Sastra Dongeng dalam Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan

Rama Wijaya Abdul Rozak, Yeti Mulyati

Sari


Pendidikan merupakan jalan utama untuk memanusiakan manusia. Namun, hal tersebut menjadi pertanyaan besar di zaman sekarang. Banyak orang yang berpendidikan tetapi tidak menunjukkan sejatinya orang yang terdidik. Pendidikan terus mengalami perubahan dan kemajuan, tetapi di sektor etika dan moral terus mengalami kemunduran. Banyak pihak menyalahkan muatan pendidikan karakter telah gagal membimbing manusia Indonesia berlaku layaknya manusia. Tindak lanjut dari hal tersebut adalah digemakan pendidikan karakter dan literasi. Program tersebut lebih dikenal dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang digagas langsung oleh pemerintah. GLS harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengembangkan karakter dan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa, yaitu dengan cara literasi sastra terutama sastra dongeng. Literasi sastra (dongeng) merupakan sebuah solusi yang dapat dipilih dalam pembelajaran, terutama pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan (MMP). Karya sastra memiliki banyak keunggulan, diantaranya mengembangkan karakter, memperhalus karakter, sarana pembelajaran bahasa, dan lain-lain. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran profil pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan (MMP) di sekolah dasar Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data primer yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan kepada guru-guru. Data kemudian dianalisis dan dideskripsikan sehingga tergambar tujuan penelitian yang dimaksud. Berdasarkan hasil penelitian, banyak guru yang tidak memahami konsep pembelajaran MMP dan implementasi dari konsep tersebut. Kemudian sedikit guru yang menggunakan sastra dalam pembelajaran MMP.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


ACDP Indonesia. (2014). Pentingnya membaca dan penilaian di kelas-kelas awal. [Online]. Tersedia:http://www.acdp-indonesia.org/wp-content/uploads/2015 /02/Working-Paper-ACDP-EGRA-Indonesia-FINAL1.pdf. Diakses 15 Februari 2017.

Aminuddin. (2002). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru.

Ampera, T. (2010). Pengajaran sastra: Teknik mengajar sastra anak berbasis aktivitas. Widya Padjadjaran: Bandung.

Bogdan, B. (1982). Qualitative research for education: an introduction to theory and methods. Sydney: Allyn and Bacon, Inc.

Emzir & Rohman, S. (2015). Teori dan pengajaran sastra. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Kosasih, E. (2013). Sastra klasik sebagai wahana efektif dalam pengembangan pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 13 No. 2 . hlm. 225-236. [Online]. Tersedia: http://ejournal.upi.edu/ index.php/BS_JPBS/article/view/294. Diakses 5 Juni 2017.

Mulyati,Y. (2016a). Membangun dan meningkatkan kemampuan siswa dalam literasi melalui pembiasaan dan pembelajaran. Dalam Endang, D., dkk. (Penyunting), Prosiding Seminar Nasional dan Kongres Ke-3 Ikatan Pengajar Bahasa Indonesia (IPBI) Universitas Swadaya Gunung Jati (507-515). Cirebon: FKIP Unswagati Press.

Mulyati, Y. (2016b). Pemanfaatan LEA berbasis big book dalam pembelajaran literasi awal. Dalam Sumiyadi, dkk. (Penyunting), Prosiding Seminar Internasional Rksa Bahasa X Universitas Pendidikan Indonesia (975-982). Bandung: UPI Press.

Noor, R. (2011). Pendidikan karakter berbasis sastra. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Nurpadillah, V. (2016). Literasi keilmuan dalam menulis teks deskripsi berbasis kearifan lokal pada siswa SMP kabupaten kuningan. Dalam Endang, D., dkk. (Penyunting), Prosiding Seminar Nasional dan Kongres Ke-3 Ikatan Pengajar Bahasa Indonesia (IPBI) Universitas Swadaya Gunung Jati (213-222). Cirebon: FKIP Unswagati Press.

Nuryani, R. (2016). Gerakan literasi sekolah meningkatkan kualitas bangsa. Dalam Endang, D., dkk. (Penyunting), Prosiding Seminar Nasional dan Kongres Ke-3 Ikatan Pengajar Bahasa Indonesia (IPBI) Universitas Swadaya Gunung Jati (161-168). Cirebon: FKIP Unswagati Press.

Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rozak, R. W. A. (2014). Pendekatan kooperatif berorientasi hypnoteaching dalam pembelajaran membaca kritis siswa kelas VII. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rozak, R. W. A. (2017). Pengembangan pembelajaran membaca dan menulis permulaan melalui pendekatan pengalaman berbahasa berbasis literasi sastra. (Proposal Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumaryana, Y. (2017). Pembelajaran sastra di sekolah dasar berbasis kearifan lokal (cerita rakyat). Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, 4 (1), hlm. 21-28. [Online]. Tersedia: http://doi.org/10.23819/mimbar-sd.v4i1.5050. Diakses 5 Juni 2017.

Tarigan, H. G. (1995). Dasar-dasar psikosastra. Bandung: Angkasa.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/deiksis.v5i1.860

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Laman Deiksis: http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis

Deiksis memiliki p-ISSN 2355-6633 dan e-ISSN 2548-5490

execute(); ?>