PENGARUH PUPUK KANDANG DAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN N DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica oleracea var. botrytis L.)

Amran Jaenudin, Nosa Sugesa

Abstract


Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang dan jamur mikoriza arbuskular terhadap pertumbuhan, serapan N, dan hasil tanaman kembang kol (Brassica oleracea var. Botrytis L.). Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober hingga Desember 2016 di Desa Cisantana, Cigugur, Kuningan. Metode penelitian ini digunakan untuk metode eksperimen dengan menggunakan pola faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor yaitu diulang tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah pupuk kandang yang terdiri dari tiga dosis masing-masing 5.000, 10.000 dan 15.000 kg / ha. Faktor kedua adalah aplikasi jamur mikoriza arbuskular yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0, 125 dan 250 kg / ha setara dengan 0, 5 dan 10 g / tanaman. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara pupuk kandang dan jamur mikoriza arbuskular terhadap pertumbuhan laju 15-30 HST periode tanaman, volume akar, serapan N dan hasil (berat kasar baru) tanaman kembang kol. Perlakuan pupuk kandang sebanyak 10.000 kg / ha dan 10 g / tanaman arbuskula mikoriza yang paling signifikan dan berpengaruh paling nyata terhadap pertumbuhan, serapan N, dan hasil tanaman kembang kol. Ada korelasi positif antara tinggi tanaman periode 30-40 HST, laju pertumbuhan tanaman, volume akar, serapan N dan diameter crud dengan hasil (berat crud segar) tanaman kembang kol (Brassica oleracea var. Botrytis L.).


Keywords


Pupuk Kandang, Jamur Mikoriza Arbuskular, Tanaman Kembang Kol

References


Jaenudin, Amran, dan Yayan Suryana. 2016. “PENGARUH INOKULASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA DAN PEMBERIAN ROCK PHOSPHATE TERHADAP SERAPAN P, PERTUMBUHAN, DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS INPARI 19.†Agroswagati Jurnal Agronomi 4(1).

Ashari, S.1995.Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press, Jakarta

Baon, J.B.1999.Pemanfaatan Jamur Mikoriza Arbuskula Sebagai Pupuk Hayati di Bidang Perkebunan. Makalah Work-shop Mikoriza. AMI, Bogor.

Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta

Fakuara, Y. 1994. Peranan Mikoriza Dalam Peredaran Hara dan Peningkatan Kualitas Semai. Program Pelatihan Biologi dan Bioteknologi Mikoriza, Bogor. 4-22 April 1994.

Gaspersz, V. 1995. Metode Perencanaan Percobaan. Untuk Ilmu-ilmu Pertanian, Ilmu-ilmu Teknik dan Biologi. CV Armico, Bandung. Cetakan III.

Gomez, K.A. dan Arturo, A.G.1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian Edisi Ke Dua. UI Press. Jakarta

Hanafiah, A.K. 1990. Dasar–Dasar Ilmu Tanah. Rajawali press., Jakarta

Indranada, H.. 1994. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bumi Aksara. Jakarta.

Kasthuri, V. and R. Natesan. 2009. Fertilizer Prescription Equations For Desired Yield Targets Of Cauliflower Under Integrated Plant Nutrient System Based On Targeted Yield Model. Agric. Sci. Digest, 29 (4) : 250-253, 2009

Kementrian Pertanian. 2015.Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kubis Bunga di Indonesia. http://www. pertanian.go.id/ATAP2014-HORTI-pdf diakses tanggal 4 Februari 2016

Lingga, P. dan Marsono. 2006. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mosse, B. 1995. Vesicular–Arbuscular Mycorrhiza Research For Tropical Agriculture.Res.Bul.Hawai Inst.Trop. Agric.and Human Resources, Hawai.

Musfal. 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskula untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara.

Porter, H., C. Remkes and H. Lambers. 1990. Carbon and Nitrogen Economy of 24 wild species differing in RGR. Plant Physiol. 99:621-627.

Rinsema, W.J. 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhratara, Jakarta

Rukmana. R., 1994. Budidaya Kubis Bunga dan Brocoli. Kanisius., Jakarta.

Salisbury, F. B dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Terjemahan Diah R. Lukman dan Sumaryono. Penerbit ITB, Bandung

Sarief, S. 1993. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Cetakan kedua. Pustaka Buana, Bandung.

Setiadi, Y. 1999. Pengembangan CMA Sebagai Pupuk Hayati Dalam Bidang Kehutanan. Makalah Workshop Mikoriza. AMI, Bogor.

Sharma, R. 1985. Nutrient Drain. dalam Agarwal, A. and Narain, S. (Eds.). The State of India’s Environment 1984-85. The 2nd Citizens’ report (New Delhi: CSE).

Singh and Naik. 1990. Response of cabbage to plant spacing and nitrogen level on growth and yield of cabbage cultivars. Prog Hort. 18 (½): (Hort Absts).

Sieverding, E. 1991. Vesicular-Arbuscular Mycorrhiza Management in Tropical Agrosystem. Technical Cooperation Federal Republic of Germany, Eachborn.

Simarmata, T., Hindersah, R., Kalay, A. M., dan Setiawati, M. R. 2005. Produksi Inokulan Cendawan Mikoriza Arbuskula. Prosiding Workshop. Asosiasi Mikoriza Indonesia – Jawa Barat, Bandung.

Subhan. 1990. Pengaruh Pupuk Nitrogen dan Kalium terhadap Pertumbuhan Petsai (Bra pekinensis. Rupr). dalam Harahap, A.D.1996. Pengaruh Nitrogen dan Magnesium Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga. Jurnal Hortikultura.

Sutedjo. M. M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta

Tan, Kim H., 1998. Dasar-dasar Kimia Tanah. Cetakan Ke 5. Terjemahan D. H. Goenadi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Thilagam. V. K. and R. Natesan, 2009. Fertilizer Prescription Equations for Desired Yield Targets of Cauliflower Under Integrated Plant Nutrient System Based on Targeted Yield Model. Agric. Sci. Digest, 29 (4) : 250-253, 2009

Thompson, H.C. and W.C. Kelly. 1985. Vegetable Crop. dalam Harahap, A.D. 1996. Pengaruh Nitrogen dan Magnesium Terhadap pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga. Jurnal Hortikultura.

Wahyu Arif Sudarsono, Maya Melati, dan Sandra Arifin Aziz.2013. Pertumbuhan, Serapan Hara dan Hasil Kedelai Organik Melalui Aplikasi Pupuk Kandang Sapi. Jurnal Agronomi Indonesia 41 (3) : 202 - 208




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/agroswagati.v6i1.1948

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Agroswagati Jurnal Agronomi
execute(); ?>