Warna Lokal Melayu pada Novel Ayah Karya Andrea Hirata

Maya Dewi Kurnia

Sari


Novel Ayah karya Andrea Hirata yang diterbitkan tahun 2015 menarik untuk dibaca sekaligus dianalisis. Karya tersebut satu dari beberapa novel yang mengandung warna lokal. Ada pun warna lokal yang ditonjolkan adalah melayu. Melayu sebagai sebuah kelompok memiliki karakteristik. Melayu identik dengan islam, adat istiadat, dan bahasa tetapi juga lekat dengan kemiskinan yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.  Untuk itulah penulis tertarik menelitinya. Berdasarkan hal itu penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan gambaran warna lokal melayu pada novel Ayah karya Andrea Hirata; (2) mendeskripsikan kehidupan masyarakat melayu Belitung.  Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mengenal lebih dalam tentang melayu sekaligus memberi referensi penelitian sastra terkait warna lokal. Sumber data penelitian ini adalah novel Ayah karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan teknik analisis isi. Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat.

 

Kata Kunci: Ayah, Andrea Hirata, Melayu, Antropologi Sastra


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar baru Algesindo.

Erman, Emirza. 2002. Menguak Sejarah Timah Bangka-Belitung. Yogyakarta: Ombak.

Fitria. 2009. Potret Kemiskinan Masyarakat Melayu. Yogyakarta: UGM.

Hamdani, Hamzah. 1998. Pemikiran Sastera Nusantara. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia.

Hirata, Andrea. 2015. Ayah. Jogjakarta : Bentang.

Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung : Yrama Widya.

Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi Pokok-pokok Etnografi.Jakarta : PT Rineka Cipta.

Mahayana, Maman. 2012. Pengarang Tidak Mati. Bandung : Penerbit Nuansa.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.

Purba, Antilan. 2009. Sastra Indonesia Berwarna Lokal.(http://antilan. blogspot.Com/2009/08/sastra-indonesia-berwarna-lokal.html). (Diunduh 18 April2016).

Puspitasari, Diana. 2012. Analisis Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2005-2011. Yogyakarta: UGM.

Pradopo, Rahmad Djoko. 2012.Beberapa Teori Sastra, MetodeKritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, Nyoman Khuta. 2011. Antropologi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ratna, Nyoman Khuta. 2012. Teori,Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Roza, Ellya. 2015. Sejarah Tamadun Melayu. Jogjakarta : Aswaja Presindo.

Soelaeman, Munandar. 2005. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung : Refika Aditama.

Fitria. 2009. Potret Kemiskinan Masyarakat Melayu. Yogyakarta: UGM.

Wellek, Rene. 1995. Teori Kesusatraan. Jakarta: Gramedia.

Saleh, Muhammad Haji. 2000. Puitika Sastera Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Sikana. 2006. Sastera Memeluk Akara Menyuluh Ke Langit. Singapura: Jabatan Bahasa dan Budaya Melayu Institut Pendidikan Nasional Universiti Teknologi Nanyang.

Sinar, Tengku Luckman.1994. Jati diri Melayu.Medan : LembagaPembinaan dan PengembanganSeni Budaya Melayu

Soekanto,Soerjono. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Waluyo, Herman. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga

Wirutomo, Paulus. 20012. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia

Puspitasari, Diana. 2012. Analisis Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2005-2011. Yogyakarta: UGM.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/deiksis.v4i1.414

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Laman Deiksis: http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis

Deiksis memiliki p-ISSN 2355-6633 dan e-ISSN 2548-5490

execute(); ?>