Campuran Herbisisda Berbahan Aktif Isopropilamina Glifosat 380 g/l + Imazetapir 40 g/l + Karfentrazon Etil 8 g/l Untuk Mengendalikan Gulma Pada Budidaya Tanaman Karet Menghasilkan (TM)

Uum Umiyati, Dedi Widayat, Yayan Sumekar, Denny Kurniadie, Danny Hajayogaswara

Abstract


Gulma pada perkebunan karet tanaman menghasilkan (TM) memberikan dampat negatif bagi tanaman budidaya karena dapat berkompetisi memperebutkan unsur hara,cahaya matahari, dan air sehingga akan mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman karet. Kerugian akibat gulma dapat diatasi dengan menggunakan herbisida campuran yang terdiri dari beberapa bahan aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang paling efektif dari herbisida campuran berbahan aktif isopropilamina glifosat 380 g/l + imazetapir 40 g/l + karfentrazon etil 8 g/l untuk mengendalikan gulma pada tanaman karet TM. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari : A). Dosis herbisida campuran isopropilamina glifosat 380 g/l + imazetapir 40 g/l + karfentrazon etil 8 g/l 1,5 l/ha , (B). dosis isopropilamina glifosat 380 g/l + imazetapir 40 g/l + karfentrazon etil 8 g/l 2 l/ha, (C),.dosis isopropilamina glifosat 380 g/l + imazetapir 40 g/l + karfentrazon etil 8 g/l 2,5 l/ha, (D). dosis isopropilamina glifosat 380 g/l + imazetapir 40 g/l + karfentrazon etil 8 g/l 3 l/ha, (E). dosis isopropilamina glifosat 380 g/l + imazetapir 40 g/l + karfentrazon etil 8 g/l 3,5 l/ha, (F). Penyiangan manual, dan (G), tanpa perlakuan atau kontrol. Hasil percobaan menunjukkan aplikasi herbisida dari mulai dosis paling rendah dapat menekan pertumbuhan gulma sampai 12 MSA (Minggu Setelah Aplikasi) dan tidak meracuni tanaman karet.

Kata kunci : dosis, gulma, herbisida campuran, tanaman karet.


References


Girsang, W. (2005). Pengaruh tingkat dosis herbisida isopropilamina glifosat dan selang waktu terjadinya pencucian setelah aplikasi terhadap efektivitas pengendalian gulma pada perkebunan karet (Hevea brasiliensis) TBM. PLANTROPICA Journal of Agricultural Science, 2(2), 100–107.

Guntoro, D., & Fitri, T. Y. (2013). Aktivitas herbisida campuran bahan aktif cyhalofop-butyl dan penoxsulam terhadap beberapa jenis gulma padi sawah. Institut Pertanian Bogor. Bul. Agrohorti, 1(1), 140–148.

Hafiz, A., Purba, E., Damanik, J., & Sengli. B. (2014). Efikasi beberapa herbisida secara tunggal dan campuran terhadap Clidemia hirta (L.) D. Don. di perkebunan kelapa sawit. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(4), 1578–1583.

Komisi Pestisida. (1997). Metode Pengujian Residu Pestisida dalam Hasil Pertanian. Departemen Pertanian.

Mangoensoekarjo, S., & Soejono, A. T. (2015). Ilmu Gulma dan Pengelolaan pada Budi Daya Perkebunan. Universitas Gadjah Mada.

Rao, A. S., Rao, G. S., & Ratnam, M. (2010). Bio-efficacy of sand mix application of pre-emergence herbicides alone and in sequence with imazethapyr on weed control in relay crop of blackgram. Pakistan Journal of Weed Science Research, 16(3), 279–285.

Sistem Informasi Pestisida. (2018). Rekapitulasi Ijin Pestisida. http://pestisida.id/simpes_app/rekap_formula_nama.php?s_key word= BASMIGUL+490+SL.

Sumintapura, A. H., & Iskandar, R. S. (1980). Pengantar herbisida. Karya Nusantara.

Tjirosoedierjo, S., Utomo, I. H., & Wiroatmodjo, J. (1984). Pengelolaan Gulma di Perkebunan. PT Gramedia Press.

Tomlin, C. (1997). The Pesticide Manual. British Crop Protection Council.

Umiyati, U. (2005). Sinergisme campuran herbisida Klomazon dan Metribuzin terhadap gulma. Jurnal Agrijati, 1(1), 1–5.

Umiyati, U., Kurniadie, D., & Pratama, A. F. (2015). Herbisida campuran Imazapic 262, 5 GL-1 dan Imazapir 87, 5 GL-1 sebagai pengendali gulma umum pada budidaya tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Kultivasi, 14(1), 38–43.

Yakup, & Sukmana, Y. (1991). Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jas.v2i2.3195

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
execute(); ?>