Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Bioherbisida Saliara (Lantana camara) sebagai Metode Alternatif Pengendalian Gulma

Vira Irma Sari Irma Sari, Putra Pratama Gultom, Paruhum Harahap

Abstract


Keberadaan gulma di areal budidaya tanaman dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman utama, begitu juga pada tanaman kelapa sawit. Pemanfaatan bioherbisida dari limbah gulma saliara dapat menjadi metode alternatif untuk mengendalikan gulma tanpa merusak lingkungan, serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode alternatif pengendalian gulma menggunakan bioherbisida, mengetahui pengaruh aplikasi bioherbisida terhadap populasi gulma serta pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit, dan mengetahui kandungan senyawa alelokimia pada bioherbisida saliara (Lantana camara). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan 2 Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi, mulai bulan Juni 2017 sampai Juni 2018. Penelitian ini disusun dalam rancanganacak lengkap (RAL) non faktorialyang terdiri dari tiga perlakuan yaitu : A1 (tanpa aplikasi, kontrol), A2 (aplikasi herbisida Glifosat 1%), dan A3 (Bioherbisida Saliara 5%).  Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 5 kali dan satu sampel sehingga terdapat 15 unit percobaan. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila berpengaruh nyata pada taraf 5% dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi bioherbisida saliara dapat dijadikan metode alternatif pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit dan berpengaruh nyata terhadap daya tumbuh gulma pada 4 minggu setelah aplikasi. Berdasarkan pengamatan fisik, pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit dengan aplikasi bioherbisida secara umum menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan kontrol dan Glifosat. Kandungan senyawa kimia pada bioherbisida saliara adalah 2,63% Saponin, 5,73% Tanin, dan 0,17% Flavonoid.

 

Kata Kunci: bioherbisida, gulma, kelapa sawit, Lantanacamara

References


APFISN. (2018). Lantana camara. Retrieved from http://www.fao.org/forestry

Ardi. (1999). Potensi alelopati akar rimpang alang-alang (Imperata cylindrica L.) terhadap Mimosa pudica L. Stigma, 7(1), 66–68.

Barus, E. (2003). Pengendalian Gulma di Perkebunan, Efektivitas dan Efisiensi Aplikasi Herbisida. Yogyakarta: Kanisius.

Benny, W. P., Eka, T. S. P., & Supriyanta. (2015). Pengendalian Gulma di Perkebunan, Efektivitas dan Efisiensi Aplikasi Herbisida. Yogyakarta: Kanisius.

Buana, L., Siahaan, D., & Adiputra, S. (2004). Budidaya Kelapa Sawit. Medan: PPKS.

Fairhust, T., & Hardler, R. (2003). Oil palm : management for large and sustainable yield. Singapore: International Potash Institute.

Fauzi, A. A., Sutari, W., Nursuhud, N., & Mubarok, S. (2017). Faktor yang mempengaruhi pembungaan pada mangga (Mangifera indica L.). Kultivasi, 16(3), 461–465.

Fragasso, M., Platani, C., Miullo, V., Papa, R., & Iannucci, A. (2012). A bioassay to evaluate plant responses to the allelopathic potential of rhizosphere soil of wild oat (Avena fatua L.). Agrochimica, 56(2), 120–128.

Gultom, S., Zaman, S., & Purnamawati, H. (2017). Periode kritis pertumbuhan kedelai hitam (Glycine max (L.) Merr) dalam berkompetisi dengan gulma. Buletin Agrohorti, 5(1), 45–54.

Hoffmann, M. P., Vera, A. C., van Wijk, M. T., Giller, K. E., Oberthür, T., Donough, C., & Whitbread, A. M. (2014). Simulating potential growth and yield of oil palm (Elaeis guineensis) with PALMSIM: Model description, evaluation and application. Agricultural Systems, 131, 1–10.

Junaedi, A., Chozin, M. A., & Kim, K. H. (2006). Perkembangan terkini kajian alelopati. HAYATI Journal of Biosciences, 13(2), 79–84.

Kesuma, S. D., & Anwar, S. (2015). Dampak aplikasi herbisida IPA glifosat dalam sistem Tanpa Olah Tanah (TOT) terhadap tanah dan tanaman padi sawah. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 5(1), 61.

Legros, S., Mialet-Serra, I., Caliman, J.-P., Siregar, F. A., Clément-Vidal, A., & Dingkuhn, M. (2009). Phenology and growth adjustments of oil palm (Elaeis guineensis) to photoperiod and climate variability. Annals of Botany, 104(6), 1171–1182.

Li, Z.-H., Wang, Q., Ruan, X., Pan, C.-D., & Jiang, D.-A. (2010). Phenolics and plant allelopathy. Molecules, 15(12), 8933–8952.

Mirnawati, M., Pitopang, R., & Suwastika, I. N. (2017). Uji efektivitas ekstrak daun tahi ayam (Lantana camara L.) sebagai herbisida alami terhadap perkecambahan biji akasia Berduri (Acacia nilotica (L.) Willd. ex Delile). Natural Science: Journal of Science and Technology, 6(2), 116–128.

PPKS. (2010). Budi Daya Kelapa Sawit. Jakarta: Balai Pustaka.

Putra, R. Y. A., Wiharso, D., & Niswati, A. (2017). Pengaruh pengolahan tanah dan aplikasi herbisida terhadap kandungan asam humat pada tanah ultisol Gedung Meneng Bandar Lampung. Jurnal Agrotek Tropika, 5(1), 51–56.

Sari, V. I., Hafif, R. A., & Soesatrijo, J. (2017). Ekstrak gulma kirinyuh (Chromolaena odorata) sebagai bioherbisida pra tumbuh untuk pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit. Jurnal Citra Widya Edukasi, 9(1), 71–79.

Saripudin, E., & Putra, E. K. A. T. S. (2015). Fenologi kemunculan pelepah dan bunga dari dua genotipe kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1(3), 621–628.

Sukmawan, Y. (2016). Peranan Pupuk Organik dan NPK Majemuk terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit TBM 1 di Lahan Marginal. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 43(3), 242–249




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/.v1i2.1927

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
execute(); ?>