PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN BOBOT BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) KULTIVAR BIMA BREBES

Tety Suciaty, Dudung Dudung, Dodi Eryanto

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dosis pupuk kandang sapi dan bobot bibit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) kultivar Bima Brebes.

Penelitian dilaksanakan di UPTD BP3K Gebang Kabupaten Cirebon, pada Juni sampai Agustus 2013, disusun secara rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial, terdiri dari dua faktor yaitu pupuk kandang sapi dan bobot bibit. Pemberian dosis Pupuk Kandang Sapi (P), yang terdiri atas 3 taraf yaitu : P1 = 15 ton/ha, P2 = 30 ton/ha, dan P3 = 45 ton/ha; Faktor Bobot Bibit (B) yang terdiri atas 3 taraf  yaitu  : B1 = bibit ringan (2,5 ±0,5) gram, B2 = bibit sedang (4 ±0,5) gram, dan B3 = bibit berat (5,5 ±0,5) gram. Kombinasi perlakuan sebanyak 9 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali, sehingga terdapat 27 satuan percobaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi yang nyata antara pemberian pupuk kandang sapi dan bobot bibit terhadap parameter rata-rata  bobot umbi segar per rumpun (g) dan per petak (kg). Pengaruh mandiri dosis pupuk kandang sapi berpengaruh terhadap variabel jumlah daun per rumpun umur 28 HST, dan jumlah anakan per rumpun. Sedangkan pada perlakuan bobot bibit terjadi pengaruh mandiri terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, jumlah anakan per rumpun, diameter umbi serta bobot umbi kering per rumpun dan bobot umbi kering per petak.

Keywords


Pupuk Kandang Sapi, Bobot Bibit, Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

References


Ade Iwan Setiawan. 2007. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta.

Afandie Rosmarkam & Nasih Widya Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta : Kanisius.

Aksi Agraris Kanisius. 2005. Pedoman Bertanam Bawang. Kanisius, Yogyakarta.

Aliudin. 1980. Pengaruh Dosis Pemberian Pupuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang. Buletin Penelitian Hortikultura. Vo. XXII. No.8. Balai Penelitian Hortikultura Lembang.

Andry Haris Umboh. 1999. Petunjuk Penggunaan Mulsa. Penebar Swadaya. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI). 2011. Produksi Sayuran di Indonesia. Jakarta

http://www.bps.go.id di akses 5 April 2013

Biro Pusat Statistik. 2012. Statistik Indonesia. Jakarta.

Darma Susetya. 2012. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Dinas Pertanian Riau. 2011. Pupuk Kandang. http://distan.riau.go.id/index.php/component/content/article/53-pupuk/144-pupuk-kandang di akses 10 April 2013.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan. 1979. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Djapa Winaya, P. 1993. Kesuburan Tanah dan Pupuk. Bagian Ilmu Tanah dan Kesuburan. Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Denpasar.

Effi Ismawati Musnamar. 2003. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.

Gaspersz, V., 1989. Metode Perancangan Percobaan. Bandung: Armico.

Hadisumitro, L.M. 2002. Membuat Pupuk kascing. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hendro Soenarjono. 1990. Kunci Bercocok Tanam Sayuran. Sinar Baru, Bandung.

Ida Ayu Mayun. 2007. Efek Mulsa Jerami Padi dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah di Daerah Pesisir. Agritrop, 26 (1) : 33 – 40.

Kahn, A.A. and M.I. Asif. 1981. Studies on Translocation of C.Labelled Photosity Zara Kaduna State Negeria, J. of Hort. Victoria.

Pinus Lingga. 1991. Pupuk Kandang. Penebar Swadaya. Jakarta.

Pinus Lingga dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Pitojo Setijo. 2007. Benih Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta.

Rahayu, E dan Nur, B. 2007. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rahmat Rukmana, R. 2005. Bawang Merah : Budidaya dan Pengelolaan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta.

Rismunandar. 1989. Membudidayakan Lima Jenis Bawang. Sinar Baru. Jakarta

Saifuddin Sarief. 1986. Kesuburan Tanah dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Samadi, B. dan Bambang, C. 2003. Intensifikasi Budidaya Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta.

Setiadi dan Parimin. 2008. Bertanam Melon. Penebar Swadaya Jakarta.

Singgih Wibowo. 2009. Budidaya Bawang Bawang Putih, Bawang Putih, Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soleh, Purnomo dan Aliudin. 1985. Pola Pertumbuhan Bawang Putih Kultivar Lumbu Kuning dan Lumbu Hijau. Buletin Penelitian Hortikultura. Vo. XXIV. No. 3. Balai Hortikultura, Lembang.

Subhan. 1991. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Daun Metalik Special Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Putih (Allium sativum L.) Kultivar Lumbu Hijau. Buletin Penelitian Hortikultura. Vo. XXI. No. 1. Balai Penelitian Hortikultura, Lembang.

Sunaryono, H., P. Soedomo dan E.Reny. 1984. Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dari Bibit Dataran Rendah dan Dataran Tinggi. Buletin Penelitian Hortikultura. Lembang

http://www.repository.ipb.ac.id di akses 5 April 2013.

Suwandi, dan Y. Hilman. 1996. Budidaya Tanaman Bawang Merah. Teknologi Produksi Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, Bandung.

Tim Bina Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Bawang Merah. Yrama Widya. Bandung.

Tisdale, S.L., Nelson W.L. 1991. Soil Fertility and Fertilizer. New York : The Mc Millan Company.

Penterjemah : Prof.Dr. Benny Joy, Ir.,MS. 2003. Universitas Padjajaran. http://www.usupress.usu.ac.id

Warjito, Ati Rubiati dan Zaenal Abidin. 1998. Pengaruh Ukuran Bibit dan Jarak Tanam Terhadap Produksi Bawang Varietas Gombloh. Buletin Penelitian Hortikultura. Vo. XVIII No. 2. Balai Penelitian Hortikultura, Lembang.

Warsa, Toto dan Cucu, S.A., 1982. Teknik Perancangan Percobaan (Rancangan dan Analisis). Bandung: Fakultas Pertanian UNPAD.

Wayan Lana. 2010. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Berat Benih Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Ganec Swara. Universitas Tabanan. Bali

Wiwik Hartatik dan L.R. Widowati. 2010. Pupuk Kandang. Dinas Pertanian Jawa Barat. http://www.litbang.deptan.go.id/ di akses 20 Maret 2013.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/agroswagati.v3i1.1825

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Agroswagati Jurnal Agronomi
execute(); ?>