Sikap Berbahasa Masyarakat Kota Cirebon pada Bahasa Cirebon

Aveny Septi Astriani, Handayani Nila Praja

Sari


Abstrak. Penelitian tentang sikap berbahasa pada bahasa Cirebon sangat penting untuk dilakukan. Hal ini karena bahasa Cirebon yang biasa disebut basa Cerbon telah menjadi bahasa yang mandiri berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003. Secara geografis wilayah Cirebon berbatasan dengan dua provinsi, yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah. Wilayah Cirebon terdiri atas Kota dan Kabupaten Cirebon. Pada penelitian ini, peneliti memilih Kota Cirebon sebagai wilayah yang akan diteliti karena Kota Cirebon merupakan kota yang terdiri atas masyarakat yang multilingual, multietnis, dan multikultural. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori sosiolinguistik, bilingualisme, dan sikap bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survey dan membagikan kuesioner ke seratus narasumber yang dibagi secara acak di lima kecamatan di Kota Cirebon.  Berdasarkan tujuh ranah yang diteliti, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa masyarakat Kota Cirebon di 2 ranah (keluarga dan karib) menggunakan bahasa percampuran antara bahasa Cirebon dan Indonesia (skala 3), 1 ranah (tetangga) lebih sering menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Cirebon (skala 4), 3 ranah (pendidikan, umum, dan agama) selalu menggunakan bahasa Indonesia (skala 5). Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini adalah sikap bahasa masyarakat Kota Cirebon pada bahasa Cirebon mengalami kemunduran, tidak positif tetapi berpengaruh ke negatif.

 

Kata kunci : sikap bahasa, bahasa Cirebon, sosiolinguistik


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anderson, A. E. (1974). “Language Attitudes, Belief, Values : A Study Linguistic Cognitive Frameworkâ€. Disertation of Georgetown University Washington D.C.

Chaer dan Leonie. A (2010). Sosiolinguistik: perkenalan Awal. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Dittmar, N. 1976. Sociolinguistics: A Critical Survey of Theory and Application. London:Edward Arnold Ltd.

Fishman A. J. (1972). The Sociology of Language. Rawly Massachusett : Newbury House.

Ibrahim, Ghufron Ali. 2011. “Linguistik Indonesiaâ€. Masyarakat Linguistik Indonesia, ISSN: 0215-484, Februari, halaman 35 - 52 Tahun ke-29, No. 1.

Lambert, W.E. (1976). “A Social Psychology of Bilingualismâ€. Journal of Social Issues 23:91-109.

Nababan. (1993). Sosiolinguistik Suatu Pengntar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Suplemen Pikiran Rakyat. 2013. Hasil Kongres II Basa Cerbon : Cerbon bahasa baru yang Mandiri. https://www.facebook.com/notes/gunung-jati-cirebon/hasil-kongres-ii-basa-cerbon-cerbon-bahasa-baru-yang-mandiri/10151656401558190/ diunduh tanggal 6 Agustus 2019 pukul 11.05 WIB.

Suwito. (1991). Sosiolinguistik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Uiversitas Sebelas Maret Surakarta.

Ruddyanto. (2009). “Perencanaan Bahasa Bali : Sebuah Kasus Penanganan Bahasa Daerahâ€. Peneroka Hakikat Bahasa. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.

Wagiati. (2017). “Sikap Berbahasa Para Remaja Berbahasa Sunda di Kabupaten Bandung : Suatu Kajian Sosiolinguistikâ€. Metalingua, Desember, ISSN : 2580-2143, Volume 1 Nomor 2, halaman 213-221.

Weinrich, R. (1968). An Introduction to Sociolinguistics. Oxford: Basil Blackwell Ltd.




DOI: http://dx.doi.org/10.33603/deiksis.v7i1.2578

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Laman Deiksis: http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis

Deiksis memiliki p-ISSN 2355-6633 dan e-ISSN 2548-5490

execute(); ?>