Mitos Danau sebagai Pelestari Lingkungan

Ridzky Firmansyah Fahmi

Sari


Penelitian ini didasarkan atas temuan cerita rakyat tentang danau di Tasikmalaya yang menjadi media konservasi pelestarian alam dan penyadaran lingkungan. Cerita rakyat tentang danau yang dijadikan objek kajian ialah Situ Cibeureum dan Situ Gede. Kedua danau dipilih sebagai objek kajian karena keduanya memiliki keterkaitan dari segi penceritaan. Kajian tentang danau menggunakan teori motifeme menurut Propp. Metode yang digunakan ialah deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Fenomenologi digunakan karena sekait dengan kecenderungan upaya konservasi lingkungan yang dilakukan banyak pihak, tidak hanya di lokasi penelitian tetapi juga di dunia. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa cerita rakyat memiliki caranya tersendiri dalam menjaga keseimbangan alam yaitu dengan memunculkan hal-hal yang ditabukan dalam bentuk mitos dan pemali. Dalam cerita Situ Gede dan Situ Cibeureum terdapat korelasi dalam hal media penjaga keberlangsungan sumber daya alam (air) berupa mitos Si Layung dan Si Kohkol. Selain itu, kehadiran makam keramat di dua danau tersebut membuat masyarakat menjaga area danau karena menghormati adanya makam yang dikeramatkan dan dijadikan sebagai tempat ziarah. Iutlah sebabnya, terdapat pemali di kedua danau tersebut yaitu larangan berkata serampangan dan bersikap sombong. Dengan begitu, lingkungan alam tetap terjaga dan kelangsungan sumber daya alam tetap terpelihara. Mitos dan pemali hanyalah media yang dilakukan oleh masyarakat (pencipta teks) dalam upaya melakukan edukasi dan regenerasi tradisi melalui sistem kepercayaan masyarakat.

 

Kata kunci: pelestarian lingkungan, Situ Gede, Situ Cibeureum


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aulia, T.O.S & Arya H.D. (2011).

“Kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya air di Kampung Kutaâ€. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, Vol. 4, No. 3.

Borg, W.R. (2002). Educational research: an introduction. USA: Pearson

Education, Inc.

Hartanto, P. (2013). “Sumber daya air bagi

pemenuhan masyarakat di Kabupaten

Tasikmalaya Jawa Baratâ€. Riset Geologi dan Pertambangan, Vol. 22 No. 2. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Priadie, B & Budi H. (2008). “Upaya

pendayagunaan situ Kota Tasikmalaya ditinjau dari aspek kuantitas dan kualitas airâ€. Infomatek: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi, Vol. 10, No. 3: 125-136. Daring. Tersedia di: https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&id=156720&src=a (Diakses pada 08 Januari 2017)

Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi.

Bandung: Widya Padjadjaran.

Nurhadi, A. dkk. (2012). “Kearifan

lingkungan dalam perencanaan dan

pengelolaan.

Hutan Wonosadi Kecamatan Ngawen,

Kabupaten Gunungkidulâ€. Jurnal

Manusia dan Lingkungan, Vol. 19,

No. 3: 226-237. Daring. Tersedia di:

http://jpe-

ces.ugm.ac.id/ojs/index.php/JML/arti

cle/view/108/118 (Diakses pada 12

Januari 2017)

Taum, Y. Y. (2011). Studi sastra lisan:

sejarah, teori, metode, dan pendekatannya disertai contoh penerapannya. Yogyakarta: Lamalera.

Warnaen, S. dkk. (1987) Pandangan hidup

orang Sunda seperti tercermin dalam

tradisi lisan dan sastra Sunda. Penelitian Tahap I. Bandung: Bagian proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda, Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/deiksis.v4i2.639

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Laman Deiksis: http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis

Deiksis memiliki p-ISSN 2355-6633 dan e-ISSN 2548-5490

execute(); ?>