. Sumiati. 2005. Pengaruh kerapatan tanaman dan zat

Rahayu, Estu, dan Berlian,Nur.1994. Bawang Merah. Bogor: Penerbit PT Penerbar Swadaya.

Rukamana, R. 1994. Kesuburan dan

Pemupukan. Kanisius.

Yogyakarta.

Rukmana, R. 2002. Bawang Merah,

Budidaya dan Pengolahaan

Pascapanen. Kanisius.

Yogyakarta.

Sa’id, dkk. 2004. Manajemen Teknologi Agribisnis ( Kunci Menuju Daya Saing Global Produk Agibisnis). MMA IPB-Ghalia Indonesia. Jakarta

Samadi, B. dan B. Cahyono. 2005. Intensifikasi Budiaya Bawang merah. Kanisius. Yogyakarta.

Sartono. 2009. Bawang Merah. Bawang

Putih. Kanisius. Yogyakarta.

Sartono. 2009. Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Bombay. Intimedia Ciptanusantara. Jakarta.

Sarwono, H. 2007. Ilmu Tanah. Akademi

Presindo. Jakarta.Soekartawi. Soeharjo. A, Dillon. John L, dan Hardaker. J Brian.1986. Ilmu Usahatani. Penerbit Universitas Indonesia.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani.

Universitas Indonesia :Jakarta.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia :Jakarta. Wibowo, S. 2005. Bubidaya bawang putih, bawang merah,

bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suharsimi arikunto. 2006. Prosedur

penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

pengatur tumbuh terhadap produksi umbi bawang merah asal Kultivar Bima.

Jurnal Hortikultura Suratiyah, K. 2015.

Ilmu Usaha. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Pitojo, S. 2003. Benih Bawang Merah.

Kanisius. Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jpa.v2i2.3160

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##
execute(); ?>