CERITA RAKYAT KOREA—INDONESIA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER*

Maman S Mahayana

Abstract


Benarkah cerita rakyat dapat digunakan sebagai pembentuk karakter (siswa)? Tidakkah pemikiran ini terkesan hiperbolis; berlebihan? Bagaimana mungkin cerita rakyat yang fiksional dan irasional itu dapat berfungsi semacam ideologi? Sejumlah pertanyaan lain untuk menegaskan keragu-raguan itu tentu saja masih dapat kita deretkan dan skeptisme itu bukanlah hal yang berlebihan mengingat masyarakat kita dewasa ini, bahkan masyarakat dunia sudah melompat jauh ke depan meninggalkan banyak hal yang berbau tradisional. Gagasan sebagaimana yang tersurat pada judul makalah ini pun, boleh saja dianggap terlalu mengada-ada. Meskipun begitu, tentu saja kita punya hak untuk coba menawarkan gagasan ini. Bahwa ada yang orang setuju atau tidak setuju, itu persoalan lain lagi. Mari kita coba telusuri!

Keywords


cerita rakyat, karakter, tradisional, fiksi, ideologi, kesusastraan korea—Indonesia

References


Brown, AR Radcliffe. Struktur dan Fungsi dalam Masyarakat Primitif. Terj. Ab. Razak Yahya. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1980.

Cassirer, Ernst. Language and Myth. New York: Dover Publications Inc., 1946.

Cassier, Ernst. Manusia dan Kebudayaan, terj. Alois A. Nugroho, Jakarta: Gramedia, 1990.

Danandjaja, James. Foklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain, Jakarta: Grafiti Pers, 1981.

Dwinanto, Djoko. Batu Menangis, Kumpulan Cerita Rakyat Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Emeis, M.G. Bunga Rampai Melaju Kuno. Djakarta: J.B. Wolters—Groningen, 1949.

Hooykaas, C. Literatuur in Maleis en Indonesisch. Djakarta: J.B. Wolters—Groningen, 1952.

Hooykaas, C. Penjedar Sastera. Terj. Raihoel Amar gl Datoek Besar, Djakarta: J.B. Wolters—Groningen, 1952.

Junus, Umar. “Kebudayaan Minangkabau,†dalam Koentjaraningrat. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Djambatan, 1979.

Kim Ho-Yong. “Dubes Korsel ‘Kuasai’ Bahasa Indonesia.†Kompas.com, 7 Juli 2010.

Koentjaraningrat. Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia, 1974.

Koh Young Hun. “Sutardji Calzoum Bachri bagi Orang Korea.†Maman S. Mahayana (Ed.), Raja Mantera: Presiden Penyair (Depok: Yayasan Panggung Melayu, 2007.

Mahayana, Maman S. Sembilan Jawaban Sastra Indonesia: Sebuah Orientasi Kritik, Jakarta: Bening Publishing, 2005.

Mahayana, Maman S. “Sastra sebagai Teras Pengucapan Budaya,†Kertas Kerja Kongres Sebudaya Serumpun anjuran Persatuan Penulis Nasional Malaysia (PENA), Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia (KEKKWA) dan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Malaysia, 16—18 November 2007 di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Malaysia.

MPSS, Pudentia. “Makyong: Transformasi Seni Melayu Riau,†Laporan Penelitian. Jakarta: ATL, 1999.

Pane, Armijn. “Kesoesasteraan Baroe.†Poedjangga Baroe, No. 1—5, Th. I, Djoeli—November 1933.

Peursen, C.A. van. Strategi Kebudayaan. Diindonesiakan Dick Hartoko, Yogyakarta/Jakarta: Kanisius/ BPK Gunung Mulia, 1976.

Propp, Valdimir J., Morphology of the Folktale. Trans. Lautrence Scott. Austin: University of Texas Press, 1977.

Propp, Valdimir J., Morfologi Cerita Rakyat. Terj. Noriah Taslin. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1987.

Radio Korea Internasional, KBS, National Institute for International Education Development, Ministry of Education of Korea. Sejarah Korea. Seoul: Radio Korea International, 1995.

Sedyawati, Edi. “Kedudukan Tradisi Lisan dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu-Ilmu Budaya,†Warta ATL, Edisi II, Maret 1996.

Udin, Syamsuddin, dkk. Seri Tradisi Lisan—Nusantara: Robab Pesisir Selatan: Malin Kundang. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993.

Usman, Zuber. Dua Puluh Dongeng Anak-anak, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, Cetakan Pertama, 1948.

Usman, Zuber. Kesusasteraan Lama Indonesia. Melaka: Abas Bandong, 1978.

Wawancara dan perbincangan informal tentang nilai-nilai budaya Korea dengan Prof. Dr. Koh Young Hun, Prof Dr.Yang Seung-Yoon, Prof. Dr. Ahn Young Ho, Prof. Dr. Im Young-Ho, Dr. Lee Yeon, Kim Young Soo, Yun Hyun-Sook, dan sejumlah mahasiswa HUFS.

Wellek, Rene dan Austin Warren. Teori Kesusastraan. Terj. Melani Budianta. Jakarta: Gramedia, 1995.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jt.v1i2.1093

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Tuturan
execute(); ?>