Pengaruh Masyarakat Terhadap Formulasi Kebijakan Politik Dalam Negeri Di Era Demokrasi Digital
DOI:
https://doi.org/10.33603/publika.v13i2.10981Keywords:
Masyarakat, Kebijakan Politik, Demokrasi Digital, Partisipasi Politik, Media SosialAbstract
Kemajuan teknologi digital telah menghadirkan ruang partisipasi politik baru yang semakin luas terbuka melalui media sosial. Dalam ruang tersebut, masyarakat tidak hanya berperan sebagai konsumen informasi, tetapi juga sebagai aktor aktif yang mampu memengaruhi arah kebijakan politik dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh masyarakat terhadap formulasi kebijakan politik di Indonesia pada periode 2015 hingga 2025. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif naratif dengan menelaah literatur akademik, laporan media, serta data empiris terkait dinamika politik digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat berkontribusi signifikan dalam membentuk opini publik, menggeser agenda politik, dan memberi tekanan kepada pemerintah agar lebih responsif terhadap isu-isu strategis. Interaksi digital yang intens dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan praktik demokrasi deliberatif. Namun demikian, ruang digital juga menyimpan tantangan serius berupa risiko polarisasi, echo chamber, manipulasi opini oleh buzzer, serta penyebaran disinformasi yang dapat menurunkan kualitas demokrasi. Penelitian ini menegaskan bahwa masyarakat berperan sebagai aktor politik non-formal dengan kekuatan kolektif dalam memengaruhi legitimasi kebijakan publik. Oleh karena itu, peningkatan literasi digital dan transparansi komunikasi pemerintah menjadi prasyarat penting untuk menjaga ruang demokrasi digital tetap sehat, partisipatif, dan berkelanjutan.
References
Amal, M. I., Naryoso, A., & Nugroho, A. (2022). Penggunaan media sosial Twitter sebagai media presentasi diri pada preferensi politik. Interaksi Online, 11(1), 527–546. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/37336
Anjar, A., Susilawati, E., Toni, T., Siregar, Z. A., & Yanris, G. J. (2021). Kontribusi media sosial terhadap kebijakan publik pemerintah Indonesia dalam penanganan Covid-19. Jurnal Education and Development, 9(2), 168–174.
Chaudhuri, S. (2020). Digital Activism and Protest Movements in India. South Asian Journal of Political Studies.
Coleman, S., & Blumler, J. G. (2009). The Internet and democratic citizenship: Theory, practice and policy. Cambridge University Press.
Dewi, R. (2017). Studi kasus penolakan publik atas kebijakan publik. Publikauma: Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area, 5(1), 6–12. https://doi.org/10.31289/publika.v5i1.1165
Fanny, O., & Suroyo, H. (2022). Analysis of Social Media Users Sentiments Against Omnibus Law Based on Hashtags On Twitter. Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi, 11(1), 197–206.
Fitria, N. J. L. (2023). Pengaruh strategi buzzer dalam amplifikasi pesan kepada publik pada lingkungan demokrasi politik. POLITEIA: Jurnal Ilmu Politik, 15(1). https://doi.org/10.32734/politeia.v15i1.8724
Habermas, J. (1991). The structural transformation of the public sphere: An inquiry into a category of bourgeois society. MIT Press.
Juniartri, I., Saepudin, E. A., Al Nabillah, F., Rohmah, N. M., & Putri, D. M. (2025). Kepemimpinan Politik dalam Pembentukan Kebijakan Publik di Era Digital. Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research, 2(1b), 2464–2470.
Kusuma, D. A., Yendra, M., Bakhtiar, R., Takdir, M., & Handrina, E. (2024). Pengaruh Media Sosial Terhadap Pola Komunikasi Pemerintah Dan Masyarakat Dalam Era Digital. Ekasakti Jurnal Penelitian Dan Pengabdian, 5(1), 23–32.
Lim, M. (2017). Freedom to Hate: Social Media, Algorithmic Enclaves, and the Rise of Tribal Nationalism in Indonesia. Critical Asian Studies.
Magriasti, L., Yulanda, A., & Yulhendri, Y. (2023). Pengaruh media sosial terhadap kebijakan ekonomi politik di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 1(2), 79–86.
Miqdad, M. (2024). Literature review: Buzzer politik dan pengembangan opini di media sosial di Indonesia. NeoRespublica: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 5(2), 689–698. https://doi.org/10.52423/neores.v5i2.231
Ong, J. C., & Cabañes, J. V. (2019). Architects of Networked Disinformation: Digital Campaigns in the Philippines.
Risnanda, R., Setiyowati, D. N., Kusuma, F. A., Manurung, D. R., & Sulaksono, T. (2025). Peran media sosial dalam mempengaruhi opini publik terhadap hukum: Studi kasus pengeroyokan oknum BEM di FKIP. Universitas Lampung, Jurnal Ilmu Sosial, 2(2), 1–15. https://doi.org/10.62379/p0fmfg95
Silitonga, N. (2023). Politik Digital: Strategi Politik Elektoral Partai Politik Dalam Kampanye Pemilu Presiden. Communitarian: Jurnal Prodi Ilmu Politik, 4(2).
Susanto, E. H. (2017). Media sosial sebagai pendukung jaringan komunikasi politik. Jurnal Aspikom, 3(3), 379–398. http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v3i3.123
Wardoyo, C. S. (2024). Implikasi politik demokrasi terhadap perlindungan hak asasi manusia: Studi kasus pengesahan RUU KUHP dan reaksi publik. Journal of Social and Economics Research, 6(2), 447–458. https://doi.org/10.54783/jser.v6i2.625
Widya, A. R. (2023). Meningkatkan keterlibatan publik secara online di era open government. IPTEKKOM. https://doi.org/10.17933/iptekkom.23.2.2021.185-198
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Ilmiah Publika Prodi Administrasi Publik. Universitas Swadaya Gunung Jati as publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Ilmiah Publika, Universitas Swadaya Gunung Jati and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Ilmiah Publika are the sole responsibility of their respective authors and advertisers.