Pengaruh Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) dan Pupuk Fosfat terhadap Serapan P, Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.) Kultivar DK3.
DOI:
https://doi.org/10.33603/agroswagati.v1i2.794Keywords:
Cendawa Mikoriza Arbuskular (CMA), Pupuk Fosfat, dan Jagung Kultivar DK3Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh interaksi antara perlakuan CMA dan Pupuk Fosfat terhadap serapan P, pertumbuhan dan hasil jagung Kultivar DK3, (2) perlakuan CMA dan Pupuk Fosfat yang mempunyai pengaruh terbaik terhadap serapan P, pertumbuhan dan hasil jagung Kultivar DK3, dan (3) korelasi antara komponen pertumbuhan dengan serapan hara P dan hasil jagung Kultivar DK3. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Benih Palawija Plumbon Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2012.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), pola faktorial. Penelitian terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu CMA dan pupuk fosfat yang diulang 3 kali. Faktor pertama yaitu CMA (C) terdiri dari empat taraf yaitu : c0 (0 g CMA/lubang), c1 (10 g CMA/lubang), c2 (20 g CMA/lubang), dan c3 (30 g CMA/lubang). Faktor kedua yaitu pupuk fosfat (F) terdiri dari tiga taraf yaitu : f1 (36 kg P2O5/ha), f2 (45 kg P2O5/ha), dan f3 (54 kg P2O5/ha).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terjadi interaksi antara perlakuan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) dan Pupuk Fosfat terhadap tinggi tanaman, jumlah tongkol per petak, bobot pipilan kering per petak dan serapan P tanaman. Perlakuan CMA dan pupuk fosfat secara mandiri berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batan, panjang tongol, diameter tongkol, bobot pipilan kering per tanaman dan bobot 100 butir biji kering jagung, (2) perlakuan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) 20 g/lubang yang dikombinasikan dengan pupuk fosfat 45 kg P2O5/ha, memberikan pengaruh baik terhadap tinggi tanaman (158,07 cm), jumlah tongkol per petak (78,75 buah), bobot pipilan kering per petak (5,81 kg) dan serapan P tanaman (0,74% P2O5), dan (3) terdapat hubungan positif yang signifikan nyata antara tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun terhadap serapan P tanaman dan hasil pipilan per petak.References
Bonfante Fosolo P. 1984. Anatomy and Morphology of Vesicular Arbuscular Mycorrhizae. Dalam : Powell CL and Bagyaraj DJ. (Eds). Vesicular Arbuscular Mycorrhiza. CRC Press. Inc. Boca Raton. Florida.
Buckman, H,O dan N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan Soegiman. Bharata Karya Aksara, Jakarta.
Endang, P dan Santosa. 2005. Efisiensi Pemupukan Fosfat, Ketahanan terhadap Kekeringan dan Pertumbuhan Jagung dengan Inokulasi CMA pada Tanah Berkapur. Sekolah Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta.
Hasanudin. 2003. Peningkatan Ketersedian dan Serapan N dan P serta Hasil Tanam Jagung Melalui Inokulasi Mikoriza, Azotobakter dan Bahan Organik pada Ultisol. Jurnal Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Musfal. 2008. Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) terhadap Pemberian Pupuk Spesifik Loksi Tanaman Jagung Pada Tanah Inceptisol. Program Pascasarjana Universitas sumatera Utara, Medan.
Published
Issue
Section
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal AGROSWAGATI, Sekolah Pascasarjana Ilmu Pertanian. Universitas Swadaya Gunung Jati as publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal AGROSWAGATI, Universitas Swadaya Gunung Jati and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal AGROSWAGATIare the sole responsibility of their respective authors and advertisers.