PENGALAMAN BERKOMUNIKASI PARA GURU SEKOLAH BERBASIS KEWIRAUSAHAAN DALAM PEMBELAJARAN DARING SAAT PANDEMI COVID-19

Santi Susanti, Rachmaniar Rachmaniar

Abstract


Pandemi COVID-19 memunculkan berbagai dampak dalam kehidupan manusia, termasuk dalam proses pembelajaran. Pemerintah mengeluarkan edaran agar proses pembelajaran dialihkan dari tatap muka menjadi belajar jarak jauh dari rumah, untuk mencegah penyebaran COVID-19. Pihak sekolah, orang tua dan siswa, banyak yang tidak siap dengan keputusan darurat tersebut. Meski demikian proses belajar tetap harus berlanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengalaman berkomunikasi para guru dalam pembelajaran jarak jauh di Sekolah Bestari Utami, Garut, yang terdiri dari sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk mengungkapkan pengalaman berkomunikasi para guru dalam memberikan materi pembelajaran saat pandemi COVID-19 kepada siswa sekolah Bestari Utami, Garut. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada para guru serta observasi lapangan di lokasi, serta studi dokumentasi dan literatur yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan perubahan komunikasi dilakukan guru kepada sesama pengajar, kepada orang tua dan kepada peserta didik sekolah Bestari Utami. Untuk memudahkan penyampaian, maka digunakan beberapa media online, yakni Whatsapp, Email, Google Drive, Zoom Meetings, Google Meet dan video call. Hambatan komunikasi kepada siswa muncul ketika peserta didik Hambatan yang ditimbulkan dari komunikasi yang berlangsung secara daring adalah kesulitan peserta didik untuk memahami materi yang berkaitan dengan pemahaman atau logika. Selain itu, lemahnya sinyal dan keterbatasan kepemilikan telepon seluler maupun laptop menjadi hambatan komunikasi yang dilangsung dari para guru kepada peserta didik di Sekolah Bestari Utami. Hambatan komunikasi dengan orang tua terjadi ketika adanya orang tua yang menolak diajak berdiskusi untuk membicarakan perihal perkembangan anak mereka serta seputar PJJ dan aturan sekolah yang terkait dengan PJJ.


References


Astuti, P. A. A. dkk. (2011). Remaja Digital: Learn, Play, Socialize, Participate.

Bbc.com. (2020). Virus corona: Tak semua pengajar, siswa siap terapkan “sekolah di rumah.”

Effendi, M. (2010). Peranan Internet sebagai Media Komunikasi. Komunika, Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 4(1), 130–142.

Grant, A. E., & Meadows, J. H. (2010). Communication Technology Update and Fundamentals 12th edition. Focal Press/ Elsevier.

Herold, B. (2016). Technology in Education: An Overview.

McQuail, D. (2005). McQuail’s Mass Communication Theory (5th Editio). Sage Publication Ltd.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook Edition 3 (3rd ed.). SAGE Publications, Inc.

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta.

Patria, L., & Yulianto, K. (2011). Pemanfaatan Facebook untuk menunjang kegiatan Belajar Mengajar Online secara Mandiri. Seminar Nasional FMIPA-UT.

Ritzer, G. (1975). Sociology: A Multiple Paradigm Science. Allyn and Bacon.

Setiawan, E. B., & Yusman, M. V. (2014). Pembangunan E-Learning sebagai Sarana Pembelajaran Online di SMP Negeri 8 Bandung. Seminar Nasional Teknologi dan Multimedia, 2(2), 3.04-1-3.04-6.

Simonson, M., Smaldino, S., Albright, M., & Zvacek, S. (2006). Teaching and learning at a distance: foundations of distance education (3rd editio). Pearson.

Tabor, S. W. (2007). Narrowing the Distance: Implementing a hybrid learning model. Quarterly Review of Distance Education. IAP, 8(1), 48–49.

Toharudin, T. (2020, April). Cultural Lag Pembelajaran Daring.

Vaughan, N. D. (2010). Blended Learning in Cleveland-Innes, MF. In an introduction to distance education: understanding teaching and learning in a new era. Taylor & Francis.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/signal.v10i01.6303

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
execute(); ?>