Kesetaraan Perempuan dan Polemik Budaya Patriarkal Dalam Novel Cinta Suci Zahrana

Ridzky Firmansyah Fahmi, Riskha Arfiyanti

Sari


Abstrak. Penelitian ini didasarkan atas temuan dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El-Shirazy yang mengangkat persoalan perempuan. Novel Cinta Suci Zahrana menarik untuk dikaji dari sudut pandang gender karena bernuansa feminisme. Namun, novel ini ditulis oleh pengarang laki-laki. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori feminisme dan gender. Metode penelitian menggunakan deskriptif analisis dengan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian ditemukan kecenderungan perempuan lajang yang berpendidikan dan berkarier tinggi acapkali mendapatkan desakan untuk segera menikah. Hal itu didasarkan masih kuatnya budaya patriarkal yang membentuk konstruksi sosial sehingga muncul anggapan bahwa setinggi-tingginya perempuan berpendidikan dan berkarier pada akhirnya akan mengurus hal-hal yang bersifat domestik. Novel Cinta Suci Zahrana mencerminkan realitas kehidupan masa kini, terutama bagi perempuan yang berkarier dan berpendidikan tinggi, tetapi belum menikah, seperti yang direpresentasikan tokoh Zahrana. Konflik yang dialami tokoh Zahrana merupakan representasi dari ketidaksetaraan gender pada masyarakat patriarkal bahwa pria cenderung bebas melakukan pilihan yang didukung oleh anggapan mayoritas sebagai sebuah kewajaran bahkan kebenaran.

 

Kata Kunci : Cinta Suci Zahrana, gender, patriarkal


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Darwin, M. (2001). Menggugat budaya patriarki. Yogyakarta: Ford Foundation &

Pusat Penelitian Kependudukan.

Djajanegara, S. (2000). Kritik sastra feminis: sebuah pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

El-Shirazy, H. (2011). Cinta suci Zahrana. Jakarta: Ihwan Publishing House.

Fakih, M. (2013). Analisis gender dan transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Musthafa, B. (2008). Teori dan praktik sastra dalam penelitian dan pengajaran. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Parthami, P.W. (2009). Konstruksi identitas jender. Depok: FPsi UI.

Pinem, S. (2009). Kesehatan reproduksi & kontrasepsi. Jakarta: Trans Media.

Rohmaniyah, I. (2013). “Gender, androsentrisme, dan sexisme dalam tafsir agamaâ€. Welfare, Vol.2 No.1, pp. Januari - Juni 2013.

Sastriyani, S.S.H. (2007). Glosarium, seks, dan gender. Yogyakarta: Carasuati Books.

Sugihastuti. (2002). Kritik sastra feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanti, E. (2010). “Analisis ketidakadilan gender pada tokoh perempuan dalam novel “kupu-kupu malam†karya Achmad Munifâ€. Artikulasi, Vol.10 No.2 Agustus. Daring. Tersedia di: https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiUlp7E9PvUAhWBqo8KHXKJAeIQFggpMAA&url=http%3A%2F%2Fejournal.umm.ac.id (Diakses pada 30 Juni 2017)

Teeuw, A. (1984). Sastra dan ilmu sastra pengantar teori sastra. Jakarta Pusat: PT Dunia Pustaka Jaya.

Widianti, A. (2005). Hukum berkeadilan gender. Jakarta: Kompas.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/deiksis.v7i1.3203

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Laman Deiksis: http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis

Deiksis memiliki p-ISSN 2355-6633 dan e-ISSN 2548-5490

execute(); ?>