Analisis Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa L,) dengan Benih Sertifikasi dan Non Sertifikasi ( Studi Kasus di Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon

Santosa Santosa, alfandi alfandi, dukat dukat

Sari


Pemerintah mempunyai peranan yang penting dalam usaha meningkatkan produktivitas pertanian yaitu dengan memberikan perhatian yang besar dalam mengembangkan perbenihan di tanah air. Salah satu keberhasilan usaha meningkatkan produksi padi sangat tergantung dari mutu benih, sedangkan benih yang bermutu adalah benih yang bersertifikat, di lain pihak petani banyak yang belum menggunakan benih padi bersertifikat. Untuk mengetahui hal tersebut, penelitian dilaksanakan di Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga Juli 2005. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan (1) Besarnya biaya yang dikeluarkan per hektar antara usahatani padi yang menggunakan Benih Bersertifikat dan Non Sertifikat berbeda tidak nyata, adapun rata – rata biaya dengan menggunakan Benih Bersertifikat sebesar Rp 5.411.108, dan dengan Benih Non Sertifikat sebesar Rp 5.530.399 per hektar, (2) Pendapatan rata – rata per hektar usahatani padi yang menggunakan benih Bersertifkat dan Non Sertifikat, berbeda nyata. Untuk pendapatan usahatani padi yang menggunakan benih Bersertifikat sebesar Rp 1.186.558, sedangkan yang menggunakan benih Non Sertifikat sebesar Rp 940.545,- (selisih Rp 246.013), (3) Nilai R/C usahatani padi per hektar berbeda nyata, antara yang menggunakan benih Bersertifikat dan Non Sertifikat. Rata – rata nilai R/C yang menggunakan Benih Bersertifikat = 1,22, sedangkan rata – rata R/C untuk yang menggunakan benih Non Sertifikat = 1,17.


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.
execute(); ?>