Pengaruh Fungisida Azoksistrobin dan Tingkat Kematangan Buah Terhadap Lama Simpan dan Vitamin C Buah Mangga Arummanis

Trisna Danureja, Amran Jaenudin, Dukat .

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh penggunaan fungisida Azoksistrobin terhadap lama simpan dan Vitamin C buah mangga arummanis; (2) Pengaruh tingkat kematangan buah  terhadap  lama simpan dan Vitamin C buah mangga Arummanis.

Penelitian  dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Cigugur, Kuningan, dari bulan November sampai dengan Desember 2011. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Terdiri dari 2 perlakuan yaitu faktor konsentrasi Azoksistrobin dan suhu penyimpanan (disimpan dalam lemari pendingin yang diatur suhunya) dan diulang 3 kali. Perlakuan yaitu : Perlakuan dalam penelitian ini adalah pencelupan buah mangga Arummanis dalam air hangat (suhu 500C–550C). Perlakuan konsentrasi Azoksistrobin dan tingkat kematangan buah dengan kombinasi perlakuan sebagai berikut :

A = Konsentrasi azoksistrobin 0,0% dan tingkat kematangan buah 80%

B = Konsentrasi azoksistrobin 0,15% dan tingkat kematangan buah 80%

C = Konsentrasi azoksistrobin 0,30% dan tingkat kematangan buah 80%

D = Konsentrasi azoksistrobin 0,0% dan tingkat kematangan buah  85%

E  = Konsentrasi azoksistrobin 0,15 % dan tingkat kematangan buah 85%

F = Konsentrasi azoksistrobin 0,30% dan tingkat kematangan buah 85%

G = Konsentrasi azoksistrobin 0,0% dan tingkat kematangan buah 90%

H = Konsentrasi azoksistrobin 0,15% dan tingkat kematangan buah 90%

I = Konsentrasi azoksistrobin 0,30% dan tingkat kematangan buah 90%

Berdasarkan hasil analisis  ragam pada lama simpan buah mangga Arummanis terhadap sembilan (9) perlakuan pengaruh fungisida Azoksistrobin, menghasilkan perhitungan dalam daftar sidik ragam berpengaruh nyata, karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel, artinya perlakuan yang diuji menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap lama simpan.

Hasil pengamatan (hari ke-0) terhadap kadar vitamin C pada buah mangga Arummanis terhadap sembilan (9) perlakuan, menghasilkan perhitungan dalam daftar sidik ragam dengan nilai (F=230,553) > (F0,05 (8 ; 18)=2,510), artinya perlakuan yang diuji menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kadar vitamin C. Hasil pengamatan tersebut rata-rata setiap perlakuan adalah 2,801 mg.

Hasil analisis kadar vitamin C pada hari ke-6 menghasilkan perhitungan sidik ragam dengan nilai (F=2,820) > (F0,05 (8 ; 18)= 2,510), artinya perlakuan yang diuji tersebut, tetap menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kadar vitamin C.

Keywords


Fungisida Azoksistrobin, Tingkat Kematangan Buah, dan Buah Mangga Arummanis

References


AAK. 1986. Budidaya Tanaman Mangga. Kanisius, Yogyakarta;

Affandi, 2005. Pengenalan dan Pengendalian OPT Pascapanen Tanaman Buah. Makalah disampaikan pada Pertemuan Penyusunan Pedoman dan Pengendalian OPT Pascapanen Tanaman Hortikultura, Bogor;

Anonim. 2006. Pedoman Produksi dan Pasca Panen Mangga. Yahoo. Group Link;

---------. 2006. Pedoman Pengenalan dan Pengendalian OPT Pascapanen Tanaman Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian; Jakarta.

---------. 2006. Pedoman Penanganan Pasca Panen Buah. Direktorat Penanganan Pasca Panen. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta;

---------. 2006 Vademekum Mangga. Direktorat Budidaya Tanaman Buah. Direktorat Jenderal Hortikukltura, Departemen Pertanian. Jakarta;

---------. 1996. Modul Budidaya Mangga. PT. Frigga. Pasuruan;

--------. 1996. Budidaya mangga. Puslitbang Hortikultura, Departemen Pertanian, Jakarta;

Anggarwati.W dan Suhardi (1986) Pembuatan Juice Mangga

Bambang Marhijanto dan Setiyo Wibowo. 1994. Bertanam Mangga. Arkola. Surabaya;

Baedhowie dan Sri Pranggonowati. 1983. Petunjuk Praktek Pengawasan Mutu hasil Pertanian I. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Departemen pendidikan dam kebudayaan. Jakarta;

Bambang Irwanto (2008) Inventarisasi hama-hama penting dan parasitoid buah mangga.

Bambang Tegopati.(1986) penggunaan NAA untuk mempercepat tumbuh dan berbuah pohon mangga

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Cirebon. (2007)

Direktorat Penanganan Pasca Panen Departemen Pertanian (2006)

Della dalam Endah dasn Ely. 1989. Mempertahankan Kesegaran Buah Mangga. Trubus No. 230. Tahun XXI, Jakarta;

Heri Purwanto Imdad dan Abdjad Asih Nawangsih. 1995. Menyimpan Bahan Pangan. Penebar Swadaya, Bogor;

Ken Pernezny dan R. B. Marlatt2, (1993). Beberapa Penyakit Mangga yang Umum di Plorida. Institut Makanan dan Ilmu pengetahuan Agrikultur, Universitas Florida;

Pracaya. 1998. Bertanam Mangga. Penebar Swadaya. Jakarta;

Retno Widyani dan Tety Suciaty. 2008. Prinsip Pengawetan pangan. Swagati Press. Cirebon;

Rismunandar. 1990. Membudidayakan Tanaman Buah-buahan. Sinar Baru. Bandung;

Siwi, SS. 2005. OPT Pascapanen Buah-buahan dan pengendaliannya. Makalah pada Pertemuan Penyusunan Pedoman Pengenalan dan Pengendalian OPT Pascapanen Tanaman Hortikultura, Bogor;

Sudjana. 1991. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Tarsito. Bandung;

Suyanti Satutu. 1989. Penanganan Mangga Segar untuk Ekspor;

Suyanti, Sulusi Prabawati dan Setyadjit, 2006. Pedoman Teknis Pengolahan Mangga. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian;

Sukindar SM(2008) Teknologi Bibit dan Pembibitan Mangga Program Pasca Sarjana UB Malang

Soemarno.N.Hanani dan M.Dewani (1996) Penelitian pengembangan Agro Industri Buah mangga

Tien R Muchtadi dan Sugiono, 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, IPB, Bogor;

Vincent Gaspersz, 1994. Metode Perancangan Percobaan. Armico. Bandung




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/agroswagati.v1i1.785

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Agroswagati Jurnal Agronomi
execute(); ?>