STUDI IN VITRO ANTIVIRUS EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot esculenta C.) TERHADAP REPLIKASI VIRUS DENGUE
Keywords:
Manihot esculenta C, Virus Dengue, Ekstrak daun singkongAbstract
Latar Belakang: Demam dengue dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) akibat DBD lebih dari 1% dikategorikan tinggi. Terapi untuk DBD yang digunakan saat ini tidak ada yang spesifik, prinsip utama adalah terapi suportif. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif pengobatan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa beberapa senyawa alam (polyphenol) dalam daun singkong memiliki peran sebagai antivirus sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun singkong terhadap replikasi virus dengue. Metode: Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian post test control group design. Penelitian ini menggunakan 6 kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari pemberian ekstrak dari daun singkong (Manihot esculenta C.) dengan konsentrasi bertingkat 10 µg/ml, 20 µg/ml, 40 µg/ml, dan 80 µg/ml. Kelompok kontrol yaitu kontrol negatif (K(-)) dan kontrol positif (K(+)), kontrol negatif yaitu pemberian Dimethyl sulfoxide (DMSO) 0,1%, sedangkan kontrol positif yaitu pemberian Cylosphorin A (CyA). Data diuji menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil: Pada uji Kruskal Wallis terdapat perbedaan daya hambat ekstrak daun singkong dengan konsentrasi 10 µg/ml, 20 µg/ml, 40 µg/ml, dan 80 µg/ml (nilai p = 0,005). Simpulan: Ekstrak daun singkong ( Manihot esculenta C.) memiliki daya hambat terhadap replikasi virus dengue.