PENGAPLIKASIAN TEORI DOUBLE MOVEMENT PADA HUKUM ‘IDDAH UNTUK LAKI-LAKI

Ahmad Ali Masyhuda

Sari


‘iddah adalah bentuk masa penantian bagi seorang wanita untuk melakukan pernikahan lagi setelah berpisah dengan suaminya akibat cerai hidup maupun cerai mati. Hukum ‘iddah untuk perempuan sudah dijelaskan dalam al-Qur’an. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman banyak konsep-konsep baru muncul. Hal ini mengakibatkan suatu problem yang menjadikan pertanyaan, apakah laki-laki harus melakukan ‘iddah layaknya seorang wanita. Untuk menjawab persoalan ini diperlukan suatu kajian khusus yang membahas mengenai hal ini. dalam hal ini perlu penafsiran yang menggunakana metode hermeneutika al-Qur’an. Salah satu bentuk hermeneutika al-Qur’an adalah teori double movement yang digagas oleh fazlur Rahman. Dengan bantuan teori ini diharapkan bisa menjawab pertanyaan yang mempertanyakan, apakah laki-laki juga harus ikut ‘iddah.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Amal, Taufik Adnana. 1996. Islam dan Tantanga Modernitas : Studi Atas Pemikiran Hukum Fazlur Rahman. Bandung : Mizan.

Aziz, Amir. 1999. Neo-Modernisme Islam di Indonesia. Jakarta: Rieneka Cipta.

Emira, Deza. 2016. Komparasi Analisis Maqasid Syariah dan Kesetaraan Gender Tentang Hukum ‘Iddah. Skaripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Hidayati, Nuzulia Febri. 2018. Tinjauan Gender Terhadap Konstruksi ‘iddah dan Ihdad dalam kompilasi Hukum Islam. Tesis. Yogyakarta: Pasaca Sarjana UIN Sunan Kalijaga.

Kurdi, dkk. 2010. Hemeneutika al-Quran & Hadis: Hermeneutika al-Qur’an Fazlur Rahman (Teori double Movment). Yogyakarta: Elaq Press.

Lestari, Puji. 2018. Al-Qur’an dan Pennyembuhan Studi Living Qur’an tentang Praktek Pennyembuhan Alternatif Bengkel Manugso di Jalan Kelurahan Pedurungan Tengah Kecamatan Pedurungan Semarang. Skripsi. Semarang : UIN Walisongo.

Muslimin, Ahmad. 2017. ‘iddah dan ihdad wanita moderen, dalam Jurnal Mahkamah Vol. 2 No. 2.

Mustaqim, Abdul. 2015. Metode penelitian al-Qur’an dan Tafsir. Yogyakarta: Idea Pres.

Nasutio, Harun. 1999. Ensiklopedia Islam. Jakarta: Ichtiar Van Hoeve.

Noviani, Ria. 2017. Pandangan Ibnu Qayyim Tentang ‘Iddah hulu’. Skripsi. Banda Aceh : UIN Ar-Raniry Darussalam.

Rahman, Fazlur. 1982. Islam and Modernity; Tranformation of an Intllectual tradition. Chichago: Uinversity Press.

Sabiq, Sayyid. 2007. Fiqih Sunnah. Jilid 8. Terj. Muhammad Thalib. Bandung : al-Ma’arif.

Sabiq, Sayyid. 2013. Fiqih Sunnh. jilid 2. Terj. Asep Sobari, dkk. Jakarta : al-I’tishom.

Saeed, Abdullah. 2015. al-Qur’an Abad 21 : Tafsir Kontekstual. Bandung : Mizan.

Sibawaihi. 2007. Hermeneutika al-Qur’an Fazlur Rahman. Yogyakarta : Jalasutra.

Suyuthi, As. 2008. Asbabun Nuzul: Sebab Turunnya Ayat Ayat Al Qur’an. Jakarta: Gema sani.

Syarifuddin, Amir. 2009. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqih Muamalat dan Undang-undang Perkawinan. Jakarta: Kencana Pernada Media Group.

Wadud, Amina. 1994. Perempuan di dalam al-Qur’an. Bandung: Pustaka.

Yusuf, Ahmad Muhammad. 2009. Ensiklopdi Tematis Ayat al-Qur’an & Hadits. Jakarta : Widya Cahaya.

Yusuf, Ali dan as-Subki. 2010. Nizam al-Usra fi al-Islam, ed. In. Fiqih Keluarga, terj. Nur Khozin. Jakarta: Amzah.

Zuhaili, Wahbah. 2011. al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, ed. In, Fiqih Islam : Pernikahan, Talak, Khulu’, meng-Ila’ Isteri, Li’an, Zihar, Masa ‘Iddah. Terj. Abdul Hayyie al-Hattani, dkk. Jakarta: Gema Insani.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/hermeneutika.v4i1.3272

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


execute(); ?>