PRODUKTIVITAS TANAMAN KAKAO BERDASARKAN UMUR DI TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN NGLANGGERAN

Wahyu Adhi Saputro, Octaviana Helbawanti Helbawanti

Sari


Produksi kakao dunia salah satunya dipenuhi oleh produksi kakao yang berasal dari Indonesia. Daerah yang membudidayakan kakao dengan integrasi kambing etawa di Taman Teknologi Pertanian Nglanggeran Kecamatan Patuk Gunungkidul. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani kakao yang ada di Taman Teknologi Pertanian Nglanggeran sementara sampel merupakan petani yang memiliki pohon kakao usia produktif kurang dari lima belas tahun dan petani kakao yang memiliki pohon kakao usia non produktif lebih dari lima belas tahun menggunakan simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji-t test paired two sample. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa kakao umun produktif kurang dari lima belas tahun memiliki produktivitas yang lebih baik jika dibandingkan kakao yang memasuki umur tidak produktif lebih dari sama dengan lima belas tahun. Rerata produktivitas kakao umur produktif sebesar 744,20 Kg/Ha sementara rerata produktivitas kakao umur tidak produktif sebesar 588,41 Kg/ha.

Kata Kunci : Produksi, kakao, Produktivitas


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alkamalia, I., Mawardati, M., & Budi, S. (2017). Analisis Pengaruh Luas Lahan Dan Tenaga Kerja Terhadap Produksi Kakao Perkebunan Rakyat Di Provinsi Aceh. Agrifo: Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh, 2(2), 56–61.

Apriliawan, A., Manumono, D., & Suswatiningsih, T. E. (2018). STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI KAKAO DI DESA BANJAROYO KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULONPROGO. JURNAL MASEPI, 3(1).

Ebewore, S. O., Egho, E. O., & Enujeke, E. C. (2013). Effect of farmer field school training on the management of cocoa marids (Saghbergella singularis) by famers in edo state Nigeria. Asian Journal of Agricultural Sciences, 5(1), 6–10.

Ikhsan, I., Arida, A., & Fauzi, T. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kakao Pada Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 1(1), 321–328.

Oyediran, W. O., Omoare, A. M., Ajagbe, B. O., & Sofowora, O. O. (2014). Attitude of cocoa farmers to growth enhancement support scheme (GES) in Ijebu east local government area of Ogun State, Nigeria. World Journal of Biology and Medical Sciences, 1(3), 108–117.

Saleh, A. R., & Jayanti, K. D. (2017). Pengaruh Populasi Naungan terhadap Pertumbuhan Awal Tanaman Kakao (Theobroma cocoa L.) di Lapangan. Agropet, 14(2).

Saputro, W. A., & Fidayani, Y. (2020). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KAKAO DESA NGLANGGERAN KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNGKIDUL. VIGOR: JURNAL ILMU PERTANIAN TROPIKA DAN SUBTROPIKA (JOURNAL OF TROPICAL AND SUBTROPICAL AGRICULTURAL SCIENCES), 5(1), 24–30.

Saputro, W. A., & Sariningsih, W. (2020). KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI KAKAO TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN NGLANGGERAN KECAMATAN PATHUK KABUPATEN GUNUNGKIDUL. SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 16(2), 208–217.

Sugiyono, M. (2013). Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Tjahjana, B. E., & Sobari, I. (2014). Rehabilitasi kakao rakyat dengaan sambung samping. Sirinov, 2(1), 25–34.

Zainudin, & Baon, J. B. (2004). Prospek kakao nasional, Satu Dasa Warsa (2005-2014) mendatang antisipasi pengembangan kakao nasional menghadapi regenerasi pertama kakao di Indonesia. Prosiding Simposium Kakao 2004. Yogyakarta: Pusat Penelitian kopi dan kakao Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jpa.v3i1.3942

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##
execute(); ?>