PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK MAJEMUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA LAHAN BEKAS TEBANGAN HUTAN JATI

Mugni Mugni

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui interaksi antara perlakuan pupuk organik dan pupuk majemuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) di lahan hutan bekas tebangan jati. (2) Untuk mengetahui hasil terbaik dari pupuk organik dan pupuk majemuk pada pertumbuhan dan hasil jagung (Zea mays L.) di tanah hutan jati bekas tebangan. (3) Untuk mengetahui perkembangan dan hasil panen jagung (Zea mays L.) di tanah hutan jati bekas tebangan.

Penelitian ini dilakukan di Pelak 95 BKPH Margasari Perum Perhutani KPH Kabupaten Balapulang Tegal. Lokasi tersebut berada pada ketinggian 102 meter di atas permukaan laut, suhu rata-rata 22-28oC, tipe hujan menurut Schmidt dan Fergusson (1951) termasuk tipe hujan D (sedang). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Maret hingga Juni 2017. Metode eksperimen yang digunakan adalah metode. Perawatan terdiri dari dua faktor, yaitu pupuk organik Petroganik (P) dan dosis pupuk NPK (16:16:16) (N) yang terdiri dari tiga tingkatan. Pupuk organik petroganik: P1 (0,5 ton / ha), P2 (1,0 ton / ha), dan P3 (1,5 ton / ha). Pupuk NPK (16:16:16): N1 (200 kg / ha), N2 (300 kg / ha), dan N3 (400 kg / ha).

Hasil penelitian menunjukkan bencana antara pupuk organik Petroganik dan pupuk NPK (16: 16: 16) dengan parameter pertumbuhan tinggi tanaman berumur 35 dan 42 HST, diameter batang 28 HST, dan volume akar umur 35 dan 42 HST, pada Semua parameter tidak menghasilkan interaksi. Berat kering per hektar tertinggi pada tahap perlakuan P2, P3, dan N3 adalah 8,02 kg / plot, 8,04 kg / plot dan 8,03 kg / plot sama dengan 9,20 ton / ha, 9, 23 ton / ha dan 921 ton / ha dan tanah efektif 70%. Lalu ada yang antara pertumbuhan (tinggi tanaman 35 dan 42 HST, jumlah daun 28, 35, dan 42 HST, diameter batang 35 HST dan rasio tajuk akar 28 HST) dengan hasil berat kering pipilan per plot.

Keywords


Tanaman jagung, Pupuk organik Petroganik, Pupuk NPK (16:16:16) dan Hutan Bekas Tebangan

References


A. Kasno dan Tia Rostaman. 2013. Serapan Hara dan Peningkatan Produktivitas Jagung dengan Aplikasi Pupuk NPK Majemuk. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Vol. 32 No. 3 2013.

Abdul Rohman. 2008. Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan Gravimetri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Afandie Rosmarkam dan Nasih Widya Yuwono. 2001. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Agustina, L. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Antonius R. Kuyik, Pemmy Tumewu, D.M.F. Sumampow dan E.G. Tulungen. 2012.

Arafah dan M. P. Sirappa. 2003. Kajian Penggunaan Jerami dan Pupuk N,P, dan K pada Lahan Sawah Irigasi. Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 100 No. 4(1): 15-24

Atmojo, S. W. 2003. Peranan C-Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. USM-Press. Surakarta.

Ayub S. Pranata. 2010. Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2014. Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Jagung di Indonesia pada Tahun 2009 – 2013

Balittanah. 2013. Pengertian Pupuk Berimbang. http:// balittanah. litbang. ertanian. go. id/ pupuk/ index.php/ publikasi/ 102-pengertian – pemupukan - % 20 % 20berimbang. Diakses pada hari Senin, 31 Januari 2017

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. 1991. Kesuburan Tanah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dwidjoseputro. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.

Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Mediatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Haris Kriswantoro, Etty Safriyani, dan Syamsul Bahri. 2016. Pemberian Pupuk Organik Dan Pupuk Npk Pada Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). KLOROFIL XI - 1 : 1 – 6, Juni 2016. ISSN 2085-9600

I Putu Wisardja. 2011. Respon Jagung Varietas Super Hibrid Bisi-16 Pada Berbagai Kerapatan Populasi Akibat Pupuk Petroganik Di Lahan Sawah Beririgasi. Fakultas Pertanian Universitas Tabanan. GaneC Swara Vo.5 No.2

Kemas Ali Hanafiah. 2011. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Rajawali Pers. Jakarta.

Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu. 2016. Hasil Analisis Tanah. Global Laboratory. Cirebon

Lafran Habibi. 2009. Pembuatan Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga. Penerbit Titian Ilmu : Bandung

Leiwakabessy F. W dan Sutandi. 2004. Pupuk dan Pemupukan. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Leiwakabessy, F.M. 1998. Kesuburan Tanah. Pertanian IPB. Bogor.

Pinus Lingga. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.

Prawiranata, W.,S. Harran dan P. Tjondronegoro. 1981. Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan. Deparetemen Botani Fakultas Pertanian IPB, Bogor

PT. Petrokimia Gresik. 2012. Petroganik. www. petrokimia-gresik.com/ Pupuk/ Petroganik. Petronik. Diakses pada hari Senin, 30 Januari 2017.

Riyanto dan Pahlana. 2012. Kajian Evaluasi Lahan Hutan Jati Sistem Bonita Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (Kph) Cepu Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. No. , 201 , 9 1 Maret 2 43 - 50

Schmidt, FH. And J. H. A. Ferguson. 1951. Rain Fall Types Based On Wet an Dry Period Rations For Indonesia With Western New Guinea. Djawatan Meteorologi dan Geofisik. Verhandelingen No. 42, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/agroswagati.v6i2.1977

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Agroswagati Jurnal Agronomi
execute(); ?>