PENGARUH KOMBINASI PENGATUARAN JARAK TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN HANJELI PULUT (COIX LACRYMA JOBI L.) DI DATARAN RENDAH INDRAMAYU

Penulis

  • Maswindra Maswindra Universitas Swadaya Gunung Jati,, Indonesia
  • Tadjudin Surawinata Universitas Swadaya Gunung Jati,, Indonesia
  • Dwi Purnomo Universitas Swadaya Gunung Jati,, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33603/agroswagati.v10i1.10829

Abstrak

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh kombinasi jarak tanam dan takaran pupuk kompos terhadap hasil tanaman hanjeli (Coix lacryma-jobi L.). Percobaan dilaksanakan di Desa Mekarjaya Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu - Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Januari 2022. Lokasi tersebut terletak pada ketinggian ± 50 m di atas permukaan laut (mdpl), dengan jenis tanah asosiasi Latosol dan Regosol, termasuk tipe hujan D (sedang). Metode percobaan yang digunakan yaitu metode percobaan dengan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan yang diberikan adalah jarak tanam dan takaran pupuk kompos, sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan dimana setiap perlakuan mendapat 3 kali ulangan sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Faktor pertama yaitu jarak tanam terdiri dari 3 taraf (50 cm x 50 cm, 50 cm x 75 cm, dan 50 cm x 100 cm) dan faktor kedua adalah pupuk kompos yang terdiri dari 3 taraf (K1: 10 ton /ha, K2 : 15 ton /ha, dan K3 : 20 ton /ha). Hasil Percobaan menunjukan : (1) Kombinasi perlakuan jarak tanam dan takaran pupuk kompos berpengaruh nyata terhadap bobot biji per petak, akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, jumlah daun, jumlah cabang samping, volume akar, biomassa tanaman, jumlah biji bernas per malai dan jumlah biji hampa per malai, bobot 100 biji, bobot biji per rumpun, dan indeks panen. (2) Bobot biji per petak tertinggi dihasilkan oleh kombinasi perlakuan jarak tanam 50 cm x 100 cm dan takaran pupuk kompos 15 ton/ha sebesar 3.260 kg per petak atau setara dengan 3,26 ton/ha. Perlakuan ini tidak beda nyata dengan dengan perlakuan jarak tanam 50 cm x 100 cm dan pupuk kompos 20 ton/ha tetapi berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan lainnya. (3) Terdapat hubungan korelasi yang nyata antara tinggi tanaman dengan bobot biji per petak pada periode 7 MST dan 9 MST dengan kategori lemah dan terdapat hubungan korelasi yang nyata antara jumlah anakan per rumpun dengan bobot biji per petak pada semua periode pengamatan (7, 9, dan 11 MST).dengan kategori lemah, kuat, dan sedang.

Diterbitkan

2025-08-23

Terbitan

Bagian

Article

Citation Check