Kajian Ekolinguistik Metaforis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Pernikahan Adat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur

Fransiskus O Sanjaya, R. Kunjana Rahardi

Sari


Abstrak. Tujuan penelitian dalam perspektif ekolinguisitk metaforis ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam upacara pernikahan adat  masyarakat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Deskripsi makna nilai kearifan lokal tidak dapat dilepaskan dari wujud kearifan lokal itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode simak, cakap, dan wawancara. Data yang terkumpul diklasifikasikan dan selanjutnya dianalisis dengan  metode padan. Metode padan merupakan metode analisis bahasa yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan. Dalam analisis data, peneliti menggunakan metode padan ektralingual, yaitu metode analisis yang digunakan untuk menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang ada di luar bahasa, yakni konteks sosial dan konteks budaya masyarakat Manggarai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal dalam upacara pernikahan adat Manggarai berwujud nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible). Kearifan lokal tangible berupa tuak, sirih pinang, belis, cincin, telur ayam kampung dan ayam jantan putih, sedangkan kearifan lokal yang intangible berupa ungkapan-ungkapan (goet). Kearifan lokal yang bersifat tangible mengandung makna persaudaraan, ketulusan hati, cinta kasih dan keturunan. Sementara itu, kearifan lokal yang bersifat intangible mengandung makna sopan santun, gadis, perjuangan, kerendahan hati dan keturunan.

Kata kunci: nilai-nilai kearifan lokal, upacara pernikahan adat, masyarakat Manggarai, linguistik metaforis


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Daftar Pustaka

Boy Lon, Yohanes Servatius. 2012. “Perkawinan menurut Adat Manggarai: Dalam Perspektif Hukum Gereja Katolikâ€. Dalam Chen Martin dan Suwendi Charles. Iman, Budaya & Pergumulan Sosial. Jakarta: Penerbit Obor.

Boylon, S.Y & Fransiska Widyawati. (2016). Belis dan Hari Perkawinan: Perempuan dalam Budaya Manggarai, Flores. International Conference on Social Sciences and Humanities (ICSSH), LIPI, 2016.

Chaer, A., & Liliana Muliastuti. (2014). Makna dan Semantik. 1–39. http://repository.ut.ac.id/4770/1/PBIN4215-M1.pdf

Cresswel, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya (Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah). (1977/1978). Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Timur.

Diung, Martha, & Wisudariani. (2017). Pilihan bahasa pada upacara perkawinan adat di desa nenu, kecamatan cibal, kabupaten manggarai. 1.

Elliason, Stig. 2015. The birth of language ecology: interdisciplinary influencesin Einar Haugen’s “The ecology of languageâ€. Jurnal Language Sciences.

Fajarini, Ulfah. (2014). Peranan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta: Sosio Didaktika, Volume 1, No 2 Desember 2014.

Francke, N., Verlag, A., & Co, G. (2020). Narr Francke Attempto Verlag GmbH Co . KG Ecolinguistics — State of the Art 1998 Author ( s ): Alwin Fill Source : AAA : Arbeiten aus Anglistik und Amerikanistik , Vol . 23 , No . 1 ( 1998 ), pp . 3-16 Published by : Narr Francke Attempto Verlag GmbH Co. KG Stable URL : https://www.jstor.org/stable/43025552 Ecolinguistics - State of the Art 1998. 23(1), 3–16.

Haugen, Einar. (1972). The Ecology of Language. Stanford, California: Standford University Press.

Hemo, Doroteus. (1990). Ungkapan Bahasa Daerah Manggarai NTT.

Ihromi. 2017. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Jeli, O. S., & Purawati, N. K. (2019). Sistem Perkawinan Adat Manggarai Dalam Perspektif Gender , Desa Nggalak Kecamatan Reok Barat Kabupaten Manggarai Tengah. 07(1).

Leech, Geoffrey. (2003). Semantik. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Lier, Van Leo. (2004). The Ecology and Semiotics of Languade Learning A Sociocultural Perspective. Boston: Kluwer Academic.

Lon, Yohanes (2017) Belis dan Hari Perkawinan: Perempuan Dalam Budaya Manggarai, Flores. In: "Strengthening the Role of Social Sciences and Humanities in the Global Era. IPSK LIPI, Jakarta, Indonesia, pp. 1055-1070. ISBN 978-602-608446-0-6

Mahsun. (2012). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Rajawali Pers.

Muhlhausler, Peter. (1990). Linguistic Ecology. London: Routledge.

Ndia, Y. M. (2012). Kajian Semiotik Bahasa Pernikahan Adat Budaya Flores Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Yogyakarta, U. N., Sastra, S.,

Ndiung, S. (2017). Ritus Tiba Meka Orang Manggarai Dalam Kajian Etnopedagogi. The Ist International Conference On Language, Literature and Teaching, 827.

Ndung, Yustina. (2019). Etos Kerja dan Spirit Hidup Orang Manggarai. Malang: Universitas Negeri Malang.

Nesi, Antonius. (2018). Tradisi Lisan Takanab Sebagai Wujud Identitas Masyarakat Dawan: Kajian Ekolinguistik Metaforis. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Newman, I., & Ridenour, C. (1998). Qualitative-Quantitative Research Methodology: Exploring the Interactive Continuum Qualitative-Quantitative Research: A False Dichotomy. Educational Leadership Faculty Publications, 122.

Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. 305. Diunduh pada http://digilibfkip.univetbantara.ac.id/materi/Buku.pdf tanggal 29 Februari.

Nuzwaty. (2019). Pengenalan Awal Ekolinguistik. Medan: Sastra Uisu Press.

PDSPK. (2016). Analisis Kearifan Lokal Ditinjau Dari Keragaman Budaya. Jakarta: PDSPK Kemdikbud RI.

Rahardi, R., & Setyaningsih, Y. (2019). Local wisdom values of Javanese children’s traditional games: a methaphorical ecolinguistic view. Linguistik Indonesia (Terakreditasi DIKTI; Sinta 2), 37(2), 101–117.

Sofroniou, A. Sofronis. (1989). Structural Semantic of Byzantine Greek. Nicosia: Kykkos Recearch Centre.

Subiyanto, Agus. (2013). Ekolinguistik: Model Analisis dan Penerapannya. Humanika, vol. 18, no. 2, Jul. 2013. https://doi.org/10.14710/humanika.18.2.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Tarigan, Bahagia. 2016. Kebertahanan dan Kebergseran Leksikon Flora Bahasa Karo: Kajian Ekolinguistik. Disertasi. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Troike, Savilee Muriel. (2003). The Etnography Communication. Oxford: Blackwell Publishing.

Vitasurya, V. R. (2016). Local Wisdom for Sustainable Development of Rural Tourism, Case on Kalibiru and Lopati Village, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 216 (October 2015), 97–108. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.12.014

Wahyuningsih, Sri (2016) Makna Budaya Belis Dalam Perkawinan Adat Bagi Masyarakat (Studi Di Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/deiksis.v7i2.3283

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Laman Deiksis: http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis

Deiksis memiliki p-ISSN 2355-6633 dan e-ISSN 2548-5490

execute(); ?>