Harga Pokok Produksi Kompos Potensial Limbah Media Jamur Merang Kampung Padamaran Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon

Siti Wahana, Mutia Intan Herista

Sari


Jamur merang merupakan komoditas unggulan baru untuk Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon, khususnya untuk Desa Bojongkulon.Dalam program pengabdian masyarakat tingkat kampus di Desa Bojongkulon, kami mengolah limbah media jamur merang, yang belum dapat dikelola dengan baik oleh masyarakat, menjadi kompos. Ternyata ada ketertarikan dari masyarakat setempat. Namun mereka mengkhawatirkan tentang kualitas kompos potensial yang dihasilkan, ketersediaan pasar dan besarnya biaya produksi. oleh karena itu, kami mencoba untuk menganalisis masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu secara deskriptif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, metode deskriptif akan dilakukan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan mengenai hasil analisis kompos di lab dibandingkan dengan standar mutu kualitas kompos menurut SNI 19-7030-2004. Metode kuantitatif yaitu berupa data proses pengomposan dan perhitungan biaya harga pokok produksi kompos potensial dengan menggunakan metode variable costing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompos yang dihasilkan memiliki kualitas kompos yang telah sesuai dengan SNI 19-7030-2004. Nilai C-organik 49,04%, N 2,3%, P2O5 0,59%, K2O 0,88, Ca 9,07 dan Mg 1,38%. Biaya pokok produksi kompos media jamur merang adalah sebesar Rp.1.503,-/kg.

 

Kata Kunci :  Limbah, jamur merang, kompos, biaya produksi



Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Ardiningtyas, T. R. (2013). Pengaruh Penggunaan EM4 dan Molase terhadap Kualitas Kompos dalam Proses Pengomposan Sampah Organik RSUD r. R. Soetrasno Rembang. Universitas Negeri Semarang.

Baroroh, A. "Ul, Setyono, P., & Setyaningsih, R. (2015). Analisis Kandungan unsur Hara Makro dalam Kompos Dar Serasah Daun Bambu dan Limbah Padat Pabrik Gula (Blotong). Bioteknologi, 12(2), 46–51.

Elpawati, Diasri, F., & Muhib, A. (2015). Analisis Produksi dan

Keuntungan Effective

Mikroorganisme-10 (EM10).

Jurnal Agribisnis, 9(2), 149–176.

Hidayat, N., Rahma, N. L., & Anggarini, S. (2014). Pengaruh Penambahan Kotoran Kambing dan EM4 Terhadap C-N Kompos dari Limbah Baglog Jamur Tiram. In Seminar Nasional Sinergi Pangan, Pakan dan Energi terbarukan (SPRINT). Yogyakarta: UPT-

BPPTK LIPI.

Kardinan, A. (2016). Sistem Pertanian

Organik : Falsafah Prinsip

Inspeksi. Malang: Intimedia.

Muhsin, A. (2011). Organik,

Pemanfaatan Limbah Hasil

Pengolahan Pabrik Tebu Blotong

Menjadi Pupuk. In Industrial

Engieering Conference. Industrial

Engieering Conference.

Wahana, et all. Harga Pokok Produksi...

Mulyadi. (2000). Akuntansi Biaya.

Yogyakarta: Aditya Media.

Nurnasari, E., & Nurindah. (2017).

Karakteristik Kimia Serat Buah,

Serat Batang dan Serat Daun.

Nuletin Tanaman Tembakau, Serat

Dan Minyak Industri, 9(2), 64–72.

Sahwan, F. L. (2010). Pengaruh

Penambahan Starter Terhadap

Karakteristik Proses Pengomposan

dan Kualitas Kompos Limbah

Pabrik Agra. Jurnal Teknologi

Lingkungan, 11(2), 247–253.

Suartami, N. W. E. (2016). Analisis

Harga Pokok Produksi Pengolahan

Sampah Pada Program 3R RKM

dalam Mewujudkan Culik Bersin.

Jurnal Program Studi Pendidikan

Ekonomi, 8(3).

Wizna, & Muis, H. (2012). Pemberian

Dedak Padi yang Difermentasi

dengan Bacillus amyloliquefaciens

Sebagai Pengganti Ransum

Komersil Pada Ayam ras Petelur.

Jurnal Peternakan Indonesia,

(2), 398–403.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jpa.v2i2.3157

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##