PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L)

Muchamad Iqbal, Endang Tadjudin, Subandi Nur

Abstract


This study aims to determine: (1) The interaction effect of various doses of liquid organic fertilizer and plant spacing on three varieties of shallots on the growth and yield of shallots, (2) Treatment of plant spacing, doses of liquid organic fertilizer on three varieties of shallots. for growth and yield of shallots, (3) Correlation of components of growth and yield of shallots. The research was carried out from June to September 2021. This research was carried out in Pabedilanwetan Village, Pebedilan District, Cirebon Regency, West Java Province. The location is between -6.86134 south latitude and 108.76435 east longitude. At an altitude of 18.7 m above sea level. The soil type at the experimental site was alluvial soil, acidity (pH) 6.5, sandy clay texture. The experiment was conducted using the split split plot design experimental method with the basic pattern of randomized block design. The treatment consisted of three factors, the first factor was the shallot variety as the main plot, there were 3 (three) levels, namely the Bima Brebes, Sumenep and Maja Cipanas varieties, the second factor as a subplot was the plant spacing between the two plots, namely 10 cm x 20 cm and 15 cm x 20 cm and the third factor as sub-sub plots was the dose of liquid organic fertilizer there were 3 (three) levels, namely 5 ml, 7.5 ml and 10 ml. This experiment consisted of 18 treatment interactions, each of which was repeated three times, so that there were 54 experimental plots. The results showed that: (1) There was a significant effect of the interaction of variety treatment, plant spacing and dosage of liquid organic fertilizer on growth and yield components, (2) Treatment of plant spacing, dose of liquid organic fertilizer on three varieties of shallots that were optimal for growth and yield of shallots is the Sumenep variety, with a plant spacing of 15 cm x 20 cm with a dose of 7.5 ml of liquid organic fertilizer, which is 7.56 kg or equivalent to 22.68 tons/ha. (3) There is no significant correlation between the components of growth and yield of shallots.

Keywords


shallots, split-split plot design, organic fertilizer

References


Andri, Kusuma Ahmad, E. Harso Kardhinata dan Mbue Kata Bangun. 2013. Adaptasi Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Pada Dataran Rendah Dengan Pemberian Pupuk Kandang dan NPK. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol. 1 No. 4.

Arhan, S. Samsudin dan I. Maudana. 2014. Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Berbagai Jenis Mulsa Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Varietas Lembah Palu. e-J Agotekbis 2 (3) : 237-248, Juni 2014. ISSN : 2338-3011.

Asgar, A dan Yusdar H. 1995. Kualitas Umbi Bawang Merah Kultivar kunig dari Berbagai Umur Panen pada Dua Macam Pemupukan. Buletin Penelitian Hortikultura Vol. XXVII No. 4.

Ashrafuzzamani, M., M. Nasrul Millat, M. Razi Ismail, M. K. Uddin, S. M. Shahidullah. And Sariah Meon. 2009. Paclobutrazol and Bulb Size Effect on Onion Seeds Production. Int. J.Agric. Biol. 11(3): 245-250.

Azmi, C., I.M. Hidayat, dan G.Widuna. 2011. Pengaruh Varietas dan Ukuran Umbi terhadap Produktivitas Bawang Merah.J.Hort.21(3):206-213.

Balai Penelitian Tanaman Sayur Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2018. Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L). http://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/varietas/bawang-merah. Diakses pada tanggal 05 Maret 2021.

Barri, N. L. 2003. Peremajaan Kelapa Berbasis Usahatani Polikultur Penopang Pendapatan Petani Berkelanjutan. Institut Pertanian Bogor. Makalah Falsafah Sains (PPs 702) Program Pasca Sarjana/ S3 Desember 2003.

BPS. 2022. Produksi Tanaman Sayuran. https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html. Diakses pada tanggal 16 Februari 2022.

Fitrah, Risqan Manik, dkk. 2019. Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah. Jurnal Agrotek Lestari Vol. 5 No 1 April 2019, PP. 22-27.

Handoko, Akbar dan Anisa Mahda R. 2020. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. UIN Raden Intani. Lampung.

Jasmi, Sulistyaningsih, E. & Indradewa, D. (2013). Pengaruh Vernalisasi Umbi Terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Pembungaan Bawang Merah (Allium cepa L. Aggregatum group) di Dataran Rendah. Jurnal Ilmu Pertanian, 16(1), 42 – 57.

Limbongan, J. dan Maskar, 2003. Potensi Pengembangan dan Ketersediaan Teknologi Bawang Merah Palu di Sulawesi Tengah. J. Litbang Pertanian 22(3):103-108.

Makmur A. 2010. Pokok-Pokok Pengantar Pemuliaan Tanaman. Bima Aksara. Jakarta.

Marpaung, AE, dkk, 2014. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair dan Teknik Penanaman dalam Maningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Kentang. J. Hort. 24 (1) : 49 – 55.

Mengel, K., Kirkby, E. A., Kosegarten, H., and Appel, T. 2001. Principles of Plant Nutrition Edited by and, 5th, 849 pp. http://doi.org/10.1007/978-94-010-1009-2.

Prayudi, B., R. Pangestuti, dan A.C. Kusumasari. 2015. Produksi umbi mini bawang merah asal true shallot seed (TSS). Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat. p. 35-44.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 2017. Pupuk dan Pemupukan pada Budidaya Bawang Merah. https://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/Modul%20PTT/Bawang_Merah/Pupuk%20dan%20pemupukan%20pada%20budidaya%20bawang%20merah.pdf. Diakses pada Tanggal 19 Februari 2022.

Putrasamedja, Sartono dan Suwandi. 1996. Bawang Merah di Indonesia. Jakarta: Balai Penelitian Tanaman Sayuran Kementerian Pertanian.

Rahayu, E., dan N. Berlian VA. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ratna, Dewi Nurhayati. 2021. Pengantar Nutrisi Tanaman. Unisri Press. Surakarta.

Rina, D. 2015. Manfaat Unsur N, P dan K Bagi Tanaman. http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=707&Itemid=59. Diakses pada Tanggal 19 Februari 2022.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2021. Buletin Konsumsi Pangan. Volume 12 Nomor 1. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Sri adningsih, J., D. Setyorini, dan T. Prihartini.1995. Pengolaan Terpadu untuk Mencapai Produksi Pangan yang Mantap dan Akrab Lingkungan. Prosiding Pertemuan Teknis Penelitian Tanah dan Agroklimat. Makalah Kebijakan. Bogor 10 -12 Januari 1995. Puslittanak.

Sudarmi. 2013. Pentingnya Unsur Hara Mikro bagi Pertumbuhan Tanaman. Widyatama 22(2) : 178-183.

Sumarni, Nani dan Achmad Hidayat. 2005. Budidaya Bawang Merah. Balitsa. Bandung.

Wijaya, K. (2008), Nutrisi Tanaman, edited, Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.

Yartiwi dan Irma C.sS. 2017. Uji Dosis Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah. Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Bengkulu Oktober 2017.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/.v10i2.8584

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Muchamad Iqbal, Endang Tadjudin, Subandi Nur
execute(); ?>