PENGARUH TAKARAN PUPUK KALIUM DAN UMUR PANEN TERHADAP HASIL BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum L. ) KULTIVAR BIMA

juni alidarokah, wijaya -, siti wahyuni

Sari


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh interaksi antara takaran pupuk kalium dan umur panen terhadap hasil bawang merah, dan (2) takaran pupuk kalium dan umur panen yang memberikan hasil bawang merah terbaik. Penelitian ini dilakukan di Desa Limbangan Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes Jawa Tengah, dari bulan Juli sampai September 2012.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot) dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu faktor umur panen sebagai petak utamanya (main plot) dan faktor takaran pupuk kalium sebagai anak petaknya (sub plot) yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama umur panen (P) terdiri dari tiga taraf yaitu : p1 (55 hst), p2 (60 hst) dan p3 (65 hst). Faktor kedua takaran pupuk kalium (K) terdiri dari tiga taraf yaitu: k1 (75 kg/ha), k2 (100 kg/ha), dan k3 (125 kg/ha).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh interaksi antara takaran pupuk kalium dan umur panen terhadap bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi segar per petak, dan bobot umbi kering per petak tetapi tidak terjadi interaksi terhadap jumlah umbi per rumpun, diameter umbi dan bobot umbi kering per rumpun, (2) takaran pupuk kalium 100 kg/ha dan umur panen 55 hari setelah tanam (hst) memberikan hasil bawang merah terbaik.

Kata Kunci : Kalium, Umur Panen, Bawang Merah


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdul Rahman, S. dan Z. Susanti. 2004. Pengaruh Pemberian Zeolit Terhadap Peningkatan Efisiensi Pupuk P dan K Pada Tanaman Padi. J. Zeolit Indonesia. 3 : 1-12

Afandie Rosmarkam. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Aksi Agraris Kanisius. 1998. Pedoman Bertanam Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta.

Ali Asgar dan Yusdar Hilman. 1995. Pengaruh Umur Panen Pada Dua Macam Paket Pemupukan Terhadap Kuantitas Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Kultivar Kuning Di Dataran Rendah. Bul. Penel. Hort. Vol.XXVII No.4.

Alliuddin. 1977. Pola Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah. Buletin Hortikultura XIII (3). Lembang

Asandhi, A.A dan T. Koestoni. 1990. Efisiensi Pemupukan Pada Pertanaman Bawang Merah. Bul. Penel. Hort. 19 (1) : 1 – 6.

Balitsa. 2003. Penggunaan Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Makalah Show Window Bawang Merah. Brebes

Basuki, dkk. 2002. Profil Komoditas dan Analisis Kebijaksanaan Bawang Merah. Laporan Hasil Penelitian Puslitbanghor, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.

Budi Samadi, dan Cahyono, B. 1996. Intensifikasi Budidaya Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta.

Dinas Pertanian TPH Kabupaten Brebes. 2012. Data Produksi Bawang Merah. Brebes.

Dirjen Hortikultura. 2005. Kebijakan Pengembangan Bawang Merah di Indonesia. Makalah Apresiasi Penerapan Penanggulangan OPT Bawang Merah. Surabaya.

Estu Rahayu dan Nur Berlian, V.A. 1994. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Gunadi, N. 2009. Kalium Sulfat dan Kalium Klorida Sebagai Sumber Pupuk Kalium Pada Tanaman Bawang Merah. J. Hort. 19 (2) : 174 -185

Hasan Basri Jumin. 1994. Dasar-Dasar Agronomi. Rajawali Pers. Jakarta.

Hendro Sunarjono dan Prasodjo Soedomo. 1983. Budidaya Bawang Merah. CV. Sinar Baru, Bandung.

Ispandi, A. 2003. Pemupukan P dan K dan Waktu Pemberian Pupuk Pada Tanaman Ubi Kayu Di Lahan Kering Vertisol. Ilmu Pertanian. 10 (2): 35-50

M Yusuf Nyakpa, dkk., 1998. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung. Lampung.

Napitupulu, D. Dan L. Winarto. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Bul. Penel. Hort. 20 (1) : 27-35.

Nurhayati Hakim, dkk., 1986. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.

Pantastico, Er. B., 1986. Fisiologi Pasca Panen. Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Subtropika. Gadjah Mada University Pers.

Pinus Lingga. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Poerwowidodo, M., 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung

Prihmantoro, H. 1999. Memupuk Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rahmat Rukmana. 2004.Budidaya Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta.

Rinsema, W.T. 1983. Pupuk dan Cara Pemupukan. Diterjemahkan oleh H.M. Soleh. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.

Saifuddin Sarief. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

Salisbury, F. B dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. Bandung.

Satsijati, Hendro Sunaryono dan Prasojo Soedomo, 1986. Pengaruh Penanaman Bibit Terhadap Per- tumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Bawang Merah. Bul. Penel. Hort. 14 (2) : 93-103.

Setijo Pitojo. 2001. Benih Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta.

Sinaga, R. M. dan Nurhartuti. 1991. Pengaruh Cara Penyimpanan Terhadap Mutu Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Bul. Penel. Hort. 20 (1) : 143-150

Singgih Wibowo. 2003. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sri Setyadi Haryadi. 1979. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Teknik Perancangan Percobaan. Fakultas Pertanian UNPAD, Bandung.

Suryaningsih, E. dan A. A. Asandhi, 1992. Pengaruh Pemupukan sistem Petani dan Sistem Berimbang Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Cendawan Pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Bul. Penel. Hort. 19 (2) : 19-26.

Suwandi dan A. Azirin. 1995. Pola Usaha Tani Berbasis Sayuran dengan Berwawasan Lingkungan Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani. Prosiding Ilmiah Nasional Komoditas Sayuran Balitsa. Lembang.

Toto Warsa dan Cucu Supriatin Achyar. 1982. Teknik Perancangan Percobaan (Rancangan dan Analisis). Serial Pengenalan Dasar-dasar Statistika Terapan. Fakultas Pertanian UNPAD, Bandung.

Wijaya. 2009. Rancangan Percobaan. Fakultas Pertanian Unswagati. Cirebon


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.
execute(); ?>