PENGARUH TIGA MACAM PUPUK DAUN PADA BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP HASIL TUNAS KACANG KAPRI (Pisum sativum L.)

Rd. Prasodjo Soedomo

Sari


Akhir-akhir ini di atas tahun 1990, mulai banyak petani yang menanam tanaman kacang kapri dengan tujuan dipanen tunasnya. Penanaman dengan menggunakan banyak macam dan variasi dosis pupuk daun. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui macam dan konsentrasi pupuk daun yang paling baik guna mendapatkan hasil tunas kacang kapri setinggi-tingginya. Percobaan dilaksanakan pada musim kemarau 2005 di Kebun Percobaan Margahayu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) Lembang (1250 m dpl). Dengan mengunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 10 perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah : 1) Kontrol (K); 2) Gemari konsentrasi 0.5 cc/ 1.5 lt air; 3) Gemari konsentrasi 1.0 cc/ 1.5 lt air; 4) Gemari konsentrasi 1.5 cc/ 1.5 lt air; 5) Gandasil D konsentrasi 1.5 g/ 1.0 lt air; 6) Gandasil D konsentrasi 3.0 g/ 1.0 lt air; 7) Gandasil D konsentrasi 4.5 g/ 1.0 lt air; 8) Bayfolan konsentrasi 1.0 ml/ 1.0 lt air; 9) Bayfolan konsentrasi 2.0 ml/ 1.0 lt air; dan 10) Bayfolan konsentrasi 3.0 ml/ 1.0 lt air. Hasil menunjukkan bahwa penambahan pupuk daun Gemari pada konsentrasi 4.5 g/ l air, Gandasil D pada konsentrasi 1.5 g/ l air, dan Bayfolan pada konsentrasi 3 ml/ l air dapat meningkatkan bobot hasil tunas kacang kapri per tanaman masing-masing sebesar 31.94%, 16.95%, 15.04%, dan per plot sebesar 59.0%, 16.52%, 14.32%; jumlah tunas per lubang tanam sebesar 25.50%, 11.03%, 6.67%; panjang tunas sebesar 22.13%, 13.07%, 9.6%; dan tinggi tanaman sebesar 18.72%, 5.91%, 4.67%, dibandingkan dengan Kontrolnya. Penambahan pupuk daun Gemari dengan konsentrasi 1.5 cc/ lt air merupakan perlakuan yang terbaik guna meningkatkan hasil tunas pucuk tanaman kacang kapri.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. 1992. Budidaya kapri untuk diambil pucuknya dan ekspor pucuk kapri ke Singapura. Trubus XXIII (267). PT Penebar Swadaya: 54-56.

Anonim. 1985. Leaflet komposisi kandungan pupuk daun Gandasil D.Bayer. 1985. Foliar fooding with Bayfolan. Bayer Pllanzenschutz, Leverkusen, Germany.

Balai Penelitian Tanaman Bogor. 1987. Komposisi unsur hara pupuk daun Gemari. Kelompok Fisiologi, Balittan Bogor.

Blevins, D.G. 1994. Uptake, translocation and function of essential mineral elements in

crop plants in: Physiology and determination of crop yield. Edit: Boote, R.J. et al. American Society

of Agronomy, Inc. , Wisconsin, USA: 259-275.

Harper, J.E. 1994. Nitrogen Metabolism in: Physiology and determination of crop yield. Edit: Boote, K.J. et al. American Society of Agronomy, Inc. Wisconsin, USA: 285-302.

Salinas, R. ; A. Cerda, and V. Martinez. 1986. The interactive effects of Boron and Macronutrients (P, K, Ca, and Mg) on pod yield and chemical composition of pea (Pisum Sativum L.). Jour. Of Hort Science 61(3): 343-347.

Sastrodihardjo, S. 1991. Pendahuluan, dalam: Teknologi budidaya ercis (Pisum Sativum L.). Edit: Malau, E. Sub. Balithort Berastagi, Sumaera Utara.

Soedomo, P. Rd. 1991. Laporan koleksi sayuran di P. Jawa. Proyek ATA-391-Balithort Lembang. Laporan intern, tidak dipublikasikan.

Soedomo, P. Rd. 1993. Laporan koleksi kacang kapri di daerah Jawa Barat. Balai Penelitian Hortikultura Lembang. Laporan intern, tidak dipublikasikan.

Soedomo, P. Rd. 1994. Koleksi kultivar kacang kapri (Pisum sativum L.) dan permasalahannya di daerah Jawa Barat. Balithort Lembang, Bandung. Bul. Penel. Hort. 26(4): 157-164.

Wignarajah, K. 1995. Mineral nurition of plants , in: Handbook of plant and crop physiology. Edit: Pessarakli, M. Marcel Dekker, Inc. New York. USA: 193-221.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.
execute(); ?>