Bilingualisme pada Masyarakat Desa Matanghaji
Sari
Bilingualisme adalah kemampuan menggunakan bahasa oleh seseorang dengan sama baik atau hampir sama baiknya, yang secara teknis mengacu pada pengetahuan dua buah bahasa bagaimanapun tingkatnya. Desa Matanghaji terletak di Kabupaten Cirebon dan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kuningan. Hali ini berpengaruh pada bahasa yang digunakan oleh masyarakatnya. Diindikasi masyarakat Desa Matanghaji dapat menggunakan dua bahasa dalam aktivitas kesehariannya, yakni bahasa Sunda dan bahasa Cirebon. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1.Mengetahui bilingualisme masyarakat di Desa Matanghaji. 2.Mengetahui bagaimana aktivitas bilingualisme yang digunakan oleh masyarakat di Desa Matanghaji. Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini, maka dapat disiimpulkan bahwa masyarakat Desa Matanghaji sebagian besar bilingual, B1 masyarakat Desa Matanghaji adalah bahasa Sunda, sedangkan B2-nya adalah bahasa Cirebon dan bahasa Indonesia. Aktivitas bilingualisme masyarakat Desa Matanghaji, berlangsung situasional saja.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Chaer, Abdul. 2010. Sosiolinguistik
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta
Hudson, R.A. 1998. Sosiolinguistik.
Bandung: Yayasan Amal Keluarga.
Rusyana, Yus. 1988. Prihal Kedwibahasaan
(bilingualisme). Bandung: FPS IKIP Bandung.
Syamsuddin, AR. 2006. Metode Penelitian
Pendidikan Bahasa. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
DOI: http://dx.doi.org/10.33603/deiksis.v4i2.614
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Laman Deiksis: http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis
Deiksis memiliki p-ISSN 2355-6633 dan e-ISSN 2548-5490