Pemanfaatan Pupuk Organik Takakura Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy

Zakiyah Amini, Dina Dwirayani, R. Eviyati

Abstract


Kesadaran tentang bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia dalam pertanian menjadikan pertanian organik menarik perhatian bagi konsumen. Trend gaya hidup sehat akhir-akhir berkembang pesat di masyarakat. Prinsip dasar takakura adalah fermentasi pada sampah organik. Pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh kualitas tanah dan  ketersediaan unsur hara. Untuk tanah yang mempunyai unsur hara yang rendah perlu diberi pupuk sehingga tanaman yang dibudidayakan menjadi subur. Penggunaan pupuk organik dapat mengembalikan unsur hara tanah yang berperan menyediakan hara bagi tanaman untuk  mendapat produktifitas yang optimal. Perlakuan pemupukan organik takakura berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, panjang dan lebar daun, bobot konsumsi, volume akar dan panjang akar. Terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman pakcoy yang diberi perlakuan pemupukan organik takakura dimana pertumbuhan tanaman terbaik adalah dengan pemberian pupuk takakura lebih banyak. Hasil analisis kandungan unsur hara makro C organik, N total , P205, K20 dan C/N Ratio pada pupuk organik takakura tinggi. Sehingga apabila ditambah dengan tanah maka dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Kata Kunci : Takakura, Pupuk Organik Tanaman

 


References


Agustina, L. (2004). Dasar Nutrisi Tanaman. In Jakarta. Rineka Cipta.

Alfarizi, oh K. (2020). Sampah Terbesar di Indonesia: Sisa Makanan dari Rumah Tangga.

Aminu, N. R., Sudibya, A., Ratnasari, I., Manampiring, G. D., & Prihatin, N. K. (2020). Pengolahan Kompos: Upaya untuk Mengatasi Masalah Limbah Rumah Tangga. Magistrorum Et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 97–106.

Ardiningtyas, T. R. (2013). pengaruh penggunaan effective microorganism 4 (em4) dan molase terhadap kualitas kompos dalam pengomposan sampah organik rsud dr. r. soetrasno rembang. Universitas Negeri Semarang.

Cahyono, B. (2003). Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau (Pai-Tsai). Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta.

Ida Syamsu, R. (2014). Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal BONOROWO, 1(1), 30–43.

Kasiman, K., Ramadhani, D. S., & Syafrudin, M. (2017). Karakteristik morfologis dan anatomis daun tumbuhan tingkat semai pada paparan cahaya berbeda di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. J Hut Trop, I (1), 29–38.

Koran Tempo, 2018. https://tekno.tempo.co/read/1316095/sampah-terbesar-di-indonesia-sisa-makanan-dari-rumah-tangga. Online pada tanggal 16 Juni 2019.

Maruli, M., Ernita, E., & Gultom, H. (2012). Pengaruh pemberian NPK grower dan kompos terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabe rawit (Capsicum frutescent L). Dinamika Pertanian, 27(3), 149–156.

Riyo, S. (2008). Pemupukan. Yogyakarta: PT. Aji Cipta Pratama.

Saleh, I., Syahadat, R. M., & Atmaja, I. S. W. (n.d.). Peningkatan Viabilitas dan Vigor Benih Kenikir (Cosmos caudatus) dengan Pengaturan Lama Perendaman Air.

Trisnawati, M. P. (2018). Pelatihan Pembuatan Kompos dari Limbah Organik Rumah Tangga dengan Metode Takakura.

Widarti, B. N., Wardhini, W. K., & Sarwono, E. (2015). Pengaruh rasio C/N bahan baku pada pembuatan kompos dari kubis dan kulit pisang. Jurnal Integrasi Proses, 5(2).

Zuhrufah, Z., Izzati, M., & Haryanti, S. (2015). Pengaruh Pemupukan Organik Takakura dengan Penambahan EM4 terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). Jurnal Akademika Biologi, 4(1), 13–35.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jas.v3i2.4854

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
execute(); ?>