PENGARUH UMUR PANEN PADA TIGA KULTIVAR PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP VIABILITAS BENIH

Tety Suciaty

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara umur panen dan kultivar padi terhadap viabilitas benih, serta untuk mengetahui umur panen optimum pada berbagai kultivar. Lokasi penelitian di Laboratorium Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon, sedangkan pengambilan sampel padi berasal dari lahan sawah milik kelompok tani desa Pegagan, Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon. Penelitian dilakukan dari bulan Juni sampai bulan September 2005. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial. Faktor yang diteliti meliputi dua faktor yaitu faktor Kultivar (V) terdiri dari tiga taraf : v1 (Kultivar Sintanur), v2 (Kultivar IR-64) dan v3 (Kultivar Ciherang), sedangkan faktor kedua yaitu Umur Panen (U) terdiri dari lima taraf :  u1 (100 hari setelah sebar), u2 (105 hari setelah sebar), u3 (110 hari setelah sebar), u4 (115 hari setelah sebar) dan u5 (120 hari setelah sebar). Masing-masing perlakuan diulang tiga kali.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis Varian dengan Uji F. Apabila dari hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata dari perlakuan yang diuji, maka pengujian dilanjutkan dengan menggunakan Uji Duncan pada taraf nyata 5%.

          Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi antara umur panen dan kultivar terhadap daya kecambah benih, nilai perkecambahan dan laju perkecambahan. Daya kecambah, nilai perkecambahan dan laju perkecambahan tertinggi pada kultivar Sinta Nur terdapat pada umur panen 115 hss yaitu berturut-turut 92,00%, 29,52 dan 145,64; IR-64 terdapat pada umur panen 105 hss yaitu daya kecambah 85,33, nilai perkecambahan 28,00 dan laju perkecambahan 117,38; dan pada Ciherang terdapat pada umur panen 115 hss tetapi berbeda tidak nyata dengan 110 hss.  Umur panen optimum untuk kultivar Sinta Nur 112 hss, untuk kultivar IR-64 108 hss dan kultivar Ciherang 111 hss.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Damardjati, D.S., R. Mudjisihono, G. Suwargadi dan B. H. Siwi. 1981. Penentuan Umur Panen Padi Sawah (Oryza sativa L.). Balittan Pangan, Bogor.

Delouche, J.C. 1990. Research On Seed Deterrioration and Virgor. Paper For The Seed Research Workshop, AARP II Project, Indonesia.

Depot Logistik Jakarta Raya. 2005. Dunia Pertanian Kita. Dalam http: //www.dologjaya.co.id

Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon. 2005. Laporan Tahunan Perkembangan Pertanian 2004. Dinas Pertanian Kab. Cirebon, Cirebon.

Hendrarto Kuswanto. 2003. Teknologi Pemrosesan Pengemasan dan Penyim-panan Benih. Kanisius, Yogyakarta.

Irawan, A. 2001. Perilaku Suplay Padi Ladang dan Sawah di Indonesia dan Kebijakan Peningkatan Produksi Padi. Dalam : http/www.rudyct. tripod.com.

Lita Sutopo. 2002. Teknologi Benih. Edisi Revisi. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Macchia, M. Angelini, L.G. and Ceccarini, L. 2001. Methods to Overcome Seed Dormancy in Ecchinaceae angustifolia. Scientia Horticultural.

Nugraha, U.S. and Soejadi. 1991. Predrying and Soaking of IR 64 Rice Seeds as an Effective Method for Overcoming Dormancy. Seed Science and Technology.

Soetono. 1975. The Performance and Interaction of Individuals Plants Within a Crop Community. Desertasi.

Suismono, Djoko Said Damardjati dan Tarjat Tjubaryat. 1993. Pengaruh Umur Panen Terhadap Sifat Fisikokimia Beberapa Galur Padi.Reflektor Vol. 6 No. 1–2.

Suparyono dan Agus Setyono. 1993. Padi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Takahashi, N. 1995. Physiology of Dormancy In. T. Matsuo, K. Kumanzawa, R. Ishii, K. Ishihara, and H. Hirata. Science oh the Rice Plant. Valome III. Physiologiy. Food and Agriculture Policy Research Center.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.
execute(); ?>