STRATEGI KOMUNIKASI KEPALA ADAT DALAM MELESTARIKAN KESENIAN BELUK
DOI:
https://doi.org/10.33603/signal.v7i2.2414Abstract
ABSTRAK
Â
Seni beluk adalah seni tradisional dari kampung adat Cikondang yang melantunkan pupuh sunda dengan suara yang di keraskan. Kepala adat melakukan suatu strategi yang bertujuan untuk melestarikan kesenian beluk dengan cara mengajak generasi muda di kampung adat Cikondang menjadi pemain seni beluk sebagai generasi penerus selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi komunikasi tentang perencanaan pesan, menentukan metode penyampaian pesan dan sosialisasi kesenian beluk yang digunakan oleh kepala adat dalam melestarikan kesenian beluk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini yaitu teori perencanaan dan interaksi simbolik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa langkah dalam menjalankan strategi komunikasi dengan perencanaan pesan yaitu menetapkan tujuan, menentukan isi pesan, penggunaan kata-kata yang sederhana dan memahami komunikan. Kedua dalam strategi komunikasi harus menentukan metode penyampaian pesan yang tepat dan efektif yaitu metode redudency dan canalizing. Ketiga adalah sosialisasi kepada masyarakat agar diketahui oleh banyak orang. Dari sosisalisasi tersebut terdapat bentuk sosialisasi primer dengan menanamkan nilai-nilai budaya yaitu melestarikan kesenian beluk melalui komunikasi dua arah.
Â
Kata Kunci: Strategi komunikasi, kepala adat, seni beluk.
Â
Â
ABSTRACT
Â
The art of beluks is the traditional art of the Cikondang village traditional which chants Sundanese poems with a loud voice. The head of a customary carried out a strategy that aimed to preserve the art of beluk by inviting young people in the Cikondang traditional village to become outsiders as the next generation. This study aims to examine communication strategies about planning messages, determine the method of delivering messages and socialize the art of beluk that are used by traditional leaders in preserving the art of beluk. This study uses qualitative methods and qualitative descriptive studies. The theory used to analyze this research is planning theory and symbolic interaction. The results of the study show that there are several steps in carrying out a communication strategy with planning messages, namely setting goals, determining the contents of the message, using simple words and understanding communicants. The second in the communication strategy must determine the right and effective method of delivering messages, namely the redundancy and canalizing methods. The third is socialization to the public to be known by many people. From the socialization, there is a form of primary socialization by instilling cultural values, namely preserving the art of beluk through two-way communication.
Â
Keywords: Communication strategy, customary head, beluk art.
References
REFERENSI
Arifin, Anwar. 2011. Komunikasi Politik Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Denzin, Norman k & Lincoln, Yvonna S. 2009. Handbook of Qualitative Research, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hafied, Cangara. 2014. Perencanaan Dan Strategi Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Littlejhon, Stephen w dan Foss Karen A. 2011. Teori Komunikasi Theories of Human Communication, Jakarta Selatan: Salemba Humanika
Morissan. 2013. Teori Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia
Oktaviani, Y., Oktaviani, F., & Taufik, R. R. (2016). Strategi Komunikasi dalam Membangu Brand Image TK Tuna Siliwangi. J-IKA, 3(1), 23–32.
Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi bisnis. Jakarta: Erlangga.
Rakhmat, Jalaluddin. 2002. Metode penelitian komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sunarto, Kamanto.2004. Pengantar Sosiologi, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Signal, Prodi Ilmu Komunikasi. Universitas Swadaya Gunung Jati as publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Signal, Universitas Swadaya Gunung Jati and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Kajian Akuntansi are the sole responsibility of their respective authors and advertisers.