Analisis Dampak Kerusakan Hutan Mangrove Akibat Aktivitas Penambangan Di Laut Terhadap Migrasi Nelayan Kabupaten Bangka

Authors

  • Manahan Budiarto Pandjaitan Program Studi Operasi Laut Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal)Jakarta Selatan, Indonesia
  • Edi Iwan Bangun Program Studi Operasi Laut Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal )Jakarta Selatan, Indonesia
  • Jarot Wicaksono Program Studi Operasi Laut Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal )Jakarta Selatan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/jpa.v7i2.9665

Abstract

Hutan Mangrove merupakan salah satu area vital, sumber paru-paru dunia jika berada dalam kondisi sehat. Kerusakan pada hutan mangrove memberi dampak besar bagi ekosistem yang ada padanya. Penyebab kerusakan hutan magrove beragam. Pada wilayah Kabupaten Bangka, perubahan stuktur hara dan sedimentasi akibat penambangan di laut memberi dampak rusaknya hutan mangrove di sana. Kerusakan yang membawa dampak perubahan ekosistem salah satunya adalah menurunnya populasi kepiting laut yang habitasi alaminya mulai dari area hutan mangrove sampai dengan kedalaman 40 meter dibawah permukaan air laut. Kondisi ini menyebabkan terjadinya migrasi sebagian nelayan yang perikehidupannya sangat tergantung pada keberadaan kepiting laut sebagai target utama melaut. Tim Peneliti LP2M Seskoal melakukan analisis atas fenomena kesenjangan ini sebagai upaya mengatasi permasalahan rusaknya hutan mangrove akibat proses penambangan di laut yang tidak memperkatikan aspek kesehatan lingkungan. Menggunakan metode penelitian kualitatif, Tim Peneliti LP2M Sekoal menemukan beberapa hal yang dapat menjadi solusi atas permasalahan yang sebelumnya ditemui. Dalam rangka meningkatkan populasi kepting laut di perairan sekitar Kab. Bangka, upaya yang paling penting mendasar dilakukan adalah melakukan rehabilitasi hutan mangrove. Upaya ini membutuhkan waktu yang tidak singkat, namun akan menjadi investasi penting bagi masa depan generasi penerus. Pada saatnya, nelayan yang sebelumnya bermigrasi, memiliki potensi besar untuk kembali ke Kab. Bangka karena disanalah asal usul kehidupan mereka bermula.

References

Auna E, Kurniawan, & Bidayani E. (2023). Analisis Nilai Tukar Nelayan (NTN) Alat Tangkap Gill Net di Kecamatan Sungailiat, , Jurnal Sumberdaya Perairan Aquatik, Vol. 17, No. 1

Bandur, A. (2019). Penelitian Kualitatif: Studi Multi-Disiplin Keilmuan dengan NVivo 12 Plus. Jakarta : Mitra Wacana Medi

Barange M, Field JG, Harris RP, Eileen E, Hofmann EE, Perry RI, & Werner F. (2010). Marine Ecosystems and Global Change Oxford University Press

Boyd IL, Wanless S & Camphuysen CJ. (2006). Top predators in marine ecosystems: their role in monitoring and management Vol. 12 of Conservation biology series. Cambridge University Press

Davenport J. (2008). Challenges to Marine Ecosystems: Proceedings of the 41st European Marine Biology Symposium. Vol. 202 of Developments in hydrobiology.

Damanik S.E. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Desa Sekitar Kawasan Hutan. Ponorogo : Uwais Inspirasi Indonesia

Fajaria S, Hendrawan Y, & Fiqrie . (2023). Kabupaten Bangka Dalam Angka 2022. BPS Kabupaten Bangka, Sungai Liat : CV. Arka Media

Farhaby AM, Anwar MS. (2022). Analisis Kondisi Kesehatan Ekosistem Mangrove Di Pantai Takari Kabupaten Bangka. Bioma Vo. 24 No. 2

Hamidi, (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Malang : UMM press

Hamilton SE, & Casey D. (2016). Creation of a high spatio-temporal resolution global database of continuous mangrove forest cover for the 21st century (CGMFC-21). Global Ecology and Biogeography

Hanggraeni D. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Universitas Indonesia Publishing

Kamandaka, Eva Utami, E., Kurniawan (2020). Analisis Strategi Pengelolaan Sumberdaya Rajungan Secara Berkelanjutan di Perairan Teluk Kelabat dalam Kabupaten Bangka. Aquatik Vol. 14 No. 2

Lai JCY, Ng PKL, & Davie PJF. (2010). A revision of the Portunus pelagicus (Linnaeus, 1758) species complex (Crustacea: Brachyura: Portunidae), with the recognition of four species. The Raffles Bulletin of Zoology. Vol. 58. Is. 2

Leedy. (1997). Practical Research: Planing and Design. New Jersey: Merrill-Prentice Hall

Linnaeus C, & Salvius L, (1758). Systema naturae per regna tria naturae :secundum classes, ordines, genera, species, .Editio decima

Machmud S. (2012). Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu

Moleong, L.J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Miles, M.B., Huberman, A.M., & Saldana J., (2014) Qualitative Data Analysis. Arizona : Arizona State University

Mitchel B. (2010). Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Mukhlis, & Lutfi M. (2010). Hukum Administrasi Lingkungan Kontemporer. Malang:Setara Press

Nugroho S, Erwin Y, Rohayu. (2019). Hukum Sumber Daya Alam Perspektif Keadilan Inter-Antar Generasi. Kartosuro : Penerbit Taujih

Nugroho S, & Zahid M. (2009). Ekobiologi dan potensi pengembangan perikanan rajungan Indonesia. Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Makalah tidak dipublikasi

Purnia DS, Alawiyah T. (2020). Metode Penelitian – Strategi Menyusun Tugas Akhir. Yogyakarta : Graha Ilmu

Purwanto, (2023). Makalah Pelatihan Dasar – Dasar Amdal, Universitas Diponegoro

Rusmijati, (2017). Teori Ekonomi Mikro I. Yogyakarta : Graha Cendekia

Santosa RW, (2013). Dampak Pencemaran Lingkungan Laut Oleh Perusahaan Pertambangan Terhadap Nelayan Tradisional, (Studi: Teluk Buyat, Sulawesi Utara). Lex Administratum, Vol.I No.2

Sugiyono, (2002). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Ulung, G. (2013).Amazing Bangka Belitung. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Umar H. (2013). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers

Wahyono, H. (2005). Makna dan Fungsi Teori dalam berpikir ilmiah dan Dalam Proses Penelitian Bahasa. Jurnal Penelitian Inovasi,23 (1)

Zohrahayaty. (2019). Karakteristik Penelitian Ilmu Komputer. Sleman: Deepublish

Downloads

Published

2025-03-30

Citation Check