Respons Pertumbuhan Bibit Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Akibat Pemberian Pupuk Kascing dan Pupuk NPK Berbeda Dosis

Mira Ariyanti, Cucu Suherman, Santi Rosniawaty

Abstract



Pembibitan merupakan salah satu tahapan penting yang akan menentukan tingkat pertumbuhan
dan perkembangan tanaman kelapa sawit selanjutnya. Oleh karena itu diperlukan perhatian yang
berfokus pada penyediaan unsur hara bagi bibit kelapa sawit yang cukup baik secara kualitas maupun
kuantitas. Dilakukan percobaan terkait hal ini yang dilaksanakan di kebun percobaan Ciparanje
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
dengan ketinggian tempat ± 732 meter di atas permukaan laut. Metode yang digunakan dalam percobaan
ini adalalah percobaan lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari tujuh
perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan meliputi: A = 10 g pupuk NPK, B = 1 kg pupuk kascing, C = 1
kg pupuk kascing + 5 g pupuk NPK, D = 1 kg pupuk kascing + 2.5 g pupuk NPK, E = 2 kg pupuk
kascing, F = 2 kg pupuk kascing + 5 g pupuk NPK, G = 2 kg pupuk kascing + 2.5 g pupuk NPK. Data
yang diperoleh diuji menggunakan SASM, jika hasil pengujiannya signifikan maka dilanjutkan dengan
Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan memberian
pupuk kascing pada bibit kelapa sawit mampu mengurangi 50 – 75% dosis pupuk anorganik dengan
adanya respons pertumbuhan bibit kelapa sawit yang cukup baik. Pemberian 1-2 kg pupuk kascing yang
dikombinasikan dengan dengan 2.5 – 5 g pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah
dan luas daun serta luas kanopi bibit kelapa sawit fase pembibitan utama (main nursery).

Kata kunci : bibit kelapa sawit, pupuk kascing, pupuk NPK

 


References


Anwar, E.K.K. 2009. Efektivitas cacing

tanah dalam proses dekomposisi

bahan organik. Jurnal Tanah Trop,

(2):149-158.

Arancon, N.Q., Clive, A., Edward, L.,

Stephen & Bryne, R. 2006. Effects of

Humic Acids from Vermicompost on

Planth Growth. Soil Ecology Laboratory. Ohio State University.

USA.

BPS. 2019. Statistik Kelapa Sawit

Indonesia 2018. BPS-Satistik

Indonesia. Jakarta.

Bai. B., Zhang, Y.J., Wang, L., Lee, M.

Rahmadsyah, B.Q., Ye, Y., Alfiko,

S., Purwantomo, A., Suwanto, G.H.,

& Yue. 2018. Mapping QLT for leaf

area in oil palm using genotyping by

sequencing. Tree Genetics and

Genomes

:31.

https://doi.org/10.1007/s11295-0181245-1.

Belay, A., Classens, A.S., Wehner, F.C., &

De Beer, J.M. 2001. Influence of

residual manure on selected nutient

elements and microbial composition

of soil under longterm crop rotation.

South Africa J. Plant and Soil, 18: 16.

Gerritsma W., & Soebagyo, F.X. 1999. An

analysis of the growth of leaf area of

soil palms in Indonesia. Expl. Agric

:293-308.

Kartini, N.L. 2005. Pupuk Kascing Kurangi

Pencemaran Lingkungan. http://

kascing.com. Diakses 28 Oktober

Kuvaini, A. 2014. Respon pertumbuhan

bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis

Jacq.) terhadap pemberian pupuk

NPK dan asam humat padat di

pembibitan awal. Jurnal Citra Widya

Edukasi, 6(1).

Leiwakabessy F. 1980. Pengembangan

Pertanian di Daerah Transmigrasi

dan Permasalahannya. Publikasi PPTL-IPB Bogor dan Ditjen

Transmigrasi.

Lombin, G., Adepetu, J.A., & Ayotade,

K.A. 1991. Complementary use of

organic manures and inorganic

fertilizers in arable crop production.

The Organic Fertilizer Seminar,

Kaduna. March 6-8th, 1991.

Lubis, A.U. 2000. Kelapa Sawit, Teknik

Budidaya Tanaman. Penerbit Sinar.

Medan.

Martoyo, K. 2001. Sifat Fisik Tanah Ultisol

pada Penyebaran Akar Tanaman

Kelapa Sawit. PPKS. Medan

Mashud, N., Maliangkay, R.B., & Nur, M.

Pertumbuhan pemupukan

terhadap pertumbuhan vegetatif

tanaman aren belum menghasilkan.

Balai Penelitian Tanaman Palma.

(1): 13-19.

Masnur. 2001. Vermikompos (Kompos

Cacing Tanah). Istalasi Penelitian

dan Pengkajian Teknologi Pertanian

(IPPTP) Mataram.

Mulat, T. 2003. Membuat dan Manfaat

Kascing Pupuk Organik Berkualitas.

Agromedia Pustaka. Jakarta.

Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan

Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.

Pahan, I. 2010. Panduan Lengkap Kelapa

Sawit. Managemen Agribisnis dari

Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.

Pramono, J. 2004. Kajian penggunaan

bahan organik pada padi sawah.

Agrosains, 6 (1).

Sanches, P.A. 1992. Properties and

Management of Soil in the Tropics.

Penerjemah Jayadinata, J.T. ITP

Bandung. 115-125.

Simanjuntak, D. 2004. Manfaat pupuk

organik kascing dan cendawan

mikoriza arbuskula (CMA) pada

tanah dan tanaman.

Jurnal

Penelitian Bidang Ilmu Pertanian,

(1): 4-7.

Siregar, A.F. & Hartatik, W. 2010. Aplikasi

pupuk organik dalam meningkatkan

efisiensi pupuk anorganik pada lahan

sawah. Prosiding Seminar Nasional

Sumber Daya Lahan Pertanian,

Bogor, 30 November – 1 Desember

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian

Organik. Kanisius. Yogyakarta.

Verheye, W. 2011. Growth and production

of oil palm. Encyclopedia of life

support systems (EOLSS). Belgium.

Zahid, A. 1994. Manfaat Ekonomis Dan

Ekologi Daur Ulang Limbah Kotoran

Ternak Sapi Menjadi Kascing. Studi

Kasus Di PT. Pola Nusa Duta,

Ciamis. Fakultas Kedokteran Hewan,

Institut Pertanian Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/jas.v3i2.4512

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
execute(); ?>