Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Memahami Struktur Wacana Melalui Metode Analisis Wacana Kritis Berbasis Literasi Media Sosial

Cecep Dudung Julianto

Sari


Di era literasi media modern saat ini, pesan media mempunyai peran yang sangat kuat dalam membentuk perilaku masyarakat. Derasnya informasi yang beredar di masyarakat belum diimbangi dengan keterampilan berpikir kritis dan literasi media sosial. Kesalahan dalam menafsirkan sebuah wacana teks berita dapat menimbulkan ‘krisis komunikasi’ dengan menyebarkan informasi yang salah secara cepat. Keterampilan mahasiswa berpikir kritis dan memahami struktur teks wacana sangat penting untuk mendukung prinsip belajar sepanjang hayat dan sebagai bagian pembelajaran kepada warga negara. Penerapan metode analisis wacana kritis berbasis literasi media sosial dapat dijadikan solusi untuk meningkatkan kualitas mahasiwa dalam memahami struktur wacana, misalnya: mengklasifikasikan bagianpendahuluan, isi, dan penutup serta menganalisis kode media dan kompetensi untuk menafsirkan beberapa makna dan pesan teks berita sehingga mahasiswa dapat mengevaluasi pesan wacana tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen sejati dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Teknik pengumpulan yang digunakan yaitu tes, observasi, walkthrough, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) profil kemampuan mahasiswa memahami struktur wacana sebagian besar berada pada kategori sedang 38,5%, dengan rentang skor 50-69. Kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama; 2) penggunaan metode analisis wacana kritis berbasis literasi media sosial mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa memahami struktur wacana secara signifikan daripada metode pembelajaran konvensional

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Akker, J.V. (1999). Desaign Approaches and Tool in Education and Training. London: Kluwer Academic Publishers.

Akker, J.V. (1999). Principles and Methods of Development Research. Diambil pada tanggal 2 Agustus 2010, dari http://projects.edte.utwente.nl/smarternet/ version2/cabinet/ico_design_principles.pdf

Anshori, Dadang. (2011). “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa melalui Pendekatan Studi Wacana Berbasis Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis)â€. Diterbitkan dalam Jurnal Wacana Pendidikan, STKIP Garut. Edisi 9 tahun ke-V Desember 2011.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Barve, G. (2016). Social Media and its Effects on Society. International Journal of School and Cognitive Psychology, Maret Vol. 3, Is. (1): 166.

Borg, W.R., & Gall, M.D. (1989). Educational Research An Introduction (5th Ed). New York: Longman.

Dudung, Cecep. (2013). “Representasi Ideologi Politik dalam Rubrik Berita Politik pada Surat Kabar Online. Diterbitkan dalam Jurnal Wacana Pendidikan, STKIP Garut. Edisi 13 tahun ke-VII Desember 2013.

Eriyanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta.

Eriyanto. (2011). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta.

Fairclough, N. (1989a). Language and power. London: Longman.

Fairclough, N. (1992b). Discourse and social change. Cambridge: Polity Press.

Fairclough, N. (1995c). Critical Discourse Analysis: The critical study of language. New York: Longman.

Fairclough, Norman. (2003d). Relasi Bahasa, Kekuasaan, dan Ideologi . Terjemahan:Indah Rohmani. Gresik: Boyan Publishing.

Fowler, R., Hodge, B., Kress, G., & Trew, T. (1979). Language & control. London: Routledge & Kegan Paul.

Fearn-Banks, K., (2001). Crisis communication: A review of some best practices. In R. L. Heath & G. Vasquez (Eds.), Handbook of public relations (pp. 46-479). Thousand Oaks, CA: Sage.

Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg,W.R. (2003). Educational Research An Introduction.Seventh Edition. Boston: Pearson Education Inc.

Hamad, Ibnu. (2007). Lebih Dekat dengan Analisis Wacana. Tersedia pada: http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1252.Vol 8, No 2.

Hanae Ait Hattani. (2016). Media Literacy Education in English as a Foreign Language Classroom. International Journal of Media and Information Literacy, 2016, Vol. 1, Is. (2), pp. 108–115.

Jabbar, Ramdhani. (2017). Dewan Pers: Ada 2.000 Media Online, Hanya 211 yang Sesuai Kaidah Jurnalistik. Tersedia pada: http://news.detik.com/berita/3122996/dewan-pers-ada-2000-media-online-hanya-211-yang-sesuai-kaidah-jurnalistik. 27 Maret 2017.

Karuchit, Warat. (2016). Negative Effects of Digital Media on Thai Youngsters: Case Studies from Thailand and Abroad. International Journal of Media and Information Literacy, 2016, Vol. 1, Is. (2), pp. 122–127.

Kellner, Douglas and Jeff Share. (2005). Toward Critical Media Literacy: Core concepts, debates, organizations, and policy. Discourse: Studies in The Cultural Politics of Education Vol. 26, No. 3, September 2005, pp. 369-386.

Kemp, J.E., Morrison, G.R., & Ross, S.M. (2003). Designing effective instruction (2nd ed.). New York: John Wiley & Sons.

Kress, G. (1985). Linguistic processes in socio-cultural practice. Geelong, Vic.: Deakin University Press.

Kress, G. & Hodge, B. (1979/1993). Language as ideology. London: Routledge.

Lin, T.-B., Li, J.-Y., Deng, F., & Lee, L. (2013). Understanding New Media Literacy: An Explorative Theoretical Framework. Educational Technology & Society, 16 (4), 160–170.

Mulyana. (2005). Kajian Wacana : Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Mulyana, Deddy. (2010). Meodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Oik, Yusuf . 2017. Jumlah Pengguna Facebook di Indonesia Terus Bertambah. Tersedia pada: http://tekno.kompas.com/read/2016/10/20/17062397/jumlah.pengguna.facebook.di.indonesia.terus.bertambah. 27 Maret 2017




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/deiksis.v6i1.1905

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Laman Deiksis: http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis

Deiksis memiliki p-ISSN 2355-6633 dan e-ISSN 2548-5490

execute(); ?>