Membentuk Karakter Siswa dengan Pengajaran Sastra

Ahmadun Yosi Herfanda

Abstract


Pengajaran sastra bermanfaat untuk membentuk karakter siswa di sekolah. Karakter dimaknai sebagai watak atau sifat-sifat kejiwaan (akhlak, budi pekerti, tabiat, etos) yang membedakan seseorang dengan orang lain. Karakter juga terbentuk oleh pendidikan, sejak pendidikan di dalam keluarga sampai di sekolah, serta pengaruh nilai-nilai yang beredar dalam masyarakat dan lingkungan yang menumbuhkannya. Selain karakter individu yang unik dan berbeda-beda itu, ada pula karakter kolektif yang dibangun oleh nilai-nilai yang bersifat universal. Karakter kolektif dan karakter individu saling berinteraksi serta saling mempengaruhi, baik antar individu maupun dengan karakter kolektif. Dengan mengajarkan sastra kepada siswa maka pembentukan karakter siswa dapat terlaksana serta akan ikut menyumbang proses perbaikan masa depan bangsa.

Keywords


karakter, karakter individu, karakter kolektif, pengajaran sastra, pendidikan, sikap apresiatif.

References


Abrams, MH, A Glossary of Literary Lamps, Holt Rinehart and Winston, New York, 1981.

Hasanuddin WS, Prof. Dr., dkk., Leksikon Sastra Indonesia, Titian Ilmu, Bandung, cetakan kedua, 2008.

Herfanda, Ahmadun Yosi, “Menyoal Pengajaran Seni dan Sastra di Sekolahâ€, makalah untuk Talk Show Pengajaran Seni dan Sastra dalam Tangerang Art Festival 2005.

Herfanda, Ahmadun Yosi, “Menulis Puisi dengan Gampangâ€, makalah untuk Diklat Penulisan Puisi bagi Guru SMU, Pusat Bahasa, Jakarta, 2006.

Herfanda, Ahmadun Yosi, “Menulis Cerpen dengan Gampangâ€, makalah untuk Diklat Menulis Cerpen bagi Guru SMU, Pusat Bahasa Depdiknas, Jakarta 2006.

Herfanda, Ahmadun Yosi, “Mengajarkan Apresiasi Sastra dengan Benarâ€, makalah untuk Diklat Pengajaran Apresiasi Sastra, Pusat Bahasa Depdiknas, Jakarta, 2006.

Hatikah, Tika, dan Mulyanis, Membina Komptensi Berbahasa dan Sastra Indonesia, Grafindo Media Pratama, Jakarta, 2005.

Kurniawati, Diyan, dkk, Bahasa Indonesia, Intan Pariwara, Solo, 2003.

Sukartinah, Dra., N, Bahasa dan Sastra Indonesia, untuk SMU Semester I, CV Thursina, Bandung, cetakan kedua, 2003.

Rendra, “Megatruh Kambuh: Renungan Seorang Penyair dalam Menanggapi Kalabenduâ€, teks pidato saat menerima gelar Doktor Honoris Causa, di UGM, 4 Maret 2008.

Berbagai artikel di internet tentang pengembangan pengajaran sastra berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP)




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jt.v1i1.1086

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Tuturan
execute(); ?>