ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN SECARA FINANSIAL USAHATANI BAWANG MERAH (Aallium ascolanicum L.) (Studi Kasus di Desa Cangkring Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon)

ACHMAD FAQIH

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, komponen biaya yang paling besar, pendapatan dan kelayakan secara finansial dalam usahatani bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Desa Cangkring, Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan bahwa keadaan daerah tersebut merupakan lahan untuk pengembangan usahatani bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2007, dengan mengambil data usahatani petani bawang merah pada musim tanam bulan September 2006 dan panen bulan Oktober 2006.           Metode Analisis Data yang digunakan untuk menge tahui kelayakan usahatani bawang merah adalah: analsis per satu musim tanam, analisis pendapatan marjinal, pendapatan bersih usahatani, perbandingan penerimaan dan biaya (Revenue and Cost ratio atau disingkat dengan R/C ratio)

Hasil penelitian menunjukkan : (1) Biaya variabel yang terbesar umumnya untuk biaya tenaga kerja yang mencapai Rp 10.461.529,- (38,52 % dari total biaya), biaya bibit Rp 7.936.165,- (29,22 % dari total biaya), biaya pupuk Rp 2.416.824,- (8,90 % dari total biaya) dan biaya pestisida Rp 3.316.664,-  (12,21 % dari total biaya). (2) Rata-rata produksi bawang merah yang dihasilkan 17.209,70 kg/ha dan lebih tinggi dari pada hasil rata-rata  nasional. Rata-rata pendapatan per hektar yang diterima yaitu Rp 7.874.138,-/ha dan pendapatan per hektar meningkat dengan meningkatnya luas penguasaan lahan petani. (3) Rata-rata R/C ratio 1,27 artinya tingkat keuntungan yang diberikan mencapai lebih 27 % dari total biaya produksi.


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.
execute(); ?>